Pemkot Susun Perencanaan Penganggaran Responsif Gender

Guna mendorong keadilan dan kesetaraan gender, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pemberdayaan Manusia, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) menggelar bimbingan teknis bagi seluruh OPD setempat terkait penyusunan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPPG) selama 2 hari 14-15 Oktober 2024, berlangsung di aula BPKAD Kota Pekalongan. Bimtek tersebut dibuka langsung plt Walikota Pekalongan, Salahudin didampingi Kepala DPMPPA setempat, Puji Winarti.

Salahudin memberikan apresiasinya atas kegiatan tersebut kepada DPMPPA yang telah mengundang pejabat renval agar penganggaran di Kota Pekalongan lebih responsif terhadap gender. “Jika sejak dalam perencanaan semua gender mendapatkan porsi perhatian yang sama maka ke depan harapannya akan diperlakukan sama termasuk dalam pelaksanaan anggarannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Salahudin menuturkan bahwa tidak ada angka resmi tidak ada, secara normatif diharapkan seluruh mendorong pengarusutamaan seluruh gender dilibatkan dalam program dan kegiatan OPD di Kota Pekalongan secara adil.

Sementara itu, Puji menjelaskan bahwa PPPG harus menggunakan analisis pada setiap intuisi responsif gender dan harus mencapai keadilan gender. “Tujuan dari penyusunan penganggaran responsif gender meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menyusun anggaran sehingga hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk kelompok marginal,” tandasnya.

Puji menyebutkan seluruh OPD di Kota Pekalongan, sebanyak 38 diikutsertakan dalam bimtek PPPG melalui 2 perwakilan sebagai perencana anggaran, selain itu juga ada OPD yang bertugas pula sebagai driver yang akan melakukan desk antara lain Inspektorat, Bappeda, BPKAD, DPMPPA dan bagian organisasi sehingga akan ada keberlanjutan. “Kegiatan ini sebagai implementasi dari inpress nomor 9 tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender pada pembangunan nasional kemudian di break down melalui perwal nomor 13 tahun 2014 tentang pengarusutamaan gender pada pembangunan daerah Kota Pekalongan,” sambungnya.

Pihaknya berharap dengan adanya upaya ini, Kota Pekalongan bisa responsif terhadap gender, dapat memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis terhadap perbedaan-perbedaan perempuan dan laki-laki di dalam masyarakat yang disertai upaya menghapus hambatan struktural dan kultural untuk mencapai kesetaraan gender.

(Dinkominfo Kota Pekalongan)