Pemerintah Tegaskan Komitmen Inklusi dan Peningkatan Kualitas Pendidikan

Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) RI, Biyanto, dalam kunjungannya ke yayasan Al-Irsyad Kota Pekalongan, Jumat (14/2/2025) menegaskan komitmen pemerintah dalam menyediakan pendidikan yang bermutu dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.
“Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam tren sepuluh tahun terakhir, dari sepuluh anak, sekitar dua hingga tiga di antaranya memiliki kebutuhan khusus. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus terbuka dan inklusif, dengan fasilitas yang dapat menyesuaikan kebutuhan mereka,” tuturnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penyediaan fasilitas bagi penyandang disabilitas di lingkungan sekolah. Menurutnya sekolah adalah tempat lahirnya calon pemimpin masa depan. Hari ini mereka belajar sebagai murid, dan di masa depan, mereka akan menjadi pemimpin yang membawa perubahan.
Selain aspek inklusivitas, ia menuturkan bahwa Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menekankan pentingnya penguatan kapasitas guru dalam mengajar. Ia menyebutkan bahwa metode pembelajaran lebih penting dibandingkan sekadar penyampaian materi. Pemerintah saat ini tengah mendorong pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning yang berfokus pada tiga aspek utama, yaitu makna (meaning), keterlibatan aktif (main), dan pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning). Pendekatan ini diterapkan dalam dua kurikulum yang saat ini berjalan, yakni Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.
“Modul pembelajaran berbasis deep learning telah selesai disusun dan kini dalam tahap finalisasi regulasi. Diharapkan pada tahun ini, pelatihan guru dapat segera dimulai dengan tutor yang telah tersertifikasi,” jelasnya.
Di samping peningkatan kompetensi guru, pemerintah juga memberikan perhatian terhadap kesejahteraan tenaga pendidik melalui program khusus yang akan disampaikan secara teknis dalam waktu dekat.
Selain peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi gedung sekolah. Tahun ini, sebanyak 10.440 satuan pendidikan telah mendapatkan kuota renovasi. Sebelumnya, proyek rehabilitasi sekolah berada di bawah tanggung jawab Kementerian PUPR, namun kini telah dipindahkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Proyek ini akan dilaksanakan dengan sistem swakelola, sehingga setiap sekolah yang mendapatkan dana renovasi dapat mengatur proses pembangunan secara lebih efektif dan transparan.
Dengan berbagai langkah yang telah dan akan diimplementasikan, pemerintah berharap sistem pendidikan nasional semakin inklusif, berkualitas, dan mampu memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh anak bangsa dalam memperoleh pendidikan yang layak serta mempersiapkan mereka menjadi generasi unggul di masa depan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
“Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam tren sepuluh tahun terakhir, dari sepuluh anak, sekitar dua hingga tiga di antaranya memiliki kebutuhan khusus. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus terbuka dan inklusif, dengan fasilitas yang dapat menyesuaikan kebutuhan mereka,” tuturnya.
Ia juga menyoroti pentingnya penyediaan fasilitas bagi penyandang disabilitas di lingkungan sekolah. Menurutnya sekolah adalah tempat lahirnya calon pemimpin masa depan. Hari ini mereka belajar sebagai murid, dan di masa depan, mereka akan menjadi pemimpin yang membawa perubahan.
Selain aspek inklusivitas, ia menuturkan bahwa Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menekankan pentingnya penguatan kapasitas guru dalam mengajar. Ia menyebutkan bahwa metode pembelajaran lebih penting dibandingkan sekadar penyampaian materi. Pemerintah saat ini tengah mendorong pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning yang berfokus pada tiga aspek utama, yaitu makna (meaning), keterlibatan aktif (main), dan pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning). Pendekatan ini diterapkan dalam dua kurikulum yang saat ini berjalan, yakni Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.
“Modul pembelajaran berbasis deep learning telah selesai disusun dan kini dalam tahap finalisasi regulasi. Diharapkan pada tahun ini, pelatihan guru dapat segera dimulai dengan tutor yang telah tersertifikasi,” jelasnya.
Di samping peningkatan kompetensi guru, pemerintah juga memberikan perhatian terhadap kesejahteraan tenaga pendidik melalui program khusus yang akan disampaikan secara teknis dalam waktu dekat.
Selain peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk rehabilitasi gedung sekolah. Tahun ini, sebanyak 10.440 satuan pendidikan telah mendapatkan kuota renovasi. Sebelumnya, proyek rehabilitasi sekolah berada di bawah tanggung jawab Kementerian PUPR, namun kini telah dipindahkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Proyek ini akan dilaksanakan dengan sistem swakelola, sehingga setiap sekolah yang mendapatkan dana renovasi dapat mengatur proses pembangunan secara lebih efektif dan transparan.
Dengan berbagai langkah yang telah dan akan diimplementasikan, pemerintah berharap sistem pendidikan nasional semakin inklusif, berkualitas, dan mampu memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh anak bangsa dalam memperoleh pendidikan yang layak serta mempersiapkan mereka menjadi generasi unggul di masa depan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)