PMI Sumbang Devisa Negara dan Peningkatan Perekonomian

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) setempat mencatat, saat ini sudah ada 92 orang Kota Pekalongan yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau bekerja ke luar negeri. Dimana, di sepanjang tahun 2022 lalu ada 124 orang PMI asal Kota Pekalongan. PMI ini menjadi salah satu sumber dan penyumbang devisa negara serta berkontribusi dalam peningkatan perekonomian. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Penempatan Kerja, Pelatihan dan Produktivitas (Kabid Pentalatas) pada Dinperinaker setempat, Nur Agustina dalam kegiatan Sosialisasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kota Pekalongan Tahun 2023, berlangsung di Gedung Diklat Kota Pekalongan, Rabu (8/11/2023).
"Walaupun ada problem-problem sosial yang menyertai dan ke depan harus dipersiapkan kenapa seorang pekerja migran saat mau berangkat, kami harus interview secara detail, seperti ketika yang bersangkutan akan berangkat kerja ke luar negeri dan sudah berstatus menikah, maka pasangannya menjadi single parent dan anaknya harus diasuh oleh pasangannya tersebut, dan sebagainya," ucap Agustin.
Agustin menjelaskan, angkatan kerja menjadi salah satu kelompok sasaran untuk berpeluang menjadi PMI. Pihaknya menilai, lapangan pekerjaan di Indonesia sebenarnya masih banyak, namun kompetensi dari SDM nya masih kurang memadai. Sehingga, lapangan pekerjaan ini belum terpenuhi oleh angkatan kerja.
"Seseorang kalau ingin menjadi PMI atau bekerja di luar negeri, yang bersangkutan harus memiliki cukup informasi tentang seluk-beluk pekerja migran, ia harus datang dan mencari informasi dulu ke kantor Dinperinaker setempat. Yang bersangkutan bisa menggali informasi perusahaan yang menangani penempatan pekerja migran yang legal mana saja, jangan mudah tergiur dengan iming-iming tidak masuk akal tetapi ternyata penyaluran PMI tersebut ilegal. Jadi harus lebih hati-hati dan bisa berkonsultasi ke Kantor Dinperinaker,"pungkasnya.
"Walaupun ada problem-problem sosial yang menyertai dan ke depan harus dipersiapkan kenapa seorang pekerja migran saat mau berangkat, kami harus interview secara detail, seperti ketika yang bersangkutan akan berangkat kerja ke luar negeri dan sudah berstatus menikah, maka pasangannya menjadi single parent dan anaknya harus diasuh oleh pasangannya tersebut, dan sebagainya," ucap Agustin.
Agustin menjelaskan, angkatan kerja menjadi salah satu kelompok sasaran untuk berpeluang menjadi PMI. Pihaknya menilai, lapangan pekerjaan di Indonesia sebenarnya masih banyak, namun kompetensi dari SDM nya masih kurang memadai. Sehingga, lapangan pekerjaan ini belum terpenuhi oleh angkatan kerja.
"Seseorang kalau ingin menjadi PMI atau bekerja di luar negeri, yang bersangkutan harus memiliki cukup informasi tentang seluk-beluk pekerja migran, ia harus datang dan mencari informasi dulu ke kantor Dinperinaker setempat. Yang bersangkutan bisa menggali informasi perusahaan yang menangani penempatan pekerja migran yang legal mana saja, jangan mudah tergiur dengan iming-iming tidak masuk akal tetapi ternyata penyaluran PMI tersebut ilegal. Jadi harus lebih hati-hati dan bisa berkonsultasi ke Kantor Dinperinaker,"pungkasnya.