Purna Tugas, Jangan Tergiur Pinjol dan Investasi Online

Kota Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan menghimbau kepada seluruh ASN termasuk purna ASN untuk tidak berhubungan apalagi transaksi pembiayaan melalui aplikasi pinjaman online (pinjol) yang tidak resmi. Mengingat, sudah banyak korban yang timbul akibat pembiayaan pinjol maupun investasi online.

Usai menyerahkan Tunjangan Hari Tua (THT) dan Tunjangan kematian, Wakil walikota Pekalongan, H Salahudin STP yang didampingi oleh Kepala BKPPD setempat, Ir Budiyanto MPi MHum serta perwakilan PT Taspen Cabang Pekalongan di Ruang Jetayu Setda setempat, Selasa (29/6/2021), mengatakan bahwa para purna ASN jangan tergiur melakukan pinjol maupun investasi online apalagi dengan keuntungan besar.

Menurutnya, investasi terbaik adalah sedekah. Sebab, banyak manfaat yang bisa didapatkan.“Dengan sedekah justru fasilitas dan nikmat yang kita terima langsung dari Allah SWT. Seperti, dijauhkan dari keburukan, dilipatgandakan rezeki, bisa menjadi penghalang siksa dikubur, dan bisa menjadi tambahan amal kita, serta mempermudah usaha yang akan dilakukan,”ungkap Wawalkot Salahudin.

Wawalkot Salahudin juga mengucapkan terima kasih atas pengabdian, dedikasi, dan loyalitas para purna ASN selama mengabdikan diri dan bekerja di lingkungan Pemkot Pekalongan. ia berpesan, meskipun sudah pensiun tetapi tidak menyurutkan semangat para purna ASN untuk terus mengabdikan diri kepada masyarakat dan mengembangkan keterampilan dibidang lain.

“Kerja adalah ibadah dan rezeki adalah pemberian tuhan. Kami berharap, mereka terus berkarya meskipun berbeda tempat pengabdian. Semoga dana yang diperoleh diakhir masa tugas bisa menjadi tambahan bagi mereka yang ingin berusaha dibidang lain. Sebab, banyak orang sukses setelah pensiun,”katanya.

Ditambahkan oleh Kepala BKPPD setempat, Budiyanto bahwa sebanyak 12 orang menerima THT dan tunjangan kematian. Dengan rincinan, sembilan orang merupakan pensiun ASN murni dan tiga purna ASN menerima santunan kematian.

“Besaran yang diberikan yakni untuk pensiun berkisar Rp.60juta dan tunjangan kematian berkisar Rp.25juta. Mudah-mudah bisa bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya,”imbuh Budiyanto.

Terkait Kebutuhan ASN, setiap tahun ASN Pemkot Pekalongan yang purna tugas sekitar 150 orang ASN. Meskipun, Kota Pekalongan sempat minus growt 4 tahun silam, namun di tahun 2018 terisi 174 ASN, tahun 2019 sejumlah 214 orang, dan di tahun 2021 ditargetkan mendapatkan tambahan 527 formasi cpns.

“Memang tahun 2020 tidak ada penerimaan CPNS. Mudah-mudahan di tahun ini dapat menutup kekosongan ASN yang purna tugas setiap bulan nya. Sehingga, kebutuhan ASN kita yang diperkirakan 5000 ASN tercapai. Jumlah ASN saat ini, sekitar 3300 ASN termasuk PNS dan PPPK,”pungkasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)