Optimalkan Potensi WBP, Rutan Kelas IIA Pekalongan Bekali Budidaya Ikan Louhan dan Pertanian

Kota Pekalongan - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Pekalongan terus mendukung pembinaan dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), salah satunya adalah dengan membekali para WBP untuk bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan pekarangan Rutan setempat serta budidaya perikanan, khususnya budidaya ikan louhan.

Kepala Rutan Kelas IIA Pekalongan melalui Kasubsi Bimbingan Kegiatan Rutan setempat, Eko Kurniawan menjelaskan bahwa, pihak Rutan selalu mendukung potensi yang dimiliki WBP. Dengan memberikan ruang dan kesempatan, maka upaya pembekalan bagi WBP ini bisa dimanfaatkan mereka ketika menghirup udara bebas dan kembali bermasyarakat agar bisa melakukan kegiatan positif, serta memiliki skill untuk bekerja maupun berwirausaha.

"Ada beberapa kegiatan yang WBP dapatkan disini diantaranya menjahit, laundry, disamping itu ada memanfaatkan lahan yang ada di sekitar sel sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Selain itu, sebagai sarana edukasi mereka, kami memberikan pembekalan baru untuk membudidayakan ikan louhan yang hasilnya nanti ada sebagian diproyeksikan dijual ke luar, sebagian dipromosikan ke jajaran pegawai Rutan," ujar Eko, Jumat (30/9/2022).

Eko menyebutkan, budidaya ikan louhan dipilih karena dinilai sangat menjajikan bahkan harga pasarannya pun sangat tinggi. Eko bersyukur, dari hasil pembekalan budidaya pertanian dan ikan louhan ini sudah mampu bersaing dengan hasil budidaya serupa di pasaran luar. Untuk hasil pertanian ada beberapa yang dimanfaatkan dengan bekerjasama pihak luar terkait pemenuhan sayur untuk kebutuhan catering seperti kangkung, caisim, terong ungu, tomat, kemangi, dan sebagainya. Sementara, untuk budidaya ikan louhan dengan sistem kolam ini sudah digalakkan sejak 2 tahun silam, dari mulai menebar benih ikan berusia 2 minggu hingga 2.5 bulan dipisahkan ke kolam khusus untuk pemijahan. Adapun jenis ikan louhan yang dibudidayakan ini mayoritas jenis ikan louhan Kamfa.

" Kami sudah mencoba beberapa budidaya ikan seperti lele, nila, untuk budidaya ikan louhan ini yang terbaru, dari segi makanan dan pemasaran jauh lebih bagus untuk ikan lohan ini. Usia 2 bulan sebenarnya sudah bisa dijual, perawatan ikannya juga terbilang lebih mudah. Ketika berusia 2-2,5 bulan, kami sortir mana yang diproyeksikan untuk lebih dikembangkan, yang bagus dipindahkan ke aquarium untuk kemunculan warna, jenong di kepala ini bisa jauh lebih cepat perkembangannya, " ujarnya.

 Eko menerangkan, untuk usia 2.5 bulan ikan louhan ini harga jualnya mencapai sekitar Rp200 ribuan. Pihaknya berharap, dengan pembekalan yang diberikan selama ini, para WBP bisa menjadi orang yang mandiri, berkelakuan lebih baik lagi, sukses berwirausaha dan menciptakan lapangan usaha sendiri ketika mereka keluar menjalani masa hukumannya di penjara dan berbaur kembali dengan masyarakat.

"Kami berharap, saat warga binaan kembali ke masyarakat tidak ada pengangguran baru. Kegiatan ini juga dapat membantu mereka menghilangkan rasa kejenuhan, bosan atau stress serta memacu semangat mereka untuk lebih giat bekerja dan berusaha serta melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat," pungkasnya.