Penguatan Sinergi, Satpol PP Koordinasikan Peran Serta Elemen Masyarakat Trantibum Linmas

Sebagai upaya penguatan sinergitas dalam menjaga ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat (trantibum linmas), Pemerintah Kota Pekalongan melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat menggelar Rapat Koordinasi Trantibum Linmas daan Sosialisasi Pencegahan Serta Penanggulangan Bahaya Kebakaran, bertempat di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Kamis (12/12/2019).
Rakor tersebut dibuka oleh Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz, SE, dan dihadiri oleh Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Dr Sri Budi Santoso (SBS), para Babinsa dan bhabinkamtibmas kelurahan se-Kota Pekalongan, dan perwakilan para RT/RW di masing-masing kelurahan yang ada di Kota Pekalongan. Adapun narasumber dalam rakor tersebut yakni Lurah Medono, M Syukron SSTP dan Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran, Heru Sukamto ST.
Pada kesempatan tersebut, Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai upaya penguatan sinergitas, menjadi wadah koordinasi dalam mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi Kota Pekalongan terkait dengan ketentram dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat (trantibum linmas).
“Melalui kegiatan rakor ini sehingga akan terbangun rasa sinergitas yang kuat, rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat. Menjadikan Kota Pekalongan akan tercipta kondisi kondusif baik dari pemilu serentak kemarin, pilkada tahun mendatang dan potensi-potensi gangguan trantibum yang mungkin terjadi,” ungkap Saelany.
Menurut Saelany, Kota Pekalongan sampai saat ini kondisinya cukup kondusif meskipun ditengah banyak perbedaan-perbedaan yang ada baik etnis, agama, suku, aspirasi dan lain-lain. Namun, dengan perbedaan-perbedaan yang ada tersebut justru menambah keharmonisan masyarakat.
“Kami memandang perlu dan penting adanya koordinasi ini antar semua sektor baik dari Satpol PP, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua RT/RW dan elemen masyarakat lainnya agar Kota Pekalongan ini tetap menjadi kota yang tentram, aman, nyaman. Sehingga, saat terjadi peningkatan mobilitas yang akan berimbas pada keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), perlu dikelola dan dikendalikan dengan baik,” tegas Saelany.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Dr Sri Budi Santoso (SBS), menyebutkan rakor ini diikuti oleh lurah, kasi trantibum kecamatan, Babinsa dan bhabinkamtibmas masing-masing kelurahan yang ada di Kota Pekalongan. Menurut SBS, sinergitas dan kerjasama yang telah terjalin selama ini diharapkan dapat terus terjaga dan ke depan bisa ditingkatkan.
“Tantangan penyelenggaraan trantibum sangat banyak karena Kota Pekalongan ini merupakan wilayah urban dimana aktivitas masyarakatnya sangat dinamis, disamping ada gangguan ketertiban seperti anak mabuk, tindakan asusila, PGOT, ada juga ketertiban PK5 yang masih berdagang tidak sesuai ketentuan seperti meninggalkan lapaknya sembarangan,” tutur SBS.
Lebih lanjut, SBS menambahkan penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman serta perlindungan masyarakat perlu dukungan dan keikutsertaaan dari semua pihak seperti unsur pemerintah, stekholder terkait dan semua elemen yang ada di masyarakat khususnya yang berkaitan dengan trantibum.
“Sasaran dari kegiatan rakor ini adalah mengidentifikasi permasalahan trantribum di masing-masing wilayah serta meningkatnya ketentraman dan ketertiban umum yang mencakup seluruh wilayah Kota Pekalongan. Potensi gangguan itu harus diantisipasi sedini mungkin sehingga diharapkan dapat berjalan dengan lancar sehingga terciptanya situasi dan kondisi yang aman serta kondusif,” tandas SBS.
Rakor tersebut dibuka oleh Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz, SE, dan dihadiri oleh Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Dr Sri Budi Santoso (SBS), para Babinsa dan bhabinkamtibmas kelurahan se-Kota Pekalongan, dan perwakilan para RT/RW di masing-masing kelurahan yang ada di Kota Pekalongan. Adapun narasumber dalam rakor tersebut yakni Lurah Medono, M Syukron SSTP dan Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran, Heru Sukamto ST.
Pada kesempatan tersebut, Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai upaya penguatan sinergitas, menjadi wadah koordinasi dalam mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi Kota Pekalongan terkait dengan ketentram dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat (trantibum linmas).
“Melalui kegiatan rakor ini sehingga akan terbangun rasa sinergitas yang kuat, rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat. Menjadikan Kota Pekalongan akan tercipta kondisi kondusif baik dari pemilu serentak kemarin, pilkada tahun mendatang dan potensi-potensi gangguan trantibum yang mungkin terjadi,” ungkap Saelany.
Menurut Saelany, Kota Pekalongan sampai saat ini kondisinya cukup kondusif meskipun ditengah banyak perbedaan-perbedaan yang ada baik etnis, agama, suku, aspirasi dan lain-lain. Namun, dengan perbedaan-perbedaan yang ada tersebut justru menambah keharmonisan masyarakat.
“Kami memandang perlu dan penting adanya koordinasi ini antar semua sektor baik dari Satpol PP, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua RT/RW dan elemen masyarakat lainnya agar Kota Pekalongan ini tetap menjadi kota yang tentram, aman, nyaman. Sehingga, saat terjadi peningkatan mobilitas yang akan berimbas pada keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), perlu dikelola dan dikendalikan dengan baik,” tegas Saelany.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Dr Sri Budi Santoso (SBS), menyebutkan rakor ini diikuti oleh lurah, kasi trantibum kecamatan, Babinsa dan bhabinkamtibmas masing-masing kelurahan yang ada di Kota Pekalongan. Menurut SBS, sinergitas dan kerjasama yang telah terjalin selama ini diharapkan dapat terus terjaga dan ke depan bisa ditingkatkan.
“Tantangan penyelenggaraan trantibum sangat banyak karena Kota Pekalongan ini merupakan wilayah urban dimana aktivitas masyarakatnya sangat dinamis, disamping ada gangguan ketertiban seperti anak mabuk, tindakan asusila, PGOT, ada juga ketertiban PK5 yang masih berdagang tidak sesuai ketentuan seperti meninggalkan lapaknya sembarangan,” tutur SBS.
Lebih lanjut, SBS menambahkan penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman serta perlindungan masyarakat perlu dukungan dan keikutsertaaan dari semua pihak seperti unsur pemerintah, stekholder terkait dan semua elemen yang ada di masyarakat khususnya yang berkaitan dengan trantibum.
“Sasaran dari kegiatan rakor ini adalah mengidentifikasi permasalahan trantribum di masing-masing wilayah serta meningkatnya ketentraman dan ketertiban umum yang mencakup seluruh wilayah Kota Pekalongan. Potensi gangguan itu harus diantisipasi sedini mungkin sehingga diharapkan dapat berjalan dengan lancar sehingga terciptanya situasi dan kondisi yang aman serta kondusif,” tandas SBS.