PKK Gelar Pelatihan Sulap Limbah Konveksi Jadi Sajadah Cantik

Dalam rangka meningkatkan keterampilan masyarakat untuk meningkatkan dan menjamin kehidupan keluarga yang lebih baik, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pekalongan melalui pokja III menggelar pelatihan pemanfaatan limbah konveksi menjadi sajadah kekinian, berlangsung di gedung BLK setempat, Kamis (20/7/2023).
Membuka langsung pelatihan tersebut, ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya mengatakan bahwa sebelumnya kegiatan serupa, namun untuk produk yang diajarkan berbeda-beda tiap pelatihan. Dikatakan Inggit, 35 peserta merupakan perwakilan dari PKK Kecamatan dan Kelurahan, “Kali ini membuat sajadah, kita variasikan lagi jenis barang atau produksi yang dibuat, diantaranya taplak meja, tas, tempat tisu. Saat ini sajadah banyak diminati masyarakat khususnya orang muslim, dengan alat beribadah yang cantik dan unik bisa menambah semangat untuk beribadah,” terangnya.
Dikatakan Inggit, limbah konveksi atau kain perca ini cukup banyak ditemukan di kota Pekalongan. Limbah ini dapat dikreasikan menjadi barang bernilai guna dan jual, “Sebenarnya kalau sudah tahu basic dan bagaimana memadupadankan motif dan warna perca, mereka menjadikan pengetahuan itu untuk berkreasi lebih luas lagi,” tandasnya.
Inggit berharap kegiatan ini bisa menambah skill sehingga bisa menjadi alternatif usaha bagi peserta pelatihan. Menurutnya usaha dari kain perca ini sangat menjanjikan sebab nilai jual dari produk kain perca dilihat dari seberapa sulit dan cantiknya motif yang dipadukan bukan dilihat dari modal yang dikeluarkan.
Membuka langsung pelatihan tersebut, ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya mengatakan bahwa sebelumnya kegiatan serupa, namun untuk produk yang diajarkan berbeda-beda tiap pelatihan. Dikatakan Inggit, 35 peserta merupakan perwakilan dari PKK Kecamatan dan Kelurahan, “Kali ini membuat sajadah, kita variasikan lagi jenis barang atau produksi yang dibuat, diantaranya taplak meja, tas, tempat tisu. Saat ini sajadah banyak diminati masyarakat khususnya orang muslim, dengan alat beribadah yang cantik dan unik bisa menambah semangat untuk beribadah,” terangnya.
Dikatakan Inggit, limbah konveksi atau kain perca ini cukup banyak ditemukan di kota Pekalongan. Limbah ini dapat dikreasikan menjadi barang bernilai guna dan jual, “Sebenarnya kalau sudah tahu basic dan bagaimana memadupadankan motif dan warna perca, mereka menjadikan pengetahuan itu untuk berkreasi lebih luas lagi,” tandasnya.
Inggit berharap kegiatan ini bisa menambah skill sehingga bisa menjadi alternatif usaha bagi peserta pelatihan. Menurutnya usaha dari kain perca ini sangat menjanjikan sebab nilai jual dari produk kain perca dilihat dari seberapa sulit dan cantiknya motif yang dipadukan bukan dilihat dari modal yang dikeluarkan.