Parenting Jadi Upaya Satdik Beri Keselarasan Pendidikan di Sekolah-Rumah

Keselarasan pendidikan yang dilaksanakan di satuan pendidikan (satdik) dan di rumah merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan anak secara utuh, menyeluruh, dan terintegrasi. Keluarga harus mampu menerapkan pola pengasuhan sehingga anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang. Mendukung hal tersebut, TPA/KB/TK Islam Terpadu Al-Fikri Kota Pekalongan menggelar kegiatan parenting bertajuk “Membentuk Generasi Tangguh Menyongsong Indonesia Emas 2045”, berlangsung di aula Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Jumat (15/11/2024).

Kegiatan parenting ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan, Zainul Hakim usai membuka kegiatan tersebut didampingi Kepala Bidang PAUD dan PNF, Sherly Imanda Hidayah. “Orang tua punya peran penting dalam mendampingi tumbuh kembang anaknya khususnya yang masih duduk di jenjang pendidikan anak usia dini. Karena di usianya ini mereka mampu menyerap begitu banyak informasi yang menjadi bekal hidupnya untuk menjalani kehidupan di masa selanjutnya. Orang tua harus selalu mengajak berkomunikasi anak-anak agar dapat mendorong optimalisasi tumbuh kembang mereka,” katanya.

Dengan menghadirkan narasumber dari Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang yaitu Endang Lestari, Zainul berharap orang tua paham pola mengasuh anak usia dini dengan baik baik ketika di rumah ataupun ketika hendak mengantarkan sang anak ke sekolah, agar buah hatinya bisa tumbuh dan bejkamaran secara sehat bnaik jasmani maunupun rohani. Terlebih di era digital saat ini, pendampingan yang baik harus diberikan supaya anak mempunyai karakter, kepribadian dan agama yang kuat, pada saat di era Indonesia emas, mereka akan menjadi pemimpin yang baik untuk negara. 

Sementara itu, TPA/KB/TK Islam Terpadu Al-Fikri Kota Pekalongan, Wafidin menjelaskan tema yang diambil pada kegiatan parenting kali ini  sebagai upaya untuk memberikan kiat kepada orang tua dalam mendidik anak supaya sukses menyiapkan Indonesia Emas tahun 2045. “Anak-anak kami ini dari TPA-KB-TK yang punya rentang usia dari 0 sampai 6 tahun, nanti di tahun 2045 mereka akan berusia sekitar 25-30 tahun, tentu saja mereka inilah yang akan menggantikan kita untuk mengelola Indonesia, oleh sebab itu mulai sekarang kita siapkan supaya langkah sesuai dengan kebutuhan dan keterampilan dasar dan mereka bisa fight membawa Indonesia setara dengan negara-negara maju,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wafidin mengatakan bahwa pihaknya secara rutin menjalankan kegiatan parenting bagi seluruh wali siswa. Hal ini dilakukan agar antara orang tua dan tenaga pendidik mempunyai keseragaman dalam memberikan pengasuhan dan pendidikan di  rumah dan di sekolah.

(Dinkominfo Kota Pekalongan)