Pulihkan Trauma, Tim Trauma Healing Hibur Anak-Anak Korban Banjir di Pengungsian

Kota Pekalongan - Ratusan pengungsi yang didominasi anak-anak korban banjir di Kota Pekalongan mendapat pemulihan trauma atau trauma healing dari tim trauma healing Kota Pekalongan,salah satunya anak-anak yang ada di Posko Pengungsian Panti Asuhan Arrobitoh Klego,Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. Hal tersebut dilakukan untuk membantu mengembalikan kondisi mental dan bisa menghilangkan rasa takut pasca kejadian.
Koordinator Lapangan (Korlap) Tim Trauma Healing Kota Pekalongan,Kunduri, menjelaskan bahwa, tim trauma healing Kota Pekalongan dibawah naungan Dinas Pendidikan setempat dan terdiri dari para guru TK dan PAUD ini seperti tahun-tahun sebelumnya saat kejadian banjir rob maupun banjir karena curah hujan tinggi terjun secara langsung ke lokasi pengungsian yang terdapat anak-anak kecil untuk menghibur mereka dalam mengurangi dampak stres setelah bencana dan dapat membantunya untuk cepat pulih dari stres yang dialaminya,
“Dalam pelaksanaannya,mengingat masih di tengah pandemi, kami mengupayakan kegiatan tersebut berjalan sesuai protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan memakai masker, kami bagikan masker juga bagi anak-anak yang belum memakai masker dan menyisipkan edukasi pencegahan Covid-19 melalui protokol kesehatan. Disamping itu, seperti biasa kami memberi semangat dan menghibur anak-anak korban banjir melalui cerita dongeng, permainan tepuk tangan, bermain bersama, menari maupun bernyanyi agar di tengah bencana banjir ini mereka tetap semangat dan menjaga kesehatan serta menggugah mental mental mereka untuk tetap menjalani kehidupan ini dalam menggapai cita-citanya mendatang,” terangnya saat dikonfirmasi via telepon,Rabu(10/2/2021).
Menurutnya, sejak kejadian banjir di Kota Pekalongan pada Minggu(7/2), tim trauma healing telah bergerak bersama menuju ke titik-titik pengungsian setiap harinya memberikan pemulihan trauma kepada anak-anak korban banjir di pengungsian sesuai jadwal yang telah ditentukan diantaranya di Pengungsian Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Masjid Al Karomah, dan sebagainya. Dalam kegiatan yang dilakukan tim trauma healing, lanjutnya, tim juga memberikan edukasi bagi orang tua anak-anak korban dari bencana banjir tersebut agar selalu mendampingi anak-anaknya untuk bisa melewati stres dan mengajak komunikasi anak-anaknya, sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman yang dapat mengurangi rasa trauma.
“Setiap harinya kami keliling ke lokasi-lokasi pengungsian rata-rata 2-3 lokasi pengungsian untuk mengembalikan semangat dan mengajak anak-anak untuk bersenang-senang di tengah keterbatasan pengungsian. Alhamdulillah respon mereka juga sangat positif bahagia, dan senang sekali terlebih kami juga memberikan sedikit bingkisan berisi snack untuk dibagikan ke mereka dan orangtua mereka pun senang karena selain terpenuhi kebutuhan sandang dan pangan, anak-anak mereka mendapat perhatian yang lebih melalui kegiatan trauma healing ini agar tidak berlarut-larut sedih memikirkannya, mengajarkan mereka menjadi lebih tanggap bencana,”pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Koordinator Lapangan (Korlap) Tim Trauma Healing Kota Pekalongan,Kunduri, menjelaskan bahwa, tim trauma healing Kota Pekalongan dibawah naungan Dinas Pendidikan setempat dan terdiri dari para guru TK dan PAUD ini seperti tahun-tahun sebelumnya saat kejadian banjir rob maupun banjir karena curah hujan tinggi terjun secara langsung ke lokasi pengungsian yang terdapat anak-anak kecil untuk menghibur mereka dalam mengurangi dampak stres setelah bencana dan dapat membantunya untuk cepat pulih dari stres yang dialaminya,
“Dalam pelaksanaannya,mengingat masih di tengah pandemi, kami mengupayakan kegiatan tersebut berjalan sesuai protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan memakai masker, kami bagikan masker juga bagi anak-anak yang belum memakai masker dan menyisipkan edukasi pencegahan Covid-19 melalui protokol kesehatan. Disamping itu, seperti biasa kami memberi semangat dan menghibur anak-anak korban banjir melalui cerita dongeng, permainan tepuk tangan, bermain bersama, menari maupun bernyanyi agar di tengah bencana banjir ini mereka tetap semangat dan menjaga kesehatan serta menggugah mental mental mereka untuk tetap menjalani kehidupan ini dalam menggapai cita-citanya mendatang,” terangnya saat dikonfirmasi via telepon,Rabu(10/2/2021).
Menurutnya, sejak kejadian banjir di Kota Pekalongan pada Minggu(7/2), tim trauma healing telah bergerak bersama menuju ke titik-titik pengungsian setiap harinya memberikan pemulihan trauma kepada anak-anak korban banjir di pengungsian sesuai jadwal yang telah ditentukan diantaranya di Pengungsian Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Masjid Al Karomah, dan sebagainya. Dalam kegiatan yang dilakukan tim trauma healing, lanjutnya, tim juga memberikan edukasi bagi orang tua anak-anak korban dari bencana banjir tersebut agar selalu mendampingi anak-anaknya untuk bisa melewati stres dan mengajak komunikasi anak-anaknya, sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman yang dapat mengurangi rasa trauma.
“Setiap harinya kami keliling ke lokasi-lokasi pengungsian rata-rata 2-3 lokasi pengungsian untuk mengembalikan semangat dan mengajak anak-anak untuk bersenang-senang di tengah keterbatasan pengungsian. Alhamdulillah respon mereka juga sangat positif bahagia, dan senang sekali terlebih kami juga memberikan sedikit bingkisan berisi snack untuk dibagikan ke mereka dan orangtua mereka pun senang karena selain terpenuhi kebutuhan sandang dan pangan, anak-anak mereka mendapat perhatian yang lebih melalui kegiatan trauma healing ini agar tidak berlarut-larut sedih memikirkannya, mengajarkan mereka menjadi lebih tanggap bencana,”pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)