Paguyuban Rahayu Raras Siap Meriahkan Pekan Batik Nusantara 2018

Kota Pekalongan, Info Publik - Guna menyambut Pekan Batik Nusantara (PBN) yang akan digelar 20-24 Oktober mendatang, Paguyuban Rahayu Raras ikut memeriahkan acara pada tanggal 22 Oktober 2018 dan akan membawakan pementasan cerita serial Ramayana yang berjudul Rama Tambak. Rencananya akan melibatkan para pemain dari sanggar seni lain yang ada di Kota Pekalongan seperti Sanggar Ibu Pertiwi, Sanggar Kaloka, Sanggar Cahyo Kedaton, ujar Karya Budiman, Pimpinan Paguyuban saat ditemui  di sanggar latihannya Jalan Belimbing No.44 Pekalongan, Rabu (17/10).

 

Paguyuban Rahayu Raras adalah kelompok pecinta seni karawitan Jawa di Kota Pekalongan. Paguyuban ini beranggotakan masyarakat multi etnis (Tionghoa, Jawa, Arab). Paguyuban ini didirikan oleh Karya Budiman beserta 5 teman-temannya yang berketurunan etnis Tionghoa, Arab dan Jawa sejak tahun 2010.

 

Mempersiapkan pementasan tersebut, para anggota paguyuban berlatih keras dan sungguh-sungguh agar pementasan berjalan dengan lancar dan dapat menarik perhatian banyak penonton.

 

Kiprah Paguyuban Rahayu Raras Kota Pekalongan dalam menguri-uri budaya Jawa patut diperhitungkan. Sanggar ini selalu bisa menarik perhatian masyarakat Pekalongan setiap mengadakan pentas. Paguyuban ini sering diundang ke acara-acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan. Lebih lanjut, berkat terbentuknya Paguyuban Rahayu Raras ini juga semakin muncul banyak paguyuban dan sanggar yang bergerak di bidang kesenian khususnya Kesenian Jawa di Pekalongan

 

Karya menuturkan awal mula terbentuknya paguyuban ini ialah ketika dirinya dan teman-temannya yang memang suka dengan karawitan Jawa mencoba-coba untuk ikut latihan gamelan, awalnya di tempat temannya seorang anggota kepolisian yang mempunyai gamelan, setelah itu pindah latihan ke Pemerintah Kota (Dinas Pariwisata) Kota Pekalongan kemudian mengundang pelatih dan kami meminta ke Pemerintah untuk didukung dalam menguri-uri budaya Jawa. Akhirnya pada saat itu Pemerintah memberi dana sebesar 25 juta rupiah untuk digunakan membeli seperangkat gamelan.

 

Ia menambahkan, tujuan dibentuknya paguyuban Rahayu Raras adalah agar masyarakat Pekalongan khususnya etnis Tionghoa mempunyai rasa memiliki budaya lokal yaitu budaya Jawa karena sebagai bangsa Indonesia yang multi-etnis harus saling berpartisipasi dan melestarikan budaya lokal dengan guyub dan rukun agar budaya lokal tidak diakui negara lain.

 

Saat ini anggota Raras Rahayu berjumlah sekitar 30 orang. Mereka biasanya latihan setiap hari Senin malam (ba'da Isya) di sanggar dengan mengundang pelatih dari dalam Kota Pekalongan maupun luar kota Pekalongan seperti dari Solo dan Jogjakarta. 

 

"Harapan saya ke depan Uri-Uri Budaya Jawa ini tetap harus dilakukan oleh khususnya generasi muda, Kesenian Jawa bisa menjadi suatu keharusan atau pelajaran tambahan di sekolah-sekolah dan perlunya dukungan dan perhatian pemerintah yang lebih maksimal lagi terhadap para seniman budaya Jawa dalam melestarikan budaya Jawa di Kota Pekalongan, "terang Karya.(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo  Kota Pekalongan)