Pengecekan Teknis dan Nautis untuk Keselamatan Berlayar

Kota Pekalongan - Pemeriksaan kapal harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal. Pasalnya kelaikan kapal merupakan salah satu kebutuhan kapal untuk dapat berlayar dengan pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Syahbandar Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap selalu menekankan pentingnya keselamatan kapal dan anak buah kapal (ABK).
Hal ini diungkapkan Analis Kesyahbandaran PPNP, Al Fajar Alam saat ditemui di kantor setempat, Kamis (22/10/2020). “Sebelum memberikan SPB kami melakukan kegiatan pengecekan teknis dan naustis kapal perikanan, di antaranya kelaikan kapal untuk berangkat dan sistem operasi kapal,” terang Fajar.
Selain itu, keselamatan keselamatan di atas kapal juga penting. Disampaikan Fajar bahwa pihaknya juga mengecek alat pemadam kebakaran (apar), life jacket, dan life bouy. “Jumlah minimal life jacket harus sesuai dengan jumlah ABK di dalamnya. Beberapa kali kami menjumpai jumlah life jacket di kapal tidak sesuai dengan jumlah ABK yang akan turut, padahal ini sangat penting untuk keselamatan. Akhirnya pemberangkatan kami tunda sampai peralatan dilengkapi,” ungkap Fajar.
Menurut Fajar, keselamatan menjadi faktor utama, apalagi saat ini curah hujan saat ini lebih tinggi di banding bulan sebelumnya. Nakhoda kapal juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan faktor cuaca. “Cuaca di laut itu fluktuatif, perubahannya drastis. Jika mendapati cuaca buruk kami sarankan agar menepi ke pulau terdekat atau bersandar di pelabuhan agar keselamatan kapal dan ABK terjaga,” tandas Fajar.
Disebutkan Fajar bahwa berdasarkan informasi Maritim BMKG cuaca saat ini di Laut Jawa masih terbilang cukup aman untuk berlayar dengan ketinggian gelombang 0 - 0.5 m, dibandingkan dengan perairan Selatan Jawa yang tinggi gelombangnya di atas 2 meter sehingga perlu menjadi perhatian untuk kapal - kapal perikanan diatas 30 GT yang akan berlayar ke perairan Selatan Jawa.
Kaitannya dengan kebakaran kapal, Fajar meminta agar di dalam kapal disiapkan banyak apar seperti di ruang mesin, ruang nakhoda, bagian lambung kanan dan kiri kapal sehingga ABK di sana sigap menyikapi jika kebakaran terjadi.
“Saya mengimbau agar sebelum berangkat berlayar setiap kapal perikanan lapor dahulu ke Syahbandar. Setiap kapal harus diperhatikan kelengkapan alat keselamatannya, dan ketika berlayar harus mempertimbangkan cuaca,” imbau Fajar.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
\
Hal ini diungkapkan Analis Kesyahbandaran PPNP, Al Fajar Alam saat ditemui di kantor setempat, Kamis (22/10/2020). “Sebelum memberikan SPB kami melakukan kegiatan pengecekan teknis dan naustis kapal perikanan, di antaranya kelaikan kapal untuk berangkat dan sistem operasi kapal,” terang Fajar.
Selain itu, keselamatan keselamatan di atas kapal juga penting. Disampaikan Fajar bahwa pihaknya juga mengecek alat pemadam kebakaran (apar), life jacket, dan life bouy. “Jumlah minimal life jacket harus sesuai dengan jumlah ABK di dalamnya. Beberapa kali kami menjumpai jumlah life jacket di kapal tidak sesuai dengan jumlah ABK yang akan turut, padahal ini sangat penting untuk keselamatan. Akhirnya pemberangkatan kami tunda sampai peralatan dilengkapi,” ungkap Fajar.
Menurut Fajar, keselamatan menjadi faktor utama, apalagi saat ini curah hujan saat ini lebih tinggi di banding bulan sebelumnya. Nakhoda kapal juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan faktor cuaca. “Cuaca di laut itu fluktuatif, perubahannya drastis. Jika mendapati cuaca buruk kami sarankan agar menepi ke pulau terdekat atau bersandar di pelabuhan agar keselamatan kapal dan ABK terjaga,” tandas Fajar.
Disebutkan Fajar bahwa berdasarkan informasi Maritim BMKG cuaca saat ini di Laut Jawa masih terbilang cukup aman untuk berlayar dengan ketinggian gelombang 0 - 0.5 m, dibandingkan dengan perairan Selatan Jawa yang tinggi gelombangnya di atas 2 meter sehingga perlu menjadi perhatian untuk kapal - kapal perikanan diatas 30 GT yang akan berlayar ke perairan Selatan Jawa.
Kaitannya dengan kebakaran kapal, Fajar meminta agar di dalam kapal disiapkan banyak apar seperti di ruang mesin, ruang nakhoda, bagian lambung kanan dan kiri kapal sehingga ABK di sana sigap menyikapi jika kebakaran terjadi.
“Saya mengimbau agar sebelum berangkat berlayar setiap kapal perikanan lapor dahulu ke Syahbandar. Setiap kapal harus diperhatikan kelengkapan alat keselamatannya, dan ketika berlayar harus mempertimbangkan cuaca,” imbau Fajar.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
\