Puncak Kemeriahan Hari Santri, Az-Zahir Berhasil Hipnotis Ratusan Ribu Santri

Grup Hadrah Az-Zahir dari Pekalongan berhasil membius ratusan ribu masyarakat Kota Pekalongan khususnya para santri dan santriwati. Bahkan para pecinta Sholawat Zahir Mania dari berbagai luar daerah Kota Pekalongan hadir dalam kemeriahan Malam Puncak Hari Santri Nasional Tahun 2019 "Pekalongan Bersholawat". Mereka terhipnotis dan ikut terlarut melantunkan bersama beberapa lagu andalan bernuansa islami milik grup yang dipunggawai oleh vokalis Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf yang juga menantu Habib Luthfi bin Yahya, bertempat di Lapangan Mataram, Kamis malam (24/10/2019).
Sebelum memulai melantunkan sholawat, Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf memanjatkan doa-doa terbaiknya untuk masyarakat dan Kota Pekalongan tercinta. “Semoga Pekalongan semakin sukses, maju, berkah dan menjadi kota terbaik di Jawa Tengah. Semoga apa yang menjadi doa kita bersama diijabah Allah SWT dan berkumpulnya kita disini untuk bersholawat, Allah akan mengampuni dosa-dosa kita. Diharapkan seluruh pecinta sholawat, ikut bersholawatan dengan suara lantang dan khusyuk, semoga yang belum dipertemukan jodohnya diberikan jodoh yang terbaik, menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah, sukses dan dilancarkan semua urusannya,” tutur Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf.
Grup Az-Zahir membawakan lantunan lagu sholawatan kondang miliknya diantaranya Assalamu'alaika Ya Rasulullah, Allahuma (Sluku-sluku Batok), Sholatullah Salamullah, dan sebagainya.
Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE didampingi Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE beserta para Kepala OPD Kota Pekalongan dan jajaran Forkopimda turut hadir dalam kehangatan suasana Pekalongan Bersholawat dalam memperingati Hari Santri Nasional di Kota Pekalongan.
Dalam sambutannya, Saelany menyampaikan bahwa Perayaan Hari Santri Nasional Tahun 2019 di Kota Pekalongan sudah berjalan sejak sepekan lalu dengan aneka ragam kegiatan mulai dari Lomba Kebersihan Pondok Pesantren yang diikuti oleh 22 Pondok Pesantren, dilanjutkan pada tanggal 22 Oktober dengan rangkaian upacara, kirab, donor darah, pentas seni religi bersama Letto, dan sebagai puncak acara digelr Istighosah atau Pekalongan Bershalawat bersama para alim ulama yang hadir.
“Semoga semangat hari santri ini diharapkan berbanding lurus dengan semangat meningkatnya budaya religius dan tawadhuk di tengah masyarakat kita. Peringatan hari santri ini diharapkan tidak berhenti pada tataran seremonial saja, namun dapat memberikan pengaruh positif dalam peri-kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tutur Saelany.
Menurut Saelany, bersama elemen bangsa lain, kaum santri bahu membahu untuk membangun Indonesia. Peran santri yang sudah sedemikian besar pun dapat terus ditingkatkan agar selalu mendukung Indonesia menjadi bangsa yang semakin besar, bersatu, dan berdaulat. Saelany juga mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan utamanya kepada santri agar senantiasa mendukung dan mendoakan para pemimpin bangsa ini agar mampu membawa Bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
“Kepada seluruh peserta sholawat terutama para santri kami mengajak untuk terus mempertahankan iklim sejuk yang sudah tercipta selama ini sehingga visi misi Pemerintah Kota Pekalongan bisa tercapai dan acara istighosah dan pentas seni ini bisa dijadikan ajang silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah,” pungkas Saelany.
Pada acara Pekalongan Bersholawat juga diisi dengan ceramah dari Habib Umar Mutohar dari Semarang yang menyampaikan kajian mengenai cara menyikapi tantangan dan mempertahankan NKRI di masa yang akan datang.