Pelatihan APBD 2 Dibuka, Pemkot Harapkan Peserta Dapat Mandiri

Kota Pekalongan - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan resmi membuka pelatihan APBD 2 (dana DID) tahun 2020 yang akan berlangsung selama 25 hari pelatihan. Acara secara resmi dibuka oleh Walikota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz SE yang didampingi oleh Kepala Dinperinaker, Slamet Hariyadi SH MHum, Kepala Bidang Penempatan Kerja, Pelatihan, dan Produktivitas, Iskandar SH MHum, dan Kepala UPTD BLK, Sunarto Hadi SIP MM, serta para instruktur pelatihan yang berlangsung di Aula UPTD BLK setempat, Kamis (15/10/2020).


Walikota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz SE usai membuka pelatihan menyampaikan apresiasi atas dibukanya kembali pelatihan yang bersumber dari dana APBD. Ada 2 Kelas Pelatihan berbasis Kompetensi yakni Potong Rambut Pria dan Processing (Tata Boga). "Pelatihan ini sangat penting mengingat masih dalam suasana Covid-19 yang membawa dampak tidak hanya di Kota Pekalongan namun juga dunia. Sehingga, mudah-mudahan dengan adanya pelatihan ini dapat tercipta tenaga yang kompeten di bidangnya. Peserta juga dapat berwirausaha mandiri," ungkap Saelany.


Sementara itu, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Slamet Hariyadi SH MHum menambahkan, jumlah peserta pelatihan sebanyak 32 orang, dimana setiap kelasnya terdiri dari 16 orang. "Pelatihan ini merupakan pelatihan angkatan terakhir di tahun 2020 dalam rangka pemulihan ekonomi. Kami melihat ada peluang usaha sehingga ada 2 kelas yang kami buka yakni potong rambut pria dan processing (tata boga)," tutur Slamet.


Ditambahkan Slamet, peserta tidak hanya dibekali materi dan praktik secara kompetensi namun juga akan diberikan pelatihan pemasaran online. Ia berharap, para peserta bisa mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir dan nantinya dapat bekerja mandiri. "Kami juga akan memberikan pelatihan pemasaran online sehingga peserta dapat membranding dan memasarkan usahanya melalui online. Kami berharap, peserta tidak hanya terserap di lapangan kerja namun dapat membuka peluang kerja atau berwirausaha," tandas Slamet.


Adanya pelatihan ini mendapat respon positif dari peserta, salah satunya Hendro. Ia mengaku bahwa pelatihan potong rambut pria yang akan ia ikuti selain menambah keahlian namun juga dapat mendorongnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan. "Alasan saya mengikuti pelatihan ini agar dapat membuka usaha baru khususnya untuk potong rambut pria. Apalagi dalam suasana Covid-19 banyak masyarakat yang di-PHK maupun dirumahkan. Saya berharap setelah pelatiahan saya dapat membuka usaha baru," ujar Hendro.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)