Penyusunan Master Plan Pekalongan Smart City Capai 90%

Kota Pekalongan, Info Publik - Guna memyempurnakan penyusunan Master Plan Smart City sebagaimana arahan Kementerian Kominfo Republik Indonesia, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Bappeda Kota Pekalongan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Master Plan Smart City dan Quick Win Program Unggulan Tahap IV di Kantor Sekda Ruang Jetayu, Selasa (24/10).

 

Pelaksanaan acara ini berlangsung selama 2 hari hingga 25 Oktober 2018 dengan dihadiri Walikota Pekalongan, perwakilan Sekda Kota Pekalongan,  para pimpinan  OPD dan stakeholders terkait, perwakilan provider, dan juga Dewan Smart City.  Sedangkan bertindak sebagai narasumber, Kepala Bappeda Kota Pekalongan, Anita Heru Kusumorini, Perwakilan dari Dirjen Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo RI, Muhammad Wildan, serta akademisi dari Universitas Gajah Mada, Ahmad Junaidi.

 

Acara ini merupakan acara lanjutan bimtek tahap sebelumnya yakni tahap I-III guna memantapkan penyusunan program Master Plan Smart City, dan menyampaikan hasil tiap tim pelaksana kepada Dewan Smart City untuk menyamakan visi misinya serta menghasilkan summary. 

 

Sekedar informasi, Kota Pekalongan termasuk 50 kabupaten/kota di Indonesia yang terpilih Gerakan Menuju 100 Smart City 2018.

 

Dibuka oleh Walikota Pekalongan, H. M Saelany Machfudz yang dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kota Pekalongan sangat mengapresiasi dan bangga dengan terpilihnya Pekalongan sebagai salah satu kota yang menerapkan Program Smart City dan  terlaksananya bimtek tahap akhir ini yang merupakan tahap mendekati realisasi, khususnya dalam mempersiapkan Kota Pekalongan menuju Smart city.

 

Menurut Walikota, konsep Smart City di Kota Pekalongan mengacu pada visi Kota Pekalongan yang lebih sejahtera, mandiri, religius dan berbudaya. Pekalongan sudah siap menuju Smart City karena telah ditunjuk dan apapun resikonya harus dihadapi.

 

"Smart City semata-mata tidak hanya dari segi teknologi baru namun juga bagaimana merubah pola pikir masyarakatnya yang menjadi modern (tidak tradisionil) sehingga butuh kerjasama dari seluruh OPD untuk menjadikan Kota Pekalongan sebagai salah satu Smart City", tambahnya.

 

Kepala Bappeda Kota Pekalongan, Anita Heru Kusumorini mengatakan ada enam komponen atau elemen dalam Smart City yakni goverment, society, ekonomi, branding, living, dan environment.

 

" Persiapan menuju Pekalongan Smart City sudah hampir 90% tinggal memaksimalkan hasilnya saja melalui susunan program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Rencana 5 tahun Kota Pekalongan ke depan sebagai Smart City harapannya dapat dirasakan oleh masyarakat (Quickwins) di Kota Pekalongan diantaranya terkait tanda tangan digital, Pekalongan Batik Fusion ( gabungan dari Pekan Batik, Batik Night Market, Kirab Batik, dll dalam sebuah kartu pintar atau aplikasi terintegrasi), dan Penanganan banjir", tutur Anita.

 

Sementara itu,  Kementerian Kominfo RI yang diwakilkan oleh Sekretariat Ditjen Aptika, Muhammad Wildan menyampaikan materi mengenai Guideline Smart City dimana tiap OPD terkait perlu mengisi kertas kerja Penajaman Smart City Daerah dan dikonsultasikan ke Pembimbing I di hari ke-1 Bimtek IV ("Klinik One-to-One OPD"). Pihaknya juga sudah menunjuk Prof. Prof. Achmad Junaedi dari UGM sebagai pendamping Smart City.

_Tim Komunikasi Publik Kota Pekalongan_