Percepat Terwujudnya Transformasi Kesehatan, Pemkot Dorong Penyiapan SDM Perawat Profesional

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan mendorong penyiapan tenaga kesehatan (nakes) profesional khususnya perawat yang tergabung dalam organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Pekalongan untuk mewujudkan transformasi kesehatan. Dimana, tugas dan tanggung jawab seorang perawat sangat besar, terutama menyangkut kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan. Peran perawat yang utama dan paling banyak disorot serta diketahui oleh masyarakat, adalah sebagai pelaku atau pemberi asuhan, karena peran seorang perawat sangat penting sebagai garda terdepan bidang kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto saat memberikan sambutan pada acara Halal Bi Halal PPNI Kota Pekalongan yang berlangsung di Kantor Sekretariat TP-PKK Kota Pekalongan, Sabtu siang (4/5/2024).

Menurutnya, PPNI memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung transformasi kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Maju. Sebagai organisasi profesi perawat terbesar di Indonesia, PPNI tidak hanya mewakili kepentingan perawat, tetapi juga berkontribusi secara aktif dalam upaya meningkatkan sistem kesehatan secara keseluruhan. Dalam konteks transformasi kesehatan, PPNI terlibat dalam merumuskan kebijakan dan memberikan masukan mengenai kebutuhan perawatan kesehatan di tingkat nasional. Dengan memberikan perspektif dari lapangan, PPNI membantu pemerintah dalam merancang kebijakan yang efektif dan relevan dengan dinamika sistem kesehatan masyarakat.

"Mereka memiliki peran yang sangat besar dan mulia di dalam mendorong akses pelayanan kesehatan sampai ke tingkat bawah. Saat ini semua Puskesmas Pembantu (Pustu) minimal harus ada perawat dan bidan sebagai pra rujukan posyandu-posyandu yang menjadi Integrasi Layanan Primer (ILP) di Indonesia khususnya Kota Pekalongan,"ucapnya.

Budiyanto menambahkan, tidak hanya mendukung transformasi kesehatan saja, perawat juga berkesempatan bertugas menjadi Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). Di tahun ini, ada 5 orang perawat yang tergabung dalam PPNI Kota Pekalongan bertugas menjadi TKHI. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya sembari bisa mengabdikan ilmunya kepada masyarakat, bisa juga untuk ibadah.

"Selamat kepada teman-teman yang menjadi TKHI. Jaga nama profesi, jaga nama baik Pemkot, berikan layanan yang terbaik kepada seluruh jamaah haji. Jangan sampai ada complain ataupun ada kesan yang tidak baik terhadap organisasi perawat ini,"tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Kota Pekalongan, Ners M. Projo Angkasa menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan agar SDM perawat profesional ini bisa mendukung transformasi kesehatan, diantaranya seorang perawat harus memahami apa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023. Dimana, di dalamnya, mereka harus terus berkembang kompetensinya dan selalu update terhadap ilmu dan pendidikannya. 

"Perawat dituntut mengembangkan kompetensinya. Sekarang pemerintah sudah memfasilitasi dengan berbagai pembelajaran melalui 'Plataran Sehat' sebuah platform yang dirancang untuk memfasilitasi pengembangan kompetensi tenaga kesehatan di Indonesia," kata Projo.

Pihaknya menyampaikan, kegiatan Halal Bi Halal PPNI sebagai ajang silaturahmi antar anggota PPNI sekaligus pelepasan 5 anggota PPNI Kota Pekalongan yang berkesempatan menjadi TKHI tahun ini. Projo berharap, mereka memahami akan aturan dan peran sebagai TKHI dengan sangat baik.

"Setelah tahapan seleksi lulus, mereka mendapatkan pembekalan-pembekalan baik dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) maupun dari instansi terkait lainnya yang berisi pembekalan kompetensi-kompetensi khusus untuk melayani jamaah haji sebelum pemberangkatan, saat, maupun sesudah di tanah Suci Mekah nantinya,"tandasnya. (Dian).