Pemkot Siapkan Pengamanan Nataru dan Pencegahan Covid-19

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalonga menggelar Rapat Koordinasi Ketentraman dan Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat (Rakor Tramtibum-Linmas) dalam rangka persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan antisipasi pencegahan Covid-19 di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Selasa sore (7/12/2021).
Usai rakor, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE menuturkan bahwa kesiapsiagaan untuk Nataru tetap dilakukan, pasalnya kejadian teror bom saat Nataru terjadi di beberapa daerah di luar kota meskipun Kota Pekalongan terkenal dengan nilai toleransi masyarakatnya.
"Nataru ini tetap dilakukan pengamanan, nantinya jika ada keramaian takutnya ada senggolan muda-mudi yang menimbulkan tawuran atau perselisihan," kata Aaf.
Disampaikan Aaf bahwa dari pusat tak jadi memberlakukan PPKM Level 3 saat Nataru, namun untuk kearifan lokal di Kota Pekalongan tetap ada pembatasan karena varian baru Covid-19 sudah masuk Malaysia yang dekat dengan Indonesia.
"Untuk perayaan Natal sesuai dengan Instruksi Mendagri dan Menteri Agama, kapasitas gereja 50%, protokol kesehatan tetap diterapkan. Semoga saudara-saudara kita yang merayakan mengerti dan mematuhi seperti tahun lalu yang paham dengan kondisi Covid-19," jelas Aaf.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Dr Sri Budi Santoso MSi menambahkan bahwa rakor lintas instansi kali ini pihaknya akan lakukan antisipasi gangguan kamtibmas dan penyebaran Covid-19. "Kita akan bersinergi menjaga gereja, kalau dari pemkot nanti akan dilibatkan Satpol PP, Linmas, Kasi Trantib Kelurahan dan Kecamatan bersama TNI Polri. Ini untuk pengamanan Natal agar perayaan bisa berlangsung secara lancar," terang SBS.
Terkait Covid-19, SBS baru dapat berita bahwa level 3 yang harusnya diterapkan di semua wilayah Indonesia dibatalkan, penerapannya sesuai dengan level masing-masing. "Kota Pekalongan tetap lakukan pembatasan agar Covid-19 tak bersarang lagi di Kota Pekalongan, ini harus dipertahankan agar aktivitas sosial ekonomi masyarakat Kota Pekalongan semakin pulih," pungkas SBS.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Usai rakor, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE menuturkan bahwa kesiapsiagaan untuk Nataru tetap dilakukan, pasalnya kejadian teror bom saat Nataru terjadi di beberapa daerah di luar kota meskipun Kota Pekalongan terkenal dengan nilai toleransi masyarakatnya.
"Nataru ini tetap dilakukan pengamanan, nantinya jika ada keramaian takutnya ada senggolan muda-mudi yang menimbulkan tawuran atau perselisihan," kata Aaf.
Disampaikan Aaf bahwa dari pusat tak jadi memberlakukan PPKM Level 3 saat Nataru, namun untuk kearifan lokal di Kota Pekalongan tetap ada pembatasan karena varian baru Covid-19 sudah masuk Malaysia yang dekat dengan Indonesia.
"Untuk perayaan Natal sesuai dengan Instruksi Mendagri dan Menteri Agama, kapasitas gereja 50%, protokol kesehatan tetap diterapkan. Semoga saudara-saudara kita yang merayakan mengerti dan mematuhi seperti tahun lalu yang paham dengan kondisi Covid-19," jelas Aaf.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Dr Sri Budi Santoso MSi menambahkan bahwa rakor lintas instansi kali ini pihaknya akan lakukan antisipasi gangguan kamtibmas dan penyebaran Covid-19. "Kita akan bersinergi menjaga gereja, kalau dari pemkot nanti akan dilibatkan Satpol PP, Linmas, Kasi Trantib Kelurahan dan Kecamatan bersama TNI Polri. Ini untuk pengamanan Natal agar perayaan bisa berlangsung secara lancar," terang SBS.
Terkait Covid-19, SBS baru dapat berita bahwa level 3 yang harusnya diterapkan di semua wilayah Indonesia dibatalkan, penerapannya sesuai dengan level masing-masing. "Kota Pekalongan tetap lakukan pembatasan agar Covid-19 tak bersarang lagi di Kota Pekalongan, ini harus dipertahankan agar aktivitas sosial ekonomi masyarakat Kota Pekalongan semakin pulih," pungkas SBS.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)