Ramadan, Lansia di RPSBM Tetap Produktif

Kota Pekalongan - Para lansia yang tinggal di Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat (RPSBM) Kota Pekalongan selama bulan Ramadan ini tetap produktif membuat kerajinan tangan di samping digiatkannya kegiatan keagamaan.
Setiap pagi para lansia ikut pengajian dari Kemenag Kota Pekalongan. Siang harinya mereka produktif menjahit dan membuat berbagai kerajinan dari kain perca, untuk dibuat taplak meja, masker, dan kerajinan lainnya. Kemudian sore harinya digelar lagi sholat dan pengajian bersama.
Hal ini diungkapkan Kepala RPSBM Kota Pekalongan, Syafrizal Munir saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (21/4/2021). "Kesibukan membuat kerajinan tentu menjadi hiburan tersendiri bagi para lansia sekaligus untuk mengisi waktu kosong di sela aktivitas kegiatan yang kami gelar," terang Rizal.
RPSBM ini dibuat dua lokasi yakni untuk ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) dan untuk lansia. "Lain dengan kegiatan lansia, penghuni RPSBM yang gangguan psikotik kegiatannya adq kebersihan dan cuci pakaian," kata Rizal.
Disebutkan Rizal bahwa saat ini penghuni RPSBM ada 63 orang yang setiap harinya bertambah dan berkurang secara fluktuatif.
Dari 63 orang ini yang gangguan psikotik yakni 15 laki-laki dan 5 perempuan, yang lansia 4 laki-laki dan 12 perempuan, yang gila 20 laki-laki dan 6 perempuan, dan anak punk 1 orang.
"Dari jumlah tersebut 35 orang dari Kota Pekalongan dan 28 dari luar Kota Pekalongan. Kami tengah mengupayakan agar mereka dapat kembali ke rumah," tutur Rizal.
Rizal berharap jika nantinya penghuni RPSBM kembali ke rumah karena bisa beraktivitas normal, para keluarganya untuk mendukung agar tak kumat lagi.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Setiap pagi para lansia ikut pengajian dari Kemenag Kota Pekalongan. Siang harinya mereka produktif menjahit dan membuat berbagai kerajinan dari kain perca, untuk dibuat taplak meja, masker, dan kerajinan lainnya. Kemudian sore harinya digelar lagi sholat dan pengajian bersama.
Hal ini diungkapkan Kepala RPSBM Kota Pekalongan, Syafrizal Munir saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (21/4/2021). "Kesibukan membuat kerajinan tentu menjadi hiburan tersendiri bagi para lansia sekaligus untuk mengisi waktu kosong di sela aktivitas kegiatan yang kami gelar," terang Rizal.
RPSBM ini dibuat dua lokasi yakni untuk ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) dan untuk lansia. "Lain dengan kegiatan lansia, penghuni RPSBM yang gangguan psikotik kegiatannya adq kebersihan dan cuci pakaian," kata Rizal.
Disebutkan Rizal bahwa saat ini penghuni RPSBM ada 63 orang yang setiap harinya bertambah dan berkurang secara fluktuatif.
Dari 63 orang ini yang gangguan psikotik yakni 15 laki-laki dan 5 perempuan, yang lansia 4 laki-laki dan 12 perempuan, yang gila 20 laki-laki dan 6 perempuan, dan anak punk 1 orang.
"Dari jumlah tersebut 35 orang dari Kota Pekalongan dan 28 dari luar Kota Pekalongan. Kami tengah mengupayakan agar mereka dapat kembali ke rumah," tutur Rizal.
Rizal berharap jika nantinya penghuni RPSBM kembali ke rumah karena bisa beraktivitas normal, para keluarganya untuk mendukung agar tak kumat lagi.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)