Pemkot-LPKS Fasilitasi Pelatihan Peningkatan Keterampilan Kerja Bagi Ratusan Warga Pekalongan
Kota Pekalongan - Sebanyak 160 warga Kota Pekalongan yang telah lolos tahapan seleksi tertulis dan wawancara, siap mengikuti pelatihan peningkatan keterampilan kerja bersumber Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) oleh Pemerintahan Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker). Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, didampingi Sekretaris Daerah setempat, Nur Priyantomo dan Kepala Dinperinaker, Betty Dahfiani Dahlan, di ruang Jlamprang, kantor Sekretariat Daerah, Rabu (15/5/2024).
Walikota Pekalongan yang akrab disapa Aaf melihat antusias dan semangat luar biasa dari raut wajah ratusan peserta pelatihan. Dijelaskan Aaf, sebelumnya alokasi anggaran DBHCHT untuk pelatihan hanya diperuntukkan bagi pekerja buruh rokok saja, namun saat ini anggaran tersebut digelontorkan kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan. “Alhamdulillah antusias peserta setiap tahun semakin meningkat, Pemerintah Kota Pekalongan berharap melalui kegiatan ini bisa menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Ini juga menjadi salah satu upaya kita pasca pandemi covid, dimana banyak masyarakat yang di PHK atau dirumahkan, memberikan skill agar bisa bermanfaat, berdaya dan sejahtera kembali,” tutur Aaf.
Aaf meminta seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya sebab kesempatan ini tidak bisa didapat oleh semuanya terbukti dari banyaknya pendaftar harus mengikuti seleksi sehingga terpilih 160 peserta. “Setelah mereka mendapatkan skill dari pelatihan ini, bisa digunakan untuk diri sendiri, entah itu untuk mandiri, bekerja di perusahaan dan syukur-syukur bisa membuka lapangan pekerjaan. Target kami fifty-fifty 50 persen bisa mandiri dan 50 persen berkerja di perusahaan,” tandasnya.
Lebih lanjut, ia berharap pelatihan kerja yang digenjot oleh Pemerintah Kota Pekalongan dapat menurunkan angka pengangguran yang saat ini berada di angka 5,02 persen dan angka kemiskinan yang berada pada angka 6,81 persen. Ditambahkan Aaf, setelah menyelesaikan pelatihan, peserta diajak memaksimalkan media sosialnya untuk mempromosikan ketrampilan yang sudah dimiliki.
Sementara itu, Betty menerangkan bahwa pelatihan peningkatan keterampilan kerja bersumber DBHCHT bekerja sama dengan 2 Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) yakni Nisfisano dan A’nur. Sebanyak 8 paket dilaksanakan pada pelatihan kali ini antara lain hantaran 2 paket, pembuatan roti dan kue 1 paket dan menjahit 5 paket. “Setiap paket akan diikuti 20 orang dan dilaksanakan selama 20 hari mulai pembukaan 15 Mei sampai dengan 10 Juni 2024. Materi umum mulai besok sampai tanggal 21 Mei di ruang Jlamprang selanjutnya di masing-masing LPKS,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan kegiatan ini dapat memberikan keterampilan kerja kepada masyarakat sesuai kejuruan yang dipilih dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat Kota Pekalongan.
Dikatakan Betty, sejumlah pelatihan yang digelar sejak awal tahun 2024 dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi, terlebih pada September mendatang akan digelar job fair atau bursa kerja yang mana tidak hanya perusahaan di Kota Pekalongan saja yang berpartisipasi tetapi juga dari daerah lain.
(DINKOMINFO KOTA PEKALONGAN)
Walikota Pekalongan yang akrab disapa Aaf melihat antusias dan semangat luar biasa dari raut wajah ratusan peserta pelatihan. Dijelaskan Aaf, sebelumnya alokasi anggaran DBHCHT untuk pelatihan hanya diperuntukkan bagi pekerja buruh rokok saja, namun saat ini anggaran tersebut digelontorkan kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan. “Alhamdulillah antusias peserta setiap tahun semakin meningkat, Pemerintah Kota Pekalongan berharap melalui kegiatan ini bisa menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Ini juga menjadi salah satu upaya kita pasca pandemi covid, dimana banyak masyarakat yang di PHK atau dirumahkan, memberikan skill agar bisa bermanfaat, berdaya dan sejahtera kembali,” tutur Aaf.
Aaf meminta seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya sebab kesempatan ini tidak bisa didapat oleh semuanya terbukti dari banyaknya pendaftar harus mengikuti seleksi sehingga terpilih 160 peserta. “Setelah mereka mendapatkan skill dari pelatihan ini, bisa digunakan untuk diri sendiri, entah itu untuk mandiri, bekerja di perusahaan dan syukur-syukur bisa membuka lapangan pekerjaan. Target kami fifty-fifty 50 persen bisa mandiri dan 50 persen berkerja di perusahaan,” tandasnya.
Lebih lanjut, ia berharap pelatihan kerja yang digenjot oleh Pemerintah Kota Pekalongan dapat menurunkan angka pengangguran yang saat ini berada di angka 5,02 persen dan angka kemiskinan yang berada pada angka 6,81 persen. Ditambahkan Aaf, setelah menyelesaikan pelatihan, peserta diajak memaksimalkan media sosialnya untuk mempromosikan ketrampilan yang sudah dimiliki.
Sementara itu, Betty menerangkan bahwa pelatihan peningkatan keterampilan kerja bersumber DBHCHT bekerja sama dengan 2 Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) yakni Nisfisano dan A’nur. Sebanyak 8 paket dilaksanakan pada pelatihan kali ini antara lain hantaran 2 paket, pembuatan roti dan kue 1 paket dan menjahit 5 paket. “Setiap paket akan diikuti 20 orang dan dilaksanakan selama 20 hari mulai pembukaan 15 Mei sampai dengan 10 Juni 2024. Materi umum mulai besok sampai tanggal 21 Mei di ruang Jlamprang selanjutnya di masing-masing LPKS,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan kegiatan ini dapat memberikan keterampilan kerja kepada masyarakat sesuai kejuruan yang dipilih dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat Kota Pekalongan.
Dikatakan Betty, sejumlah pelatihan yang digelar sejak awal tahun 2024 dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi, terlebih pada September mendatang akan digelar job fair atau bursa kerja yang mana tidak hanya perusahaan di Kota Pekalongan saja yang berpartisipasi tetapi juga dari daerah lain.
(DINKOMINFO KOTA PEKALONGAN)