Pemkot Lakukan Pemeliharaan Sarpras Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah urat nadi bagi perekonomian masyarakat, untuk itu guna memberikan kenyamanan dalam proses transaksi jual beli di pasar tradisional, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) secara rutin melakukan pemeliharaan pasar yang berada di Kota Pekalongan. 

Kepala Dindagkop-UKM, Supriono melalui Kepala Bidang Pasar dan Pembinaan Pedagang Kali Lima, Deddy Setyawan menjelaskan bahwa mayoritas pasar di Kota Pekalongan dibangun pada tahun 1990 an, sehingga untuk pemeliharaan sarana dan prasarananya (sarpras) menyasar atap, saluran dan lainnya. Sejumlah anggaran telah disiapkan dalam pemeliharaan pasar se-Kota Pekalongan di tahun ini yakni 500 juta untuk 11 pasar tradisional.

“Untuk perbaikan sarana dan prasarana kita menerima laporan dari koordinator pasar masing-masing, sudah kita petakan. Laporan mana yang urgent, kita pilah dan segera untuk ditindaklanjuti, karena keterbatasan anggaran yang ada. Tahun ini akan kita eksekusi atap bocor dan perbaikan tembok,” katanya.

Lebih lanjut, Deddy mengatakan di tahun 2024 pihaknya akan melakukan reinstalasi listrik di pasar Grogolan sesuai dengan arahan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah dengan anggaran 190 juta. 

“Kami akan terus berupaya memelihara kondisi pasar yang ada semaksimal mungkin. Lalu untuk permasalah di pasar ini juga sampah, harapannya pedagang bisa menjaga kondisi pasar, mengelola sampah dengan baik dan pembeli bisa membawa tas sendiri untuk mengurangi sampah plastik,” tukasnya.