Pemkot Bekali IKM Produsen Batik Sadar Pengelolaan Limbah

Kesadaran para produsen batik diperlukan untuk membenahi Kota Pekalongan. Pembuangan limbah batik membuat sungai di Kota Pekalongan semakin tercemar, tak hanya mengandalkan IPAL dari Pemerintah Kota Pekalongan, tapi diperlukan solusi dan komitmen bersama untuk mengolah limbah.
Pemkot melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Pekalongan mensosialisasikan pengembangan proses produksi bersih pada 30 pelaku industri kecil menengah (IKM) produsen batik di Gedung PKK, Jalan Bahagia Kota Pekalongan, Rabu (19/9/2018). Kegiatan yang digelar dua haru sampai Kamis (20/9/2018) ini untuk memberikan pengetahuan tentang pengolahan limbah batik.
Seusai membuka acara tersebut, Walikota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz SE menekankan sosialisasi ini pada implementasi di lapangan. "Kami ingin menyadarkan kembali bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dapat berdampak ke masa berikutnya termasuk kepada anak cucu. Kota Pekalongan yang pesat dengan usaha batiknya tentu memiliki potensi limbah yang besar," papar Saelany.
Disampaikan Saelany, dengan pelatihan ini semoga dapat meminimalisasi limbah batik dengan pengolahan yang tepat. Ipal sudah pemkot bangun, saat ini kesadaran dan tindakan untuk menangani limbah yang harus diperhatikan. "Kami harapkan implementasi yang harus ditekankan, mari bersama atasi limbah di Kota Pekalongan," tukasnya.
Kepala Disperinaker Kota Pekalongan, Slamet Haryadi mengutarakan bahwa acara sosialisasi ini digelar selama dua hari mengundang dari 30 IKM produsen batik dan narasumber dari Balai kerajinan Yogyakarta sudah konsen dengan lingkungan dan dari Disperinaker Provinsi Jateng. "Industri batik di Kota Pekalongan merupakan prospek yang bagus, tetapi harus ada efisiensi-efisiensi produksi yang dilakukan agar dapat bersaing dengan baik," ungkap Slamet.
Slamet menjelaskan bahwa potensi daerah lain untuk membuat batik juga ada, yang harus dilakukan oleh produsen batik di Kota Pekalongan ialah cara memproses secara baik dan bersih. "Pencemaran sungai ini harapannya dapat dimimimalkan melalui solusi dengan pengolahan limbah. Kemudian, Kota Pekalongan berada di daerah hilir, penanganan limbah ini harus sinergi dengan daerah Hulu yakni Kabupaten Pekalongan yang juga memiliki banyak produsen batik," pungkasnya.
[14:54, 19/9/2018] laila doodle art pkl: Dinhub Kota Pekalongan Siapkan Deklarasi KSBP
Tradisi melepaskan balon udara sering dilakukan masyarakat Kota Pekalongan untuk momen-momen tertentu. Pelepasan balon udara perlu dikendalikan agar balon udara yang diterbangkan ke langit tak mengganggu keselamatan penerbangan. Sebagai bentuk pengendalian dibentuklah Komunitas Sedulur Balon Pekalongan (KSBP) yang akan mendeklarasikan diri dan dikukuhkan kepengurusannya di Lapangan Mataram, Minggu (23/9/2018).
Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Kota Pekalongan, Drs H Slamet Prihantono menjadi salah satu penanggung jawab KSBP sebagai bagian tugas dalam perhubungan udara. Diungkapkan Totok-sapaan akrabnya, pada acara deklarasi ini akan dianggap sebanyak tiga balon. Pada kesempatan itu akan ditunjukkan kepada masyarakat cara melepas balon yang benar, yaitu tetap dengan pengikat dan tidak dilepas secara bebas.
"Seusai pelepasan akan dideklarasi kan KSBP yang anggotanya berjumlah 300 orang. Tentunya juga akan ditambah dari insan perhubungan. Setelah itu, acara deklarasi akan diisi dengan acara hiburan, lomba fun seperti balap karung, banyak, dan joget pasangan yang akan melibatkan insan perhubungan, komunitas, dan masyarakat Kota Pekalongan," beber Totok.
Dikatakan Totok, pelaksanaan deklarasi yang merupakan serangkaian dari peringatan Harhubnas, Dinhub bekerja sama dengan Kesbangpol dan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan akan menggelar tes urin untuk narkoba pada pengemudi AKBP dan AKAP, Kamis (20/9/2018). "Kegiatan ini untuk safety para penumpang agar tak ada pengemudi yang memakai narkoba dan mabuk," pungkasnya.
Tim Komunikasi Publik - Dinkominfo Kota Pekalongan