Pemkot Bangun Sinergi Bersama Pengurangan Gunungan Sampah di TPA

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat tengah menyusun pedoman kewenangan, mekanisme dan rencana pemenuhan/pemeliharaan wadah sampah terpilah. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi yang dibuka secara langsung oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, berlangsung di Aula Kantor DLH setempat, Selasa (21/11/2023)

Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf tersebut mengungkapkan bahwa, kegiatan rakor bersama jajaran DLH, lurah, camat, pengelola TPS-3R, pengelola bank sampah, LPM dan BKM ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan saling koordinasi terkait permasalahan sampah di Kota Pekalongan. Menurutnya, pengelolaan dan penanganan sampah di Kota Pekalongan tidak hanya menjadi tugas DLH saja, melainkan perlu penanganan bersama dari semua lapisan masyarakat.

"Tidak hanya mengandalkan pemerintah atau DLH saja, tetapi semuanya harus terlibat, termasuk partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan," ucapnya.

Mas Aaf menilai, penanganan sampah di Kota Pekalongan harus dimulai dari level terbawah yakni dari sampah yang dihasilkan dari rumah tangga. Sudah ada beberapa sistem pengelolaan sampah yang memang bermanfaat dalam pengurangan sampah di Kota Pekalongan, salah satunya melalui pengelolaan sampah di TPS-3R.

"Selain itu, sudah ada beberapa relawan maupun pihak swasta. Alhamdulillah target Saya kepada DLH di 4 kecamatan sudah terpenuhi. Target selanjutnya bisa dilanjutkan di 27 kelurahan,"tegasnya.

Disampaikan Mas Aaf, dalam pengelolaan TPS-3R juga sudah dilengkapi dengan pemanfaatan maggot yang sangat bermanfaat untuk pakan ternak unggas dan lele dan menekan biaya pakan ternak. 

Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan seperti di selokan, sungai, dan sebagainya yang membuat aliran air tidak lancar.

"Kalau semuanya sudah bergerak dari tingkat kelurahan hingga warga, sampah yang masuk ke TPA bisa semakin berkurang. Saat ini masih 120 ton per hari, harapannya dengan segala upaya ini gunungan sampah di TPA Degayu bisa semakin menurun. Mudah-mudahan Kota Pekalongan bisa kembali mendapatkan penghargaan Adipura. Ayo masyarakat galakkan kembali gotong-royong kerja bakti lingkungan untuk mengantisipasi banjir, mengingat saat ini akan memasuki musim penghujan," harapnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo menerangkan, kegiatan rakor ini diikuti oleh para lurah, camat, pengurus TPS-3R, pengurus bank sampah se-Kota Pekalongan, pengurus Bank Sampah Induk Kota Pekalongan, dan LPM/BKM serta OPD terkait. Rakor ini dilaksanakan untuk membangun sinergitas antara OPD dengan kelurahan, kecamatan, dan masyarakat dalam rangka mengurangi gunungan sampah di TPA Degayu Kota Pekalongan.

"Pengurangan sampah ini harus dimulai dari skala rumah tangga. Kalau di level rumah tangga, sampahnya sudah bisa dipilah antara sampah organik dan anorganik, persoalan sampah bukan menjadi suatu masalah. Tetapi, dari sampah ini bisa menjadi kegiatan penunjang ekonomi," papar Joko.

Lanjut Joko menambahkan, sampah organik bisa menjadi media budidaya maggot. Sementara, untuk sampah anorganik bisa diolah menjadi barang berekonomi tinggi dan dijual maupun menjadi bahan bakar alternatif plastik yang tidak laku di pasaran seperti plastik double layer.

"Mudah-mudahan ke depan kita bisa mengelola itu menjadi BBA dan untuk paving. Di musim penghujan ini, kami memiliki 4 tim pemangkas pohon yang bergerak di lapangan setiap hari untuk melakukan perentengan pohon dan mengurangi ketinggian pohon sebagai antisipasi angin beserta hujan lebat sehingga tidak membahayakan manusia maupun lingkungan sekitar," tandasnya.