Posyandu Jadi Ujung Tombak Pengentasan Stunting

Kota Pekalongan - Posyandu dinilai sebagai salah satu ujung tombak dalam penanganan kasus stunting, sehingga perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan peningkatan fungsi dan kinerja posyandu melalui kelompok kerja operasional (pokjanal) posyandu. Guna pemaksimalan tujuan tersebut, Dinas Kesehatan kota Pekalongan bekerja sama dengan TP PKK setempat menggelar pertemuan pokjanal posyandu bertempat di kantor PKK setempat.

Tidak hanya melibatkan dinas kesehatan dan PKK, pemaksimalan pokjanal posyandu juga melibatkan dinas sosial P2KB, Bappeda, DPMPPA, dinas pertanian, dinas perindustrian dan UKM, dinas pendidikan, dinas kelautan dan perikanan, lembaga profesi seperti IBI, HIMPAUDI, dan lain sebagainya. 

Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj. Inggit Soraya, Ssn menyampaikan bahwa peran pokjanal posyandu ini sangat penting yakni menyiapkan data dan informasi tentang keadaan maupun perkembangan kegiatan yang berkaitan dengan kualitas program posyandu, menyampaikan masalah kepada instansi terkait permasalahan posyandu, menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan sumber-sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan dan operasional posyandu.

Dalam kegiatan tersebut, disampaikan Inggit pihaknya mendapat masukan dan kendala yang ada di posyandu kota Pekalongan salah satunya kurangnya sarana prasarana pada posyandu terutama kurangnya alat timbangan. Alat timbangan merupakan sarana yang penting dalam memantau tumbuh kembang seorang anak apakah anak tersebut memiliki indikasi ke arah stunting.

“Tadi sudah ada beberapa masukan selain itu juga sarpras tadi terutama di alat timbangan dari jumlah posyandu 414 hanya yang ada timbangan yang rusak 90 harapannya di tahun depan bisa dianggarkan untuk itu, karena timbangannya ini juga termasuk alat yang penting di posyandu bagaimana kita bisa mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak-anak ini membutuhkan alat tersebut,” terang Inggit, Kamis (24/03/2022).

Selain itu, Inggit mengatakan rencananya akan dibuat sebuah aplikasi posyandu, yang didalamnya merinci seluruh data posyandu yang ada di kota Pekalongan, baik profil posyandu, jumlah kader, angka stunting, dan informasi penting lainnya agar pihaknya dapat memantau perkembangan pada posyandu tersebut.

“Saya memberikan masukan untuk membuat aplikasi untuk data posyandu yang ada di kota pekalongan, jadi ada profil dari posyandu itu sendiri dari jumlah kader, mungkin sarpras yang ada, anak-anak yang stunting, agar nantinya bisa kita kawal bersama untuk mencarikan solusi dan memberikan perhatian terhadap posyandu,” tandasnya.

Usai kegiatan kali ini, Inggit berharap dapat selalu monitoring dan mengevaluasi semua kegiatan yang ada di posyandu sehingga semua kekurangan atau masalah yang terjadi dapat tertangani dengan cepat serta dapat meningkatkan sumber daya manusia dari para kader posyandu.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan, dr Junaedi Wibawa melalui kegiatan ini dapat mewujudkan komitmen pemerintah kota Pekalongan untuk menargetkan penurunan angka stunting 3 persen setiap tahunnya.

“Kita berkomitmen dengan pemerintah kota Pekalongan setiap tahun untuk menargetkan penurunan angka stunting itu setiap tahun 3 persen, semoga dengan adanya pokjanal posyandu ini dapat terpenuhi target tersebut” pungkas Junaedi.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)