Promosi Batik, PCCF Gandeng Fotografer

Kota Pekalongan - Sebagai upaya mempromosikan batik, Pekalongan Creative City Forum (PCCF) menggandeng komunitas fotografer dalam kegiatan Workshop Fotografi Story About Batik, Sabtu (24/11) di Oemah Kreatif Kampung Batik Kauman Pekalongan.
Pengurus PCCF, Trias Arditya mengatakan workshop fotografi bertema Story About Batik tersebut, bertujuan untuk mensinergikan sektor ekonomi kreatif bidang fotografi dengan griya batik agar nantinya bisa ada dokumntasi tentang pembuatan batik.
" Melalui fotografi kedepannya agar ada dokumentasi dan literasi foto-foto proses batik mulai tahapan paling awal seperti nyolet sampai nglorot hingga akhirnya menjadi selembar kain batik. Ini bentuk promosi dan pelestarian batik di masa depan, " ungkap Trias.
Sementara itu, Sekretaris Perkumpulan Kampung Batik Kauman (PKBK) Muhammad Fauzi Hidayat mengungkapkan digandengannya para fotografer masuk ke sektor batik bisa menjadi upaya promosi batik yang lebih luas.
" Ini bisa untuk promosi Kampung Batik Kauman yang memiliki banyak workshop turun-temurun dan mempunyai cerita sejarah yang cukup lama, " katanya.
Fauzi Hidayat berharap komunitas fotografi bisa menyebarkan pengetahuan batik melalui sebuah foto agar batik tetap lestari.
" Kita akan ajak mereka melihat proses menyungging atau membuat pola, ngrengsi atau membuat motif dengan lilin hingga tahapan paling akhir. Disini ada sekitar 7 UKM batik yang sudah 3 generasi masih saja memproduksi batik sehingga banyak sejarah di dalamnya. Kalau UKM seluruhnya disini ada 50 UKM ," terang Fauzi.
Dalam Workshop Fotografi Story About Batik, hadir sebagai narasumber Sambodo dari Canon Fotografi dan Sarbu Riyono perwakilan dari Komunitas Fotografi Pekalongan.
Dalam paparannya tentang Travel Photography Sambodo menjelaskan beberapa aktivitas yang bisa menjadi objek travel photography diantaranya pemandangan, penduduk, kebudayaan, adat istiadat dan history.
" Kalau mau mengambil objek penduduk, lebih baik dapatkan orang yang memakai baju sesuai adat istiadat mereka, " terang Sambodo.
Sementara itu Sarbu Riyono dari Komunitas Fotografi menambahkan bahwa seorang fotografer harus serius agar tidak kehilangan momen. " Momen lebih penting daripada alat. Alat bisa gunakan apa saja kalau kita bisa mencermati momen hasilnya pasti baik, " pungkasnya. (Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan )