Pemkot Serahkan Sejumlah Penghargaan Lingkungan

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melaksanakan penyerahan penerimaan penghargaan lingkungan bagi kelurahan, perusahaan, sekolah dan komunitas serta diskusi pengelolaan sampah Kota Pekalongan, berlangsung di ruang Jlamprang, Kantor Sekretaris Daerah setempat, Selasa (10/12/2024). 

Walikota Pekalongan yang akrab disapa Aaf usai menyerahkan penghargaan lingkungan mengatakan bahwa saat ini sampah adalah masalah yang belum bisa dipecahkan oleh daerah di seluruh Indonesia, hanya beberapa Kabupaten/Kota yang sudah menyelesaikan permasalahan tersebut, Kota Pekalongan menjadi salah satu kota yang masih harus menyelesaikan permasalahan ini. 

“Sampah dihasilkan oleh warga setiap menit dan setiap jam, sedangkan keterbatasan yang kita hadapi yaitu mulai petugas kebersihan sampah, lahan dan lainnya. Maka, tidak cukup dari Pemerintah atau komunitas saja, semua termasuk masyarakat ini harus sinkron berkomitmen bagaimana membuang dan mengelola sampah baik dan benar. Kalau tiga ratus ribu penduduk Kota Pekalongan peduli, tentunya masalah sampah bisa diselesaikan tentunya didukung seluruh pihak,” katanya. 

Penyerahan penghargaan lingkungan ini menjadi salah satu upaya untuk memupuk kepedulian masyarakat dan generasi muda di Kota Pekalongan. Penghargaan ini bisa mengedukasi masyarakat untuk bisa membuang dan mengelola sampah dengan bijak. 

“Setiap hari ada 140 ton sampah sedangkan lahan sampah semakin sedikit. Jadi masalah ini butuh sinkronisasi, sebesar apapun anggaran yang dikeluarkan pemerintah, sebaik apapun program yang dicanangkan tanpa kerjasama percuma,” sambungnya.

Dikatakan Aar, selain penyerahan penghargaan, juga dilaksanakan diskusi pengelolaan sampah bersama guru besar teknik lingkungan dari UNDIP, Syafrudin. Ia berharap dengan diskusi ini, dapat membawa hasil, ada ilmu dan pencegahan baru, sehingga ke depan pengelolaan sampah lebih baik lagi.

“Narasumber Bapak Profesor Syafrudin ini ternyata asli Kota Pekalongan yaitu Sampangan, namun sejak tahun 80an sudah menetap di Semarang, kepedulian beliau terhadap Kota Pekalongan Alhamdulillah diwujudkan jadi kami meminta beliau mendampingi kita tentang pengelolaan sampah dan lingkungan. Permasalahan limbah saya sampaikan harus ada kolaborasi, tidak bisa terpecah-pecah, sistem dan program hanya dijalankan pemerintah aja atau masyarakat saja, akan tetapi semuanya harus dikejar bersama,” tandasnya.

Semenyaa itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso yang akrab disapa SBS menjelaskan beberapa indikator penilaian penghargaan lingkungan, untuk kategori kelurahan Peduli Lingkungan, Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim (Pelangi) antara lain apakah ikut komunitas adaptasi dan mitigasi, intensitas kampanye dan edukasi lingkungan terutama melalui media sosial, keberadaan ruang terbuka hijau, sarana pengendalian banjir apakah salurannya terjaga atau tidak, aktivitas menjaga kebersihan, inovasi pengelolaan sampah, keberadaan bank sampah, keberadaan tukang jasa pengangkut sampah dan lainnya.

“Untuk sekolah dan perusahaan ini sudah kita lakukan lomba berjenjang, indikatornya sejauh mana hal-hal berkaitan dengan lingkungan masuk di dalam kurikulum, kondisi lingkungan fisik apakah ada pohon atau tidak, pemanfaatan dan pengelolaan sampah,” bebernya.

SBS mengucapkan terima kasih atas keteladanan dan kepeloporan selama ini yang sudah diberikan. Ia berpesan agar mereka tetap semangat memberikan keteladanan dan kepeloporan terhadap lingkungan untuk menjadi inspirasi bagi masyarakat lain. 

Adapun peraih kategori Kelurahan antara lain juara 1 Kelurahan Kandang Panjang, juara 2 Kelurahan Kuripan Yosorejo, juara 3 Kelurahan Podosugih, juara 4 Kelurahan Jenggot dan juara favorit Kelurahan Pringrejo. Kategori sekolah adiwiyata diraih oleh SDN Tirto 3, SMP IT Assalam, SDN Medono 4, SDN Kraton, SMP Salafiyah, SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang dan SDN Sapuro 5.

Penghargaan penilaian program peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup diraih oleh RSUD Bendan dan PT Urip Sugiharto. Kategori komunitas atau individu lingkungan diberikan kepada Zahdy Purwanti atas dedikasi dalam pengelolaan sampah, Dicko Handoyo atas dedikasi dan kepedulian terhadap lingkungan, Ahmad Rodhim atas dedikasi membina saka kalpataru, komunitas pecinta kali loji atas dedikasi dan kepedulian sungai loji dan WCD atas dedikasi terhadap kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah. 

Selain itu, DLH juga memberikan penghargaan kepada staff setempat antara lain penghargaan untuk penyapu jalan terbaik, kru angkutan sampah terbaik (keliling), kru angkutan sampah terbaik (TPS), pemilah sampah terbanyak (kelompok), pemilah sampah terbanyak (perorangan) dan TPS3R terbaik.

(Dinkominfo Kota Pekalongan)