Pemkot Genjot Capaian Nilai Ekspor

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) mencatat realisasi capaian ekspor di tahun 2024 sampai dengan bulan Agustus lalu terdapat peningkatan volume ekspor sebesar 7,79 persen dibandingkan tahun 2023.

“Untuk capaian tahun 2023 volume ekspor sebesar 4.064.468 kilogram atau 4.064 ton, sedangkan untuk di tahun ini sampai dengan Agustus 2024 ini mencapai 3.380.733 kilogram atau 3.380 ton sehingga terhitung ada peningkatan 7,79 persen ini setara 316.000 kilogram ini,” katanya Kepala Dindagkop-UKM, Supriono melalui Kepala Bidang Perdagangan setempat, Fitria Yuliani Kartika saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.

Fitria menyebutkan nilai ekspor Kota Pekalongan sampai di bulan Agustus 2024 11,555 juta USD atau sekitar Rp179 miliar 670 juta 450 ribu. Dijelaskan Fitria komoditas ekspor paling banyak didominasi produk tekstil dan olahan ikan. Adapun negara tujuan ekspor antara lain di Benua Asia ke Negara China, Malaysia, Arab, Vietnam, India dan Pakistan, Benua Afrika ke Negara Somalia dan Benua Amerika ke Negara New York.

Ia menerangkan bahwa ekspor ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Kota Pekalongan, semakin tinggi nilai ekspor maka semakin tinggi juga devisa yang diperoleh oleh negara. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Pekalongan senantiasa berupaya untuk meningkatkan nilai ekspor berupa memberikan pelatihan pendampingan, memberikan saran bisnis matching atau promosi melalui pameran.

“Di akhir pelatihan ekspor yang ketiga kami juga membawa langsung para UKM batik untuk berkunjung ke Free Trade Agreement (FTA) Center Semarang untuk mempelajari perjanjian perdagangan internasional sebab tiap negara menerapkan tarif khusus yang menguntungkan bagi para pelaku ekspor-impor guna meminimalisir biaya, jadi kita berikan wawasan terkait perjanjian perdagangan bebas dan kepabeanan di Bea Cukai Tanjung Emas Semarang juga,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia berharap UKM di Kota Pekalongan senantiasa berinovasi dan mengembangkan diri untuk mempersiapkan agar bisa masuk ke pasar global.

“UKM yang baru ingin melalui ekspor bisa melalui pihak ketiga jika belum cukup secara volume atau bisa menggandeng teman-teman UKM yang lain agar bisa memenuhi permintaan jika ada deal, semoga para UKM di Kota Pekalongan mulai mengembangkan pemasarannya tidak hanya di lokal saja tetapi juga di pasar global,” sambungnya.

Fitria menambahkan pada 9-11 Oktober 2024 pihaknya memfasilitasi UKM yang mengikuti pelatihan ekspor untuk mengikuti Trade Expo Indonesia untuk memberikan UKM pengalaman secara langsung bagaimana pameran tersebut, bisnis matching dan berkomunikasi secara langsung dengan buyer luar negeri.

(Dinkominfo Kota Pekalongan)