Pasar Banjarsari Dilengkapi Ornamen Batik Motif Jlamprang

Kota Pekalongan - Memasuki Bulan Juli 2024 ini, pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan yang sempat terbakar pada 24 Februari 2018 silam sudah mencapai 75 persen. Artinya, dari capaian tersebut, pembangunan pasar ini masih dalam jalur (on the track).
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan, Supriono menjelaskan, rencananya bangunan Pasar Banjarsari yang baru ini juga dilengkapi dengan ornamen-ornamen kearifan lokal, yakni adanya motif khas Pekalongan, batik Jlamprang pada dinding pasar.
"Sesuai permintaan Bapak Walikota Aaf, bahwa desain Pasar Banjarsari ini khususnya di depan Jalan Sultan Agung dilengkapi dengan motif jlamprang yang melambangkan identitas Kota Pekalongan sebagai Kota Batik dengan motif khas Jlamprang,"ucapnya usai mengkampanyekan penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan kepada para penjual dan pembeli di 3 Pasar Tradisional di Kota Pekalongan, salah satunya di Pasar Podosugih, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jumat (5/7/2024).
Lanjutnya, Pemkot Pekalongan menargetkan, pembangunan pasar tradisional yang menjadi jantung ekonomi rakyat Kota Batik tersebut selesai dan bisa diresmikan paling lambat November 2024. Namun, sebelum itu, sesuai kontrak dengan pihak pelaksana, pada Bulan September pengelolaan pasar dari Pemerintah Pusat akan diserahkan ke Pemerintah Kota Pekalongan terlebih dahulu.
Sesuai DED, Pasar Banjarsari ini dibangun berkonsep bangunan pasar tradisional dengan tiga lantai. Dimana, di lantai 1 diperuntukkan untuk kios pedagang sayuran, lantai 2 untuk pedagang konveksi dan lantai 3 untuk pujasera serta perkantoran. Seperti diketahui, sesuai DED dalam pembangunan kembali Pasar Banjarsari yang sudah dilakukan Groundbreaking pada 11 Oktober 2023 lalu, bangunan pasar tersebut terdiri dari 790 unit kios, 2.255 unit los, dan 128 unit toko dengan jumlah pedagang yang ditampung sekitar 3170an pedagang. Sementara, untuk luas bangunan di dalam pasar terdiri dari toko 3 m x4 m, Kios 2 m x 2,75 m dan los 1,25 m × 2 m. Dari data Kementerian-PUPR, Pasar Banjarsari ini dibangun kembali untuk menampung 3.170an tempat dagangan baik toko, kios dan los.
"Tahap pembangunan saat ini sudah masuk tahap penyelesaian (finishing), yakni melengkapi dan menyempurnakan arsitektur dari sarana dan prasarana yang sudah dibangun (bersifat non struktur) saja," pungkasnya. (Dian)
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan, Supriono menjelaskan, rencananya bangunan Pasar Banjarsari yang baru ini juga dilengkapi dengan ornamen-ornamen kearifan lokal, yakni adanya motif khas Pekalongan, batik Jlamprang pada dinding pasar.
"Sesuai permintaan Bapak Walikota Aaf, bahwa desain Pasar Banjarsari ini khususnya di depan Jalan Sultan Agung dilengkapi dengan motif jlamprang yang melambangkan identitas Kota Pekalongan sebagai Kota Batik dengan motif khas Jlamprang,"ucapnya usai mengkampanyekan penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan kepada para penjual dan pembeli di 3 Pasar Tradisional di Kota Pekalongan, salah satunya di Pasar Podosugih, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jumat (5/7/2024).
Lanjutnya, Pemkot Pekalongan menargetkan, pembangunan pasar tradisional yang menjadi jantung ekonomi rakyat Kota Batik tersebut selesai dan bisa diresmikan paling lambat November 2024. Namun, sebelum itu, sesuai kontrak dengan pihak pelaksana, pada Bulan September pengelolaan pasar dari Pemerintah Pusat akan diserahkan ke Pemerintah Kota Pekalongan terlebih dahulu.
Sesuai DED, Pasar Banjarsari ini dibangun berkonsep bangunan pasar tradisional dengan tiga lantai. Dimana, di lantai 1 diperuntukkan untuk kios pedagang sayuran, lantai 2 untuk pedagang konveksi dan lantai 3 untuk pujasera serta perkantoran. Seperti diketahui, sesuai DED dalam pembangunan kembali Pasar Banjarsari yang sudah dilakukan Groundbreaking pada 11 Oktober 2023 lalu, bangunan pasar tersebut terdiri dari 790 unit kios, 2.255 unit los, dan 128 unit toko dengan jumlah pedagang yang ditampung sekitar 3170an pedagang. Sementara, untuk luas bangunan di dalam pasar terdiri dari toko 3 m x4 m, Kios 2 m x 2,75 m dan los 1,25 m × 2 m. Dari data Kementerian-PUPR, Pasar Banjarsari ini dibangun kembali untuk menampung 3.170an tempat dagangan baik toko, kios dan los.
"Tahap pembangunan saat ini sudah masuk tahap penyelesaian (finishing), yakni melengkapi dan menyempurnakan arsitektur dari sarana dan prasarana yang sudah dibangun (bersifat non struktur) saja," pungkasnya. (Dian)