Program Anak Tangguh Kampung Tangguh Bantu Atasi Stunting dan Penularan Covid-19

Kota Pekalongan - Program Kampung Tangguh yang digagas oleh Kapolda Jawa Tengah melalui Kapolres Pekalongan Kota dan Pemerintah Kota Pekalongan beberapa waktu lalu cukup sukses menekan angka penularan dan penyebaran Covid-19 di Kota Pekalongan. Pasalnya, hingga saat ini kasus Covid-19 di Kota Pekalongan terjadi tren penurunan kasus sejak awal tahun 2021 dan tercatat menempati dua terbawah dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kondisi itu juga membuat Kota Pekalongan berada dalam zona orange status risiko penularan Covid-19.

Salah satu Kampung Tangguh di Kota Pekalongan yang berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat bernama Kampung Tangguh Barat Rahat sendiri tidak terlepas dengan pencegahan permasalahan stunting melalui pendekatan multi sektor dengan pemberian imunisasi, pemberian makanan tambahan ibu hamil dan balita, monitoring pertumbuhan balita di posyandu, suplemen tablet tambah darah pada ibu hamil dan remaja putri dan promosi ASI Ekslusif termasuk pemberian Obat cacing.

Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE menyampaikan apresiasi kepada segenap pihak yang selama ini bersama-sama dengan warga yang telah berkolaborasi hingga terbentuk Kampung Tangguh di Wilayah Kecamatan Pekalongan Barat. Pihaknya juga menyampaikan terimakasih kepada PT Nestle yang telah bekerjasama dan mensupport keberadaan Program Kampung Tangguh Barat Rahat tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan yang sedang terjadi saat ini di tengah masa pandemi Covid-19.

“Karena Program Kampung Tangguh dalam membentuk Anak Tangguh Bawah Tiga Tahun (Batita) ini merupakan salah satu program yang ditujukan kepada masyarakat,khususnya bagi balita, ibu-ibu yang punya anak kecil agar kuat imunnya untuk menghadapi masalah pandemi yang sedang berjalan. Selain itu,program ini juga sangat bermanfaat bagi anak dalam upaya pencegahan stunting dan gizi buruk,” ungkap Aaf,sapaan akrabnya dalam kegiatan Kampung Tangguh Barat Rahat Nestle Batita Bebas Stunting, bertempat di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan,Rabu(3/3/2021).

Menurutnya,meski saat ini kasus Covid-19 di Kota Pekalongan telah mengalami penurunan, namun hal ini jangan menjadikan masyarakat lalai dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat khususnya melalui 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Lebih lanjut, Aaf menuturkan, sesuai dengan namanya,tentu saja keberadaan Kampung Tangguh harus benar-benar tangguh secara ekonomi,sosial,dan keamanannya. Fasilitas pendukungnya juga harus dilengkapi seperti rumah isolasi,dapur umum dan sebagainya. Selain itu, kesadaran masyarakat yang disiplin mematuhi protokol kesehatan dan ketangguhan masyarakatnya ini tentu dapat mengantisipasi penyebaran penularan serta dampak yang ditimbulkan Covid-19 di Kota Pekalongan.

“Mudah-mudahan program ini dapat terus berlanjut,karena sangat bermanfaat dalam mencukupi kebutuhan gizi anak selama masa pandemi. Jika imunitas mereka baik,mudah-mudahan mereka pun akan mampu menjadi Anak Tangguh,anak yang sehat,memiliki kekebalan tubuh yang baik dan mampu menangkal berbagai virus yang saat ini masih mewabah,” tegasnya.

Sementara itu,Kapolsek Pekalongan Barat, Kompol Willer Napitupulu menjelaskan, di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat sendiri telah ada 2 kelurahan yang terbentuk Kampung Tangguh yakni di Kelurahan Medono dan Kelurahan Podosugih. Adanya Kampung Tangguh ini, bertujuan untuk menekan kasus Covid-19 yang saat ini di setiap tempat ada yang terpapar bisa diatasi oleh wilayah itu sendiri (secara mandiri), tidak panik, tidak merasa terisolir, dan bisa dilakukan isolasi mandiri di tempat yang telah disediakan. Selain Kampung Tangguh, di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat juga telah terbentuk Mall Tangguh,Transmart Pekalongan, Stasiun Tangguh, Stasiun Pekalongan,Pasar Tangguh yakni Pasar Podosugih, beberapa Sekolah Tangguh dan Swalayan Tangguh.

“Di Kampung Tangguh sendiri didalamnya ada ketangguhan kesehatan untuk balita, khususnya untuk Batita dalam rangka mewujudkan gizi yang baik. Dalam pembentukan Kampung Tangguh sendiri harus memenuhi kriteria sarana prasana pendukung protokol kesehatan seperti wastafel cuci tangan, handsanitizer, thermogun, mewajibkan setiap orang yang masuk di wilayah tersebut memakai masker dengan harapan tidak ada lagi yang terpapar dan penularannya bisa diminimalisir sedini mungkin,” tandasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)