Pemkot, TNI, dan Polri Serta Warga Kerja Bakti Bangun Tanggul Darurat Sungai Meduri

Kota Pekalongan - jaran Pemerintah Kota Pekalongan terdiri dari Satpol PP, BPBD, Kelurahan Tirto, dibantu TNI dan Polri serta warga setempat bahu membahu melakukan kerja bakti membuat tanggul darurat dengan karung berisi tanah di sekitar tanggul Sungai Meduri Tirto Gang 12 yang belum lama ini jebol. Meski cuaca mendung dan diiringi hujan cukup deras, mereka tetap semangat mengerjakan agar banjir rob dari sungai tidak semakin melimpas ke permukiman warga, Kamis (26/5/2022).
Kasatpol PP Kota Pekalongan, melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum, Ketentramandan Perlindungan Masyarakat, Sugeng Haryadi mengungkapkan bahwa, pada hari ini Satpol PP bersinergi dengan instansi lain diantaranya BPBD, kelurahan, TNI, dan Polri, serta masyarakat Tirto membantu meringankan beban warga terdampak banjir rob yang tinggal di sekitar Sungai Meduri, Kelurahan Tirto Gang 12, Kecamatan Pekalongan Barat dengan menyelenggarakan kegiatan kerja bakti bersama untuk membuat tanggul darurat.
"Kami memberikan dukungan tenaga personel untuk membantu warga terdampak banjir rob dalam membuat tanggul darurat dengan karung berisi tanah di Tirto Gang 12 atau sekitar bantaran Sungai Meduri yang pada saat rob tinggi jebol, bahkan ada tembok rumah warga yang roboh, kami ikut membantu warga disini agar air rob tidak semakin meluas ke permukiman warga," tutur Sugeng usai melakukan kegiatan kerja bakti.
Sugeng mengapresiasi atas dukungan dan antusias warga setempat yang ikut berpartisipasi dalam kerja bakti ini. Mereka begitu bersemangat dan guyub rukun membaur bersama melakukan kerja bakti membuat tanggul darurat. Lebih lanjut, dijelaskan Sugeng, di samping membantu pembuatan tanggul darurat, jajaran Satpol PP juga menerjunkan puluhan personel dan armada setiap harinya untuk membantu warga di wilayah yang terdampak banjir.
"Kami juga ikut membantu evakuasi warga, dan menyediakan armada untuk mobilisasi warga keluar masuk di wilayah banjir rob seperti mengantar anak sekolah, para pekerja, atau warga lainnya yang hendak beraktivitas. Setiap harinya bergilir pada pagi 20-25 personel dan 15 orang pada sore hari," ungkapnya.
Sugeng berharap, dengan adanya kejadian banjir rob ini bisa menjadi perhatian bersama khususya dinas terkait baik jajaran Pemerintah Kota Pekalongan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga Pemerintah Pusat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan banjir dan rob di Kota Pekalongan.
"Dengan koordinasi yang baik ini bisa menanggulangi permasalahan di tengah masyarakat yang tinggal di wilayah pantura ini yang sering dilanda banjir dan rob," pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kasatpol PP Kota Pekalongan, melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum, Ketentramandan Perlindungan Masyarakat, Sugeng Haryadi mengungkapkan bahwa, pada hari ini Satpol PP bersinergi dengan instansi lain diantaranya BPBD, kelurahan, TNI, dan Polri, serta masyarakat Tirto membantu meringankan beban warga terdampak banjir rob yang tinggal di sekitar Sungai Meduri, Kelurahan Tirto Gang 12, Kecamatan Pekalongan Barat dengan menyelenggarakan kegiatan kerja bakti bersama untuk membuat tanggul darurat.
"Kami memberikan dukungan tenaga personel untuk membantu warga terdampak banjir rob dalam membuat tanggul darurat dengan karung berisi tanah di Tirto Gang 12 atau sekitar bantaran Sungai Meduri yang pada saat rob tinggi jebol, bahkan ada tembok rumah warga yang roboh, kami ikut membantu warga disini agar air rob tidak semakin meluas ke permukiman warga," tutur Sugeng usai melakukan kegiatan kerja bakti.
Sugeng mengapresiasi atas dukungan dan antusias warga setempat yang ikut berpartisipasi dalam kerja bakti ini. Mereka begitu bersemangat dan guyub rukun membaur bersama melakukan kerja bakti membuat tanggul darurat. Lebih lanjut, dijelaskan Sugeng, di samping membantu pembuatan tanggul darurat, jajaran Satpol PP juga menerjunkan puluhan personel dan armada setiap harinya untuk membantu warga di wilayah yang terdampak banjir.
"Kami juga ikut membantu evakuasi warga, dan menyediakan armada untuk mobilisasi warga keluar masuk di wilayah banjir rob seperti mengantar anak sekolah, para pekerja, atau warga lainnya yang hendak beraktivitas. Setiap harinya bergilir pada pagi 20-25 personel dan 15 orang pada sore hari," ungkapnya.
Sugeng berharap, dengan adanya kejadian banjir rob ini bisa menjadi perhatian bersama khususya dinas terkait baik jajaran Pemerintah Kota Pekalongan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hingga Pemerintah Pusat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan banjir dan rob di Kota Pekalongan.
"Dengan koordinasi yang baik ini bisa menanggulangi permasalahan di tengah masyarakat yang tinggal di wilayah pantura ini yang sering dilanda banjir dan rob," pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)