Pemkot Serahkan Beduk Masjid Al-Ikhlas

Kota Pekalongan – Satu buah beduk berukuran 120 sentimeter dengan berat 400 kilogram diserahkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan ke Masjid Al-Ikhlas yang berlokasi di Jalan Jetayu No 1 Pekalongan. Penyerahan ditandai dengan pemukulan beduk oleh Walikota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz SE didampingi Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Slamet Mulyo SE MSi, dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, M Restu Hidayat SSiT MT, Kamis (14/1/2021).
Walikota Saelany mengucapkan bersyukur dan terima kasih kepada seluruh pengurus masjid Al-Ikhlas yang telah berupaya dalam mewujudkan pengadaan beduk. Menurutnya, beduk menjadi ciri khas dan warisan kebudayaan islami nusantara. Meskipun keberadaanya saat ini mulai tergantikan dengan munculnya alat pengeras suara, namun bedug tidak sepenuhnya ditinggalkan dan memiliki nilai sejarah.
“Kami bersyukur dan gembira, ini yang dicita-citakan oleh seluruh pengurus masjid Al-Ikhlas bisa tercapai. Beduk merupakan warisan budaya islami nusantara. Sehingga, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik dan menjadi ikon bagi masjid Al-Ikhlas,” ungkap Saelany.
Di pihak lain, Ketua Pengurus Masjid Al-Ikhlas, KH Abul Mafachir menjelaskan bahwa beduk berbahan kayu trembesi memiliki ukuran dengan diameter kayu beduk yakni 120 sentimeter dan panjang 160 sentimeter. Sedangkan ukuran kentungan, berdiameter 30 sentimeter dengan panjang dua meter.
“Kulit beduk menggunakan kulit kerbau, kekuatannya bisa tahan hingga 30 tahun. Insyaallah nantinya akan kami beri tambahan mikrofon agar lebih terdengar jauh dan masyarakat bisa terdengar apabila sudah memasuki waktu shalat,” kata KH Abul Mafachir.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Walikota Saelany mengucapkan bersyukur dan terima kasih kepada seluruh pengurus masjid Al-Ikhlas yang telah berupaya dalam mewujudkan pengadaan beduk. Menurutnya, beduk menjadi ciri khas dan warisan kebudayaan islami nusantara. Meskipun keberadaanya saat ini mulai tergantikan dengan munculnya alat pengeras suara, namun bedug tidak sepenuhnya ditinggalkan dan memiliki nilai sejarah.
“Kami bersyukur dan gembira, ini yang dicita-citakan oleh seluruh pengurus masjid Al-Ikhlas bisa tercapai. Beduk merupakan warisan budaya islami nusantara. Sehingga, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik dan menjadi ikon bagi masjid Al-Ikhlas,” ungkap Saelany.
Di pihak lain, Ketua Pengurus Masjid Al-Ikhlas, KH Abul Mafachir menjelaskan bahwa beduk berbahan kayu trembesi memiliki ukuran dengan diameter kayu beduk yakni 120 sentimeter dan panjang 160 sentimeter. Sedangkan ukuran kentungan, berdiameter 30 sentimeter dengan panjang dua meter.
“Kulit beduk menggunakan kulit kerbau, kekuatannya bisa tahan hingga 30 tahun. Insyaallah nantinya akan kami beri tambahan mikrofon agar lebih terdengar jauh dan masyarakat bisa terdengar apabila sudah memasuki waktu shalat,” kata KH Abul Mafachir.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)