PAUD HI,Upaya Dindik Bantu Turunkan Angka Stunting

Kota Pekalongan – Stunting masih menjadi isu nasional yang harus segera ditangani,termasuk di Kota Pekalongan. Mengingat,di Kota Batik tersebut tercatat angka stunting masih cukup tinggi. Oleh karena itu,Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan (Dindik) setempat melakukan rencana aksi daerah Kota Pekalongan melalui Gerakan Pendidikan Anak Usia Dini yang berkualitas,yakni PAUD Holistik Integratif (HI). Hal ini terungkap dalam kegiatan rapat koordinasi (rakor) menuju PAUD HI yang berlangsung di Aula Dindik Kota Pekalongan,Senin(8/11/2021).

Dalam kegiatan tersebut,hadir pula Bunda PAUD Kota Pekalongan,Hj Inggit Soraya,SSn,Kepala Dindik Kota Pekalongan,Zainul Hakim,SH,MHum,Kepala Bidang PAUD dan PNF pada Dindik,Sherly Imanda Hidayah,SPsi, dan diikuti oleh perwakilan Pokja Bunda PAUD Kelurahan dan Kecamatan yang ada di Kota Pekalongan.

Pada kesempatan tersebut,Bunda PAUD Kota Pekalongan,Hj Inggit Soraya mengungkapkan bahwa, Pendidikan Anak Usia dini merupakan periode emas sekaligus masa kritis yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak dimasa dewasanya. Sehingga, keterlibatan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan, salah satunya melalui pembentukan Tim Gugus Tugas PAUD HI, dan regulasi yang mendukung Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif itu sendiri.

"Salah satu rencana aksi daerah Kota Pekalongan dalam menurunkan angka stunting adalah melalui pendidikan Anak Usia Dini. Gerakan PAUD berkualitas diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kota Pekalongan ini,"ucap Inggit.

Lebih lanjut,Inggit menyebutkan, Paud formal maupun non formal yang tersebar di kota Pekalongan sebanyak 265 lembaga yang aktif dari 309 lembaga yang ada di DAPODIK. Dimana,menurutnya, Satu PAUD Satu Desa sudah lebih dari cukup. Namun, untuk saat ini tidak hanya jumlah saja yang harus dikejar tetapi layanan kualitas PAUD juga harus ditingkatkan.


" Harapan Saya, setelah diadakan rakor ini semua aspek baik dari segi pendidikan,pengasuhan, perlindungan, kesehatan dan gizi terpenuhi sehingga bisa membentuk anak-anak Pekalongan yang berkualitas dan SAKPORE (Smart, Amanah, Kreatif, Peduli, Religius)," imbuhnya.


Sementara itu,Kepala Dindik Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang PAUD dan PNF pada Dindik Kota Pekalongan, Sherly Imanda Hidayah,SPsi menerangkan bahwa, peran Bunda PAUD selaku penggerak sangatlah banyak, diantaranya meliputi peningkatan angka APK, pemerataan akses ke seluruh PAUD di tingkat kota, kelurahan, dan kecamatan.


" Target kita saat ini yaitu mengajak pokja Bunda PAUD baik tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan untuk lebih memahami PAUD Holistik Integratif karena mereka adalah motor penggerak yang bisa menggerakkan lembaganya,kemudian mereka juga yang akan terjun ke lapangan untuk membina lembaga-lembaga di kelurahan masing-masing," beber Sherly.

 Sherly menilai, dari sebelum masa pandemi,tingkat kesadaran orang tua akan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini ini memang kurang, ditambah adanya pandemi seperti sekarang ini, PAUD mengalami penurunan. Hal inilah yang menjadi tugas penting bagi tiap pokja untuk lebih giat lagi dalam mensosialisasikan pentingnya PAUD untuk anak-anak sebelum melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya.

"Untuk memberikan layanan PAUD HI ini kita bekerja sama dengan Gugus Tugas PAUD HI yang terdiri dari Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, DPMPPA, Dindukcapil, Bappeda untuk bisa menyusun run-nya," pungkasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)