Pemkot Pekalongan Dukung Penuh PSDKU Politeknik Negeri Jakarta (AKN) untuk Cetak SDM Siap Kerja

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan menyatakan dukungan penuh terhadap keberadaan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) di Pekalongan, yang sebelumnya juga dikenal sebagai Akademi Komunitas Negeri (AKN).
Dukungan ini diberikan mengingat kontribusi nyata PSDKU PNJ dalam mencetak lulusan berkualitas yang terserap hingga 90 persen di berbagai industri dan perusahaan. Bentuk dukungan ini disampaikan oleh Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid saat menerima kunjungan dari Direktur Politeknik Negeri Jakarta, Syamsurizal yang diterima di Ruang Jawa Hokokai Setda Kota Pekalongan, Kamis (12/12/2024).
Mas Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan tersebut menegaskan komitmennya untuk terus mendukung keberlangsungan dan pengembangan PSDKU tersebut.
"Kami sangat bangga dengan capaian PSDKU PNJ atau yang dulu dikenal AKN Pekalongan yang telah mampu meluluskan SDM siap kerja dan berdaya saing tinggi. Hal ini menjadi solusi nyata untuk kebutuhan tenaga kerja di era industri 4.0," ungkapnya.
Kampus PSDKU PNJ di Pekalongan yang berada di Jalan Darma Bakti Nomor 39, Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan ini berfokus pada pendidikan vokasi, dan telah menjalin kerja sama erat dengan berbagai perusahaan dan sektor industri. Kurikulum yang berbasis pada kebutuhan dunia kerja menjadikan lulusan PSDKU PNJ memiliki keahlian praktis yang relevan, sehingga mereka dapat langsung berkontribusi dalam lingkungan kerja.
Terkait aturan dari Kementerian Pendidikan bahwasannya, PSDKU PNJ ini didorong menjadi PSDKU Mandiri, Mas Aaf mempersilahkan saja sebetulnya, yang terpenting menurutnya harus sesuai aturan maupun ketentuan yang ada.
"Kami ingin keberadaan Kampus PSDKU PNJ di Kota Pekalongan ini bisa dilanjutkan, karena gedungnya sudah ada, fasilitas sudah memadai, mahasiswa-mahasiswinya juga sudah terpenuhi dan semakin berkembang. Dukungan penuh Pemkot Pekalongan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara PSDKU PNJ, dunia industri, dan masyarakat, sehingga mampu menciptakan ekosistem pendidikan vokasi yang berkelanjutan," tegasnya.
Ditambahkan Asisten Administrasi Umum Setda Kota Pekalongan, Agust Marhaendayana bahwa kampus ini sebelumnya dikenal dengan AKN yang berada di bawah PNJ kemudian diafirmasi menjadi PSDKU PNJ. Dari awal berdirinya AKN di Kota Pekalongan, Pemkot telah berkomitmen siap membantu keberlangsungan kampus vokasi ini dengan memfasilitasi sarana dan prasarana (sarpras) dan menyediakan lahan dan gedung. Dalam perkembangannya, di kampus ini mengalami penambahan mahasiswa yang luar biasa dan sempat kekurangan ruangan, kemudian Pemkot menggunakan eks gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) Medono untuk perluasan kampus ini dan digunakan tempat praktik AKN.
"Dari pemenuhan sarpras itu, kami alihkan statusnya menjadi PSDKU PNJ. Dalam perkembangannya, pemenuhan sarana transportasi juga telah kami siapkan kendaraan untuk kegiatan operasional perkuliahan PNJ di Pekalongan, begitupula pemenuhan SDM tenaga pengajar yang diperbantukan di kampus tersebut," tutur Agust.
Agust menegaskan, ke depan pun Pemkot Pekalongan tetap mendukung penuh agar PSDKU PNJ ini tetap eksis di Kota Pekalongan. Jika nantinya PSDKU PNJ ini didorong menjadi PSDKU mandiri, maka hal ini merupakan cita-cita yang luar biasa sembari dikaji aturan yang ada. Pihaknya mengungkapkan bahwa, sejak berdirinya AKN, Pemkot telah menggandeng lurah, dan stakeholder terkait lainnya untuk menyebarluaskan informasi terkait keberadaan PSDKU PNJ yang menjadi salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Pekalongan.
"Kami juga menghimbau kepada anak-anak Kota Pekalongan lulusan SMA/SMK/MA untuk bisa bersekolah di PSDKU PNJ yang berada di Kota Pekalongan. Kita kembangkan perguruan tinggi negeri itu, kita tingkatkan juga SDM, setelah lulus harapannya lulusan PSDKU PNJ bisa turut membangun Kota Pekalongan yang lebih baik lagi," ajaknya.
Direktur Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Syamsurizal mengatakan bahwa, PNJ sendiri sudah ada PSDKU PNJ di 2 daerah yakni di Demak dan Kota Pekalongan. Syamsurizal sebagai pimpinan baru PNJ perlu meninjau PSDKU PNJ di Kota Pekalongan program telah berjalan dengan baik, namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Misalnya kaitannya dengan standar biaya kuliah, standar di Jakarta dan di sini tentu berbeda jadi memang harus disesuaikan lagi.
"Kementerian ingin agar pendidikan semakin baik lagi sehingga kami berupaya meningkatkan lagi program ini. Politeknik kami yang sudah maju diharapkan dapat membantu politeknik-politeknik yang ada di daerah. Di Kota Pekalongan ada satu jurusan Manufaktur yakni Teknik Mesin, namun setelah melihat perkembangan ini dibutuhkan Jurusan Desain, sehingga selanjutnya kami perlu mendiskusikannya nanti di Jakarta untuk jurusan ini," bebernya.
Menurutnya masyarakat Kota Pekalongan tak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk kuliah, lulus di PSDKU PNJ ini ijazahnya sama PNJ hanya belajarnya saja di Pekalongan.
"Saat ini sudah tiga angkatan, jumlah mahasiswa 32 orang. Lulusan kami daya serapnya sangat tinggi. Rata-rata 90 persen tersersp di dunia kerja. Bahkan sejak magang dengan kemampuan mereka sudah diincar untuk bekerja di tempat magang tersebut," tukasnya. (Dinkominfo/Dian/Laila)
Dukungan ini diberikan mengingat kontribusi nyata PSDKU PNJ dalam mencetak lulusan berkualitas yang terserap hingga 90 persen di berbagai industri dan perusahaan. Bentuk dukungan ini disampaikan oleh Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid saat menerima kunjungan dari Direktur Politeknik Negeri Jakarta, Syamsurizal yang diterima di Ruang Jawa Hokokai Setda Kota Pekalongan, Kamis (12/12/2024).
Mas Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan tersebut menegaskan komitmennya untuk terus mendukung keberlangsungan dan pengembangan PSDKU tersebut.
"Kami sangat bangga dengan capaian PSDKU PNJ atau yang dulu dikenal AKN Pekalongan yang telah mampu meluluskan SDM siap kerja dan berdaya saing tinggi. Hal ini menjadi solusi nyata untuk kebutuhan tenaga kerja di era industri 4.0," ungkapnya.
Kampus PSDKU PNJ di Pekalongan yang berada di Jalan Darma Bakti Nomor 39, Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan ini berfokus pada pendidikan vokasi, dan telah menjalin kerja sama erat dengan berbagai perusahaan dan sektor industri. Kurikulum yang berbasis pada kebutuhan dunia kerja menjadikan lulusan PSDKU PNJ memiliki keahlian praktis yang relevan, sehingga mereka dapat langsung berkontribusi dalam lingkungan kerja.
Terkait aturan dari Kementerian Pendidikan bahwasannya, PSDKU PNJ ini didorong menjadi PSDKU Mandiri, Mas Aaf mempersilahkan saja sebetulnya, yang terpenting menurutnya harus sesuai aturan maupun ketentuan yang ada.
"Kami ingin keberadaan Kampus PSDKU PNJ di Kota Pekalongan ini bisa dilanjutkan, karena gedungnya sudah ada, fasilitas sudah memadai, mahasiswa-mahasiswinya juga sudah terpenuhi dan semakin berkembang. Dukungan penuh Pemkot Pekalongan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara PSDKU PNJ, dunia industri, dan masyarakat, sehingga mampu menciptakan ekosistem pendidikan vokasi yang berkelanjutan," tegasnya.
Ditambahkan Asisten Administrasi Umum Setda Kota Pekalongan, Agust Marhaendayana bahwa kampus ini sebelumnya dikenal dengan AKN yang berada di bawah PNJ kemudian diafirmasi menjadi PSDKU PNJ. Dari awal berdirinya AKN di Kota Pekalongan, Pemkot telah berkomitmen siap membantu keberlangsungan kampus vokasi ini dengan memfasilitasi sarana dan prasarana (sarpras) dan menyediakan lahan dan gedung. Dalam perkembangannya, di kampus ini mengalami penambahan mahasiswa yang luar biasa dan sempat kekurangan ruangan, kemudian Pemkot menggunakan eks gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) Medono untuk perluasan kampus ini dan digunakan tempat praktik AKN.
"Dari pemenuhan sarpras itu, kami alihkan statusnya menjadi PSDKU PNJ. Dalam perkembangannya, pemenuhan sarana transportasi juga telah kami siapkan kendaraan untuk kegiatan operasional perkuliahan PNJ di Pekalongan, begitupula pemenuhan SDM tenaga pengajar yang diperbantukan di kampus tersebut," tutur Agust.
Agust menegaskan, ke depan pun Pemkot Pekalongan tetap mendukung penuh agar PSDKU PNJ ini tetap eksis di Kota Pekalongan. Jika nantinya PSDKU PNJ ini didorong menjadi PSDKU mandiri, maka hal ini merupakan cita-cita yang luar biasa sembari dikaji aturan yang ada. Pihaknya mengungkapkan bahwa, sejak berdirinya AKN, Pemkot telah menggandeng lurah, dan stakeholder terkait lainnya untuk menyebarluaskan informasi terkait keberadaan PSDKU PNJ yang menjadi salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Pekalongan.
"Kami juga menghimbau kepada anak-anak Kota Pekalongan lulusan SMA/SMK/MA untuk bisa bersekolah di PSDKU PNJ yang berada di Kota Pekalongan. Kita kembangkan perguruan tinggi negeri itu, kita tingkatkan juga SDM, setelah lulus harapannya lulusan PSDKU PNJ bisa turut membangun Kota Pekalongan yang lebih baik lagi," ajaknya.
Direktur Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Syamsurizal mengatakan bahwa, PNJ sendiri sudah ada PSDKU PNJ di 2 daerah yakni di Demak dan Kota Pekalongan. Syamsurizal sebagai pimpinan baru PNJ perlu meninjau PSDKU PNJ di Kota Pekalongan program telah berjalan dengan baik, namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Misalnya kaitannya dengan standar biaya kuliah, standar di Jakarta dan di sini tentu berbeda jadi memang harus disesuaikan lagi.
"Kementerian ingin agar pendidikan semakin baik lagi sehingga kami berupaya meningkatkan lagi program ini. Politeknik kami yang sudah maju diharapkan dapat membantu politeknik-politeknik yang ada di daerah. Di Kota Pekalongan ada satu jurusan Manufaktur yakni Teknik Mesin, namun setelah melihat perkembangan ini dibutuhkan Jurusan Desain, sehingga selanjutnya kami perlu mendiskusikannya nanti di Jakarta untuk jurusan ini," bebernya.
Menurutnya masyarakat Kota Pekalongan tak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk kuliah, lulus di PSDKU PNJ ini ijazahnya sama PNJ hanya belajarnya saja di Pekalongan.
"Saat ini sudah tiga angkatan, jumlah mahasiswa 32 orang. Lulusan kami daya serapnya sangat tinggi. Rata-rata 90 persen tersersp di dunia kerja. Bahkan sejak magang dengan kemampuan mereka sudah diincar untuk bekerja di tempat magang tersebut," tukasnya. (Dinkominfo/Dian/Laila)