Rampung Fasilitasi Sekolah Lapang Cuaca Nelayan, BMKG-Pemkot Gelar Evaluasi

Setelah memberikan fasilitas Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) pada bulan Agustus lalu bagi para nelayan di Kota Pekalongan, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang menggelar evaluasi kegiatan SLCN untuk melihat sejauh mana pemahaman alumni setelah mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan evaluasi ini dihadiri Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG. Eko Prasetyo, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Taruna Mona Rahman, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, Sugiyo, berlangsung di Hotel Namira Kota Pekalongan, Kamis (7/11/2024).
Eko menuturkan bahwa SLCN ini merupakan bentuk kerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dan DKP, secara bahu membahu untuk saling memberikan informasi kepada para nelayan. Dalam SLCN, nelayan diedukasi bagaimana memanfaatkan dan menggunakan sistem informasi berbasis web yang dibangun pemerintah melalui BMKG bernama INA-WIS BMKG, dimana disediakan informasi prediksi angin, arus laut, tinggi gelombang dan informasi potensi daya tangkap ikan yang sudah berbasis jenis ikan.
Eko menjelaskan bahwa SLCN yang dikhususkan untuk nelayan kota dan kabupaten di Jawa Tengah ini, terdapat 2 target yang diharapkan tercapai yaitu keselamatan dan kesejahteraan. “Keselamatan disini diharapkan masyarakat pengguna lalu lintas laut yaitu nelayan dalam beraktivitas akan berkurang resiko kecelakaan kapal, kecelakaan laut atau resiko berlayar lainnya, sehingga gangguan cuaca yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim saat melaut bisa dihindari dengan merencanakan berlayar dan kita berharap dengan perencanaan yang baik hasil tangkapan mereka semakin baik dan meningkat. Semoga dual utama ini bisa tercapai dengan adanya SLCN,” katanya.
Sementara itu, Sugiyo mengucapkan terimakasih kepada BMKG yang telah memberikan informasi pengetahuan bagi nelayan di Kota Pekalongan. INA-WIS BMKG sangat bermanfaat untuk keselamatan, sebab nelayan dapat merencanakan kegiatan berlayar dengan membaca angin, arus gelombang, merencanakan perbekalan dan persiapan alat bisa dilakukan sebelum melaut.
Nelayan bisa meningkatkan hasil tangkapan karena tidak ada perbekalan dan persiapan yang mubazir, selain itu hasil tangkapan juga bisa diatur dengan membaca informasi dari INA-WIS BMKG ini. “Lewat sistem informasi ini nelayan kami lebih cerdas, tidak lagi mengandalkan pranoto mongso tetapi sekarang beralih ke teknologi yang dikembangkan melalui INA-WIS BMKG,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan pendampingan akan selalu dilaksanakan bagi nelayan yang sudah mendapatkan ilmu dari SLCN kemarin melalui tim yang dibentuk yaitu penyuluh perikanan. “Jika ada kesulitan kami persilakan nelayan konsultasi dengan kami sebagai kepanjangan tangan dan kerjasama dari BMKG, DKP membackup. Dan jika kami mengalami kebuntuan atau ketika DKP membutuhkan info terbaru akan berkomunikasi dengan BMKG,” pungkasnya.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Eko menuturkan bahwa SLCN ini merupakan bentuk kerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dan DKP, secara bahu membahu untuk saling memberikan informasi kepada para nelayan. Dalam SLCN, nelayan diedukasi bagaimana memanfaatkan dan menggunakan sistem informasi berbasis web yang dibangun pemerintah melalui BMKG bernama INA-WIS BMKG, dimana disediakan informasi prediksi angin, arus laut, tinggi gelombang dan informasi potensi daya tangkap ikan yang sudah berbasis jenis ikan.
Eko menjelaskan bahwa SLCN yang dikhususkan untuk nelayan kota dan kabupaten di Jawa Tengah ini, terdapat 2 target yang diharapkan tercapai yaitu keselamatan dan kesejahteraan. “Keselamatan disini diharapkan masyarakat pengguna lalu lintas laut yaitu nelayan dalam beraktivitas akan berkurang resiko kecelakaan kapal, kecelakaan laut atau resiko berlayar lainnya, sehingga gangguan cuaca yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim saat melaut bisa dihindari dengan merencanakan berlayar dan kita berharap dengan perencanaan yang baik hasil tangkapan mereka semakin baik dan meningkat. Semoga dual utama ini bisa tercapai dengan adanya SLCN,” katanya.
Sementara itu, Sugiyo mengucapkan terimakasih kepada BMKG yang telah memberikan informasi pengetahuan bagi nelayan di Kota Pekalongan. INA-WIS BMKG sangat bermanfaat untuk keselamatan, sebab nelayan dapat merencanakan kegiatan berlayar dengan membaca angin, arus gelombang, merencanakan perbekalan dan persiapan alat bisa dilakukan sebelum melaut.
Nelayan bisa meningkatkan hasil tangkapan karena tidak ada perbekalan dan persiapan yang mubazir, selain itu hasil tangkapan juga bisa diatur dengan membaca informasi dari INA-WIS BMKG ini. “Lewat sistem informasi ini nelayan kami lebih cerdas, tidak lagi mengandalkan pranoto mongso tetapi sekarang beralih ke teknologi yang dikembangkan melalui INA-WIS BMKG,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan pendampingan akan selalu dilaksanakan bagi nelayan yang sudah mendapatkan ilmu dari SLCN kemarin melalui tim yang dibentuk yaitu penyuluh perikanan. “Jika ada kesulitan kami persilakan nelayan konsultasi dengan kami sebagai kepanjangan tangan dan kerjasama dari BMKG, DKP membackup. Dan jika kami mengalami kebuntuan atau ketika DKP membutuhkan info terbaru akan berkomunikasi dengan BMKG,” pungkasnya.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)