Pasokan LPG Aman, Penyaluran Fakultatif Ditambahkan

Berdasarkan pemantauan terbaru, Distribusi gas melon 3 kilogram di Kota Pekalongan dipastikan dalam kondisi lancar. Distribusi LPG berjalan baik dengan adanya penyaluran tambahan atau fakultatif dari Pertamina kepada agen tertentu, hal ini disampaikan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM), Supriono melalui Kepala Bidang Perdagangan, Fitria Yuliani Kartika.
Ia menyampaikan bahwa, menjelang bulan Ramadan penyaluran tambahan sudah dilaksanakan, dan nantinya selama bulan tersebut dan menjelang Idul Fitri, terdapat penyaluran fakultatif sebesar 2 persen dari alokasi bulanan. Ia menyebutkan alokasi tahunan LPG 3 kilogram untuk Kota Pekalongan saat ini yakni sebesar 14.049.000 kg atau setara dengan 4.683.000 tabung. “Memang terjadi penurunan dibandingkan tahun 2024 yang berjumlah 4.737.000 tabung, tetapi pasokan tetap dipastikan mencukupi, terutama dengan adanya tambahan fakultatif saat momen hari raya," jelasnya.
Terkait harga, Fitria menegaskan bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 540/20/Tahun 2024, harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kilogram ditetapkan sebesar Rp15.520 per tabung di tingkat agen dan Rp18.000 per tabung di tingkat pangkalan. Pengecer masih diperbolehkan, namun jumlahnya dibatasi, yakni maksimal 10 persen dari alokasi pangkalan ke pengecer, sedangkan 90 persen harus langsung disalurkan ke masyarakat.
Mengenai kelangkaan LPG yang sempat terjadi, Fitria menjelaskan bahwa hambatan biasanya terjadi saat hari libur atau tanggal merah karena tidak ada pengiriman, sehingga distribusi bisa sedikit terlambat. "Kami mengimbau masyarakat untuk membeli LPG sehari setelah libur, karena biasanya pasokan sudah kembali normal," tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada akhir Januari sempat terjadi kendala distribusi akibat gelombang tinggi yang menghambat kapal pengangkut gas untuk bersandar di pelabuhan. Namun, saat ini distribusi telah kembali lancar, dan diharapkan tidak ada lagi kelangkaan.
Saat ini, Kota Pekalongan memiliki 7 agen resmi dan 284 pangkalan yang melayani kebutuhan masyarakat. Ia mengimbau agar masyarakat menggunakan LPG subsidi sesuai peruntukannya, yaitu bagi rumah tangga sasaran dan usaha mikro sasaran. "Kami mengajak masyarakat yang mampu serta industri menengah untuk beralih ke LPG non-subsidi seperti Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram. Selain itu, kami juga mendorong masyarakat untuk membeli LPG langsung di pangkalan agar mendapatkan harga sesuai HET yang telah ditetapkan," pungkasnya.
Dengan adanya pengawasan ketat dan tambahan kuota fakultatif, diharapkan pasokan LPG 3 kilogram di Kota Pekalongan tetap terjaga selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Ia menyampaikan bahwa, menjelang bulan Ramadan penyaluran tambahan sudah dilaksanakan, dan nantinya selama bulan tersebut dan menjelang Idul Fitri, terdapat penyaluran fakultatif sebesar 2 persen dari alokasi bulanan. Ia menyebutkan alokasi tahunan LPG 3 kilogram untuk Kota Pekalongan saat ini yakni sebesar 14.049.000 kg atau setara dengan 4.683.000 tabung. “Memang terjadi penurunan dibandingkan tahun 2024 yang berjumlah 4.737.000 tabung, tetapi pasokan tetap dipastikan mencukupi, terutama dengan adanya tambahan fakultatif saat momen hari raya," jelasnya.
Terkait harga, Fitria menegaskan bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 540/20/Tahun 2024, harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kilogram ditetapkan sebesar Rp15.520 per tabung di tingkat agen dan Rp18.000 per tabung di tingkat pangkalan. Pengecer masih diperbolehkan, namun jumlahnya dibatasi, yakni maksimal 10 persen dari alokasi pangkalan ke pengecer, sedangkan 90 persen harus langsung disalurkan ke masyarakat.
Mengenai kelangkaan LPG yang sempat terjadi, Fitria menjelaskan bahwa hambatan biasanya terjadi saat hari libur atau tanggal merah karena tidak ada pengiriman, sehingga distribusi bisa sedikit terlambat. "Kami mengimbau masyarakat untuk membeli LPG sehari setelah libur, karena biasanya pasokan sudah kembali normal," tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada akhir Januari sempat terjadi kendala distribusi akibat gelombang tinggi yang menghambat kapal pengangkut gas untuk bersandar di pelabuhan. Namun, saat ini distribusi telah kembali lancar, dan diharapkan tidak ada lagi kelangkaan.
Saat ini, Kota Pekalongan memiliki 7 agen resmi dan 284 pangkalan yang melayani kebutuhan masyarakat. Ia mengimbau agar masyarakat menggunakan LPG subsidi sesuai peruntukannya, yaitu bagi rumah tangga sasaran dan usaha mikro sasaran. "Kami mengajak masyarakat yang mampu serta industri menengah untuk beralih ke LPG non-subsidi seperti Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram. Selain itu, kami juga mendorong masyarakat untuk membeli LPG langsung di pangkalan agar mendapatkan harga sesuai HET yang telah ditetapkan," pungkasnya.
Dengan adanya pengawasan ketat dan tambahan kuota fakultatif, diharapkan pasokan LPG 3 kilogram di Kota Pekalongan tetap terjaga selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)