Perikanan Kota Pekalongan Semakin Menggeliat

Kota Pekalongan - Bulan Agustus 2022 menjadi bulan paceklik sektor perikanan, pasalnya daya tangkap ikan menurun karena faktor gelombang inulisasi (ombak kecil-kecil yang mempersulit penangkapan ikan). Gelombang ini yang menjadi kendala nelayan dalam menangkap ikan. Kendati demikian bulan September ini perikanan mulai menggeliat, terlihat dari kondisi pelelangan yang ramai.
Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan, Muhammad Mahson MPd saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (7/9/2022) mengungkapkan bahwa bulan September ini sungguh menggeliat, kondisi cuaca bersahabat sehingga ada beberapa kali kapal dengan tonase 29 GT bersandar dan bongkar di TPI Kota Pekalongan.
"Kami minta doanya agar kondisi ini terus bertahan. Sejak awal September TPI mulai ramai, bahkan bukan hanya kapal frezer dan penampung yang bongkar di TPI Kota Pekalongan, kapal tradisional sekitar 5 GT dari nelayan Comal Pemalang juga bongkar rajungan di TPI Kota Pekalongan, ini fenomena yang tidak biasa," terang Mahson.
Dijelaskan Mahson, bulan Agustus kemaren banyak dikeluhkan nelayan karena bulan yang dikatakan paceklik dan cuaca kurang bersahabat. "Kapal di bawah tonase 20 GT kesulitan menangkal ikan karena adanya ombak kecil yang berdampak ke daya tangkap. Sehingga hal ini berdampak pada aktivitas TPI dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bulan Agustus tidak begitu tinggi," beber Mahson.
Dikatakan Mahson, memang tidak diperkenankan menyalahkan alam. Mahson menyadari ia harus meningkatkan kinerjanya untuk memenuhi target capaian PAD 2022. "Saat ini capaian PAD TPI Kota Pekalongan baru 43% atau baru 2,3 milyar sedangkan target yang harus dicapai 5,6 milyar. Sampai Desember nanti semoga target ini tercapai," pungkas Mahson.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan, Muhammad Mahson MPd saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (7/9/2022) mengungkapkan bahwa bulan September ini sungguh menggeliat, kondisi cuaca bersahabat sehingga ada beberapa kali kapal dengan tonase 29 GT bersandar dan bongkar di TPI Kota Pekalongan.
"Kami minta doanya agar kondisi ini terus bertahan. Sejak awal September TPI mulai ramai, bahkan bukan hanya kapal frezer dan penampung yang bongkar di TPI Kota Pekalongan, kapal tradisional sekitar 5 GT dari nelayan Comal Pemalang juga bongkar rajungan di TPI Kota Pekalongan, ini fenomena yang tidak biasa," terang Mahson.
Dijelaskan Mahson, bulan Agustus kemaren banyak dikeluhkan nelayan karena bulan yang dikatakan paceklik dan cuaca kurang bersahabat. "Kapal di bawah tonase 20 GT kesulitan menangkal ikan karena adanya ombak kecil yang berdampak ke daya tangkap. Sehingga hal ini berdampak pada aktivitas TPI dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bulan Agustus tidak begitu tinggi," beber Mahson.
Dikatakan Mahson, memang tidak diperkenankan menyalahkan alam. Mahson menyadari ia harus meningkatkan kinerjanya untuk memenuhi target capaian PAD 2022. "Saat ini capaian PAD TPI Kota Pekalongan baru 43% atau baru 2,3 milyar sedangkan target yang harus dicapai 5,6 milyar. Sampai Desember nanti semoga target ini tercapai," pungkas Mahson.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)