Pemkot Lakukan Penguatan Dashat Kampung KB Jenggot

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) setempat melaksanakan kegiatan Penguatan Penyelenggaraan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung KB Kelurahan Jenggot yang telah dilaunching sejak Agustus 2022 lalu. Kegiatan dapur sehat atasi stunting (Dashat) ini adalah sarana untuk membantu masyarakat melalui kader-kader yang sudah dibina untuk mengolah menu makanan yang mudah didapat untuk diolah menjadi makanan sehat. Kegiatan penguatan Dashat Kelurahan Jenggot dibuka oleh Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya bersamaan dengan Launching Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB HIU) berlangsung di BKB Kenanga Kelurahan Jenggot, Jumat (27/10/2023).
Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya menyampaikan bahwa, penguatan Dashat juga tidak kalah pentingnya dalam memenuhi kebutuhan gizi para baduta, agar yang beresiko stunting dapat di atasi sedini mungkin.
"Yakni melalui pemberian asupan makanan bergizi yang adekuat sehingga tidak terlahir sebagai generasi stunting berikutnya," tuturnya.
Inggit menjelaskan, Peluncuran Deklarasi 'One Day One Egg' ASN merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kota Pekalongan dalam pencegahan stunting dengan memenuhi kebutuhan zat protein bagi baduta dalam 1000 HPK. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para kader kesehatan yang tidak kalah penting perannya sebagai garda terdepan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada orang tua balita melalui kegiatan parenting.
" Tentang bagaimana memantau tumbuh kembang badutanya melalui pola pengasuhan dalam keluarga agar baduta dapat pengasuhan yang optimal dari seluruh anggota keluarganya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi menerangkan, permasalahan pengentasan stunting membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama, tidak hanya dilimpahkan ke Dinsos-P2KB saja tetapi semua OPD, stakeholder dan masyarakat harus bergerak bersama turut andil mengambil peran dalam mengatasi stunting. Beberapa upaya telah dilakukan Pemkot Pekalongan diantaranya membentuk 19 Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang didalamnya ada Dashat, program Bapak/Bunda Anak Asuh Stunting (BAAS) untuk memberikan asupan gizi kepada anak stunting, program One Day One Egg dimana seluruh OPD bersama jajaran ASN nya memberikan bantuan telur minimal 1 hari 1 telur kepada kelurahan binaan masing-masing untuk dibagikan kepada masyarakat yang memiliki anak stunting, membentuk 58 Bina Keluarga Balita (BKB) di setiap posyandu, membentuk tim percepatan penurunan stunting dari tingkat kelurahan hingga kota, dan sebagainya.
"Kegiatan Dashat ini dapat membantu masyarakat dalam membuat menu makanan dengan gizi yang cukup untuk mengatasi stunting. Tujuan Dashat ini untuk meningkatkan status gizi balita melalui pemberian makanan berbasis pangan lokal. Dengan bahan yang digunakan merupakan kaya akan sumber protein dan tetap memperhatikan gizi seimbang terhadap Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Setelah Dashat ini sudah berjalan, tinggal pola pengasuhan dari orangtua kepada anaknya juga perlu diperhatikan," tegasnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Indria Susanti bahwa, Dashat yang ada di Kampung KB Kelurahan Jenggot sudah dilaunching sejak 11 Agustus 2022 lalu melalui pemberian makanan tambahan (PMT) lokal berbasis bahan makanan yang ada di sekitar yang bisa memenuhi gizi seimbang untuk anak beresiko stunting, calon pengantin (catin), ibu hamil, dan baduta, serta balita.
"Dashat disini perkembangannya sudah berjalan luar biasa, bahkan saat ada program BAAS, di Dashat sini menyediakan makanan setiap hari bagi baduta dan balita stunting. Dashat di Kampung KB Kelurahan Jenggot ini juga mendapat tambahan anggaran dari Provinsi untuk membuat PMT lokal lagi untuk ibu hamil dan balita. Pendistribusian PMT ini setiap hari," pungkasnya.
Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya menyampaikan bahwa, penguatan Dashat juga tidak kalah pentingnya dalam memenuhi kebutuhan gizi para baduta, agar yang beresiko stunting dapat di atasi sedini mungkin.
"Yakni melalui pemberian asupan makanan bergizi yang adekuat sehingga tidak terlahir sebagai generasi stunting berikutnya," tuturnya.
Inggit menjelaskan, Peluncuran Deklarasi 'One Day One Egg' ASN merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kota Pekalongan dalam pencegahan stunting dengan memenuhi kebutuhan zat protein bagi baduta dalam 1000 HPK. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para kader kesehatan yang tidak kalah penting perannya sebagai garda terdepan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada orang tua balita melalui kegiatan parenting.
" Tentang bagaimana memantau tumbuh kembang badutanya melalui pola pengasuhan dalam keluarga agar baduta dapat pengasuhan yang optimal dari seluruh anggota keluarganya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi menerangkan, permasalahan pengentasan stunting membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama, tidak hanya dilimpahkan ke Dinsos-P2KB saja tetapi semua OPD, stakeholder dan masyarakat harus bergerak bersama turut andil mengambil peran dalam mengatasi stunting. Beberapa upaya telah dilakukan Pemkot Pekalongan diantaranya membentuk 19 Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang didalamnya ada Dashat, program Bapak/Bunda Anak Asuh Stunting (BAAS) untuk memberikan asupan gizi kepada anak stunting, program One Day One Egg dimana seluruh OPD bersama jajaran ASN nya memberikan bantuan telur minimal 1 hari 1 telur kepada kelurahan binaan masing-masing untuk dibagikan kepada masyarakat yang memiliki anak stunting, membentuk 58 Bina Keluarga Balita (BKB) di setiap posyandu, membentuk tim percepatan penurunan stunting dari tingkat kelurahan hingga kota, dan sebagainya.
"Kegiatan Dashat ini dapat membantu masyarakat dalam membuat menu makanan dengan gizi yang cukup untuk mengatasi stunting. Tujuan Dashat ini untuk meningkatkan status gizi balita melalui pemberian makanan berbasis pangan lokal. Dengan bahan yang digunakan merupakan kaya akan sumber protein dan tetap memperhatikan gizi seimbang terhadap Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Setelah Dashat ini sudah berjalan, tinggal pola pengasuhan dari orangtua kepada anaknya juga perlu diperhatikan," tegasnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Indria Susanti bahwa, Dashat yang ada di Kampung KB Kelurahan Jenggot sudah dilaunching sejak 11 Agustus 2022 lalu melalui pemberian makanan tambahan (PMT) lokal berbasis bahan makanan yang ada di sekitar yang bisa memenuhi gizi seimbang untuk anak beresiko stunting, calon pengantin (catin), ibu hamil, dan baduta, serta balita.
"Dashat disini perkembangannya sudah berjalan luar biasa, bahkan saat ada program BAAS, di Dashat sini menyediakan makanan setiap hari bagi baduta dan balita stunting. Dashat di Kampung KB Kelurahan Jenggot ini juga mendapat tambahan anggaran dari Provinsi untuk membuat PMT lokal lagi untuk ibu hamil dan balita. Pendistribusian PMT ini setiap hari," pungkasnya.