Pemerintah Kota Pekalongan Percepat Penanganan Stunting Lewat Pendampingan Dini

Pemerintah Kota Pekalongan terus berupaya menanggulangi dan mencegah stunting dengan melakukan deteksi dini serta memberikan pendampingan kepada anak-anak yang terindikasi stunting. Salah satu bentuk komitmen ini ditunjukkan melalui kunjungan oleh Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj Balgis Diab, didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Slamet Budiyanto, Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB), Yos Rosidi, Camat Pekalongan Timur, Darminto, ke salah satu warga Kelurahan Noyontaansari untuk memberikan bantuan kepada anak yang mengalami stunting, Rabu (26/3/2025).

"Kami ingin memastikan anak-anak yang mengalami stunting mendapatkan perhatian dan intervensi sejak dini. Karena usianya masih dalam tahap pertumbuhan yang bisa diperbaiki, kami memberikan bantuan berupa pangan bergizi, susu agar berat dan tinggi badan anak bisa meningkat,”kata Balgis.

Dijelaskan Balgis, pendampingan terus diberikan oleh Pemerintah Kota Pekalongan dengan kolaborasi antara Dinsos-P2KB, Dinkes, Program Keluarga Harapan (PKH), Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai upaya untuk memaksimalkan percepatan untuk penanganan anak stunting.

Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mendeteksi dan melaporkan kasus stunting di lingkungan sekitar, jika masyarakat Kota Pekalongan memiliki tetangga atau saudara yang anaknya terindikasi stunting untuk segera melaporkan ke instansi terkait antara lain Dinsos-P2KB, Dinas Kesehatan atau kecamatan setempat dan pemerintah siap hadir untuk menangani bersama.

Sementara itu, Darminto mengungkapkan bahwa warga Noyontaansari yang mendapat kunjungan kali ini, merupakan kasus stunting yang mendapat perhatian khusus, sebab anak tersebut terlahir prematur, sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit dan saat ini masih berusia 6 bulan.

“Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Dinsos-P2KB, serta berbagai pihak lainnya untuk memastikan anak-anak ini mendapatkan gizi yang cukup agar tumbuh kembangnya bisa kembali normal,” jelasnya.

Ia menjelaskan untuk mendukung pemulihan anak-anak stunting, bantuan yang diberikan meliputi susu kedelai dan paket sembako. Lebih lanjut, Darminto menyebutkan, berdasarkan data hingga Februari, tercatat 313 anak di Kecamatan Pekalongan Timur yang terindikasi stunting. Namun, angka ini masih perlu diverifikasi karena beberapa di antaranya bisa disebabkan oleh faktor lain seperti sakit.

Selain itu, upaya penanganan juga diperkuat dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang menargetkan pemberian bantuan bagi 10 anak stunting di setiap kelurahan. Kecamatan Pekalongan Timur juga terus melakukan berbagai inovasi, salah satunya melalui program Pak Canting atau Bapak Asuh Percepatan Penurunan Angka Stunting yang bertujuan untuk mempercepat penanganan stunting.

"Untuk target, kami mengikuti target penurunan stunting di tingkat kota. Alhamdulillah, saat ini angka stunting di Kota Pekalongan sudah menurun dari 28 persen menjadi 17,68 persen," bebernya.

Dengan berbagai langkah strategis yang dilakukan, Pemerintah Kota Pekalongan berharap angka stunting terus menurun dan anak-anak dapat tumbuh dengan sehat serta memiliki masa depan yang lebih baik.

(Dinkominfo Kota Pekalongan)a