Pasca Pemilu Kota Pekalongan Tetap Kondusif

Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kota Pekalongan, Rabu (14/2/2024) berjalan kondusif. Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid melakukan pemantauan hingga dinihari, Kamis (15/2/2024) pukul 02.00 WIB.
"Alhamdulillah proses pemilu atau coblosan sudah selesai, memang untuk perhitungan menunggu secara resmi dadi KPU. Kemaren saya memantau keliling sampai jam 2 dinihari dan alhamdulillah masih kondusif," terang Wali Kota Aaf usai menghadiri kegiatan Rapat Paripurna Peantikan Pengganti Antar Waktu (PAW) Wakil Ketua DPRD Kota Pekalongan Periode 2019-2024, berlangsung di Ruang Paripurna DPRD setempat, Kamis (15/2/2024).
Menurut Aaf siapapun pemenangnya baik pilpres, DPRD provinsi, DPR RI, maupun DPD tetap harus menjaga kondusivitas Kota Pekalongan "Semua timses calon harus menerima dengan lapang dada jika mengalami kekalahan," kata Aaf.
Aaf menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam Pemilu 2024 yang telah menjaga konduktivitas di Kota Pekalongan.
"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan petugas KPPS yang sakit, mungkin karena usia dibataai maksimal 55 tahun sehingga berpengaruh," jelas Aaf.
"Alhamdulillah proses pemilu atau coblosan sudah selesai, memang untuk perhitungan menunggu secara resmi dadi KPU. Kemaren saya memantau keliling sampai jam 2 dinihari dan alhamdulillah masih kondusif," terang Wali Kota Aaf usai menghadiri kegiatan Rapat Paripurna Peantikan Pengganti Antar Waktu (PAW) Wakil Ketua DPRD Kota Pekalongan Periode 2019-2024, berlangsung di Ruang Paripurna DPRD setempat, Kamis (15/2/2024).
Menurut Aaf siapapun pemenangnya baik pilpres, DPRD provinsi, DPR RI, maupun DPD tetap harus menjaga kondusivitas Kota Pekalongan "Semua timses calon harus menerima dengan lapang dada jika mengalami kekalahan," kata Aaf.
Aaf menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam Pemilu 2024 yang telah menjaga konduktivitas di Kota Pekalongan.
"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan petugas KPPS yang sakit, mungkin karena usia dibataai maksimal 55 tahun sehingga berpengaruh," jelas Aaf.