Optimalkan Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, Pemkot Jaring Feedback Pemangku Kepentingan TIK

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) menggelar forum pemangku kepentingan TIK guna menghimpun masukan dari sejumlah pihak terkait antara lain dewan TIK, dewan pendidikan, dewan smart city, relawan TIK dan lainnya untuk melakukan perbaikan terhadap penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik atau smart city, berlangsung di ruang Jlamprang, Kantor Sekretariat Daerah Kota Pekalongan, Selasa (3/12/2024).
Hadir membuka kegiatan tersebut, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menjelaskan forum ini sebagai wadah untuk menemukan rekomendasi dan solusi kedepan agar sistem pemerintahan berbasis elektronik berjalan lebih baik lagi.
“Saya bersyukur saat ini indeks di semua lini terutama non fisik seperti administrasi, keterbukaan informasi publik, pelayanan Alhamdulillah semua lebih baik. Peningkatan dari tahun 2021 sampai 2023 sangat luar biasa. Di tahun 2024 ada beberapa hal yang turun ranking bukan berarti performa kita turun tetapi Kota dan Kabupaten lain kenaikannya lebih signifikan. Jangan terlena dan puas dengan kenaikan yang luar biasa, kita harus gas pol tingkatkan apa yang sudah kita capai,” ujar Aaf sapaan akrab Walikota Pekalongan.
Terkait smart city, Aaf mengatakan bahwa konsep tersebut sudah lama dicanangkan, namun menurutnya perkembangan di Kota Pekalongan belum sangat signifikan, sebab sebelumnya Pemerintah Kota Pekalongan tengah fokus pembangunan fisik antara lain penanganan banjir rob, pasar Banjarsari, pengerukan sungai Kupang dan lainnya.
“Sejumlah pembangunan fisik sudah berjalan, sehingga kedepan smart city harus dikejar lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkominfo Kota Pekalongan, Arif Karyadi melalui Kepala Bidang Aplikasi dan Persandian setempat, Kusuma Adi Achmad mengungkapkan forum ini menjadi upaya menjaring feedback dari stakeholder dari dewan TIK, dewan pendidikan, dewan smart city, relawan TIK dan pemangku kepentingan kesakaan Pramuka yaitu saka millenial.
“Disini mereka berbagi wawasan, best practice dan future practice, yang bisa jadi masukan Pemerintah Kota Pekalongan terkait perbaikan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik atau smart city. Harapannya Pemerintah Kota mendengar masukan dari para stakeholder yang menjadi bahan masukan perbaikan ke depan,” tutupnya.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Hadir membuka kegiatan tersebut, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menjelaskan forum ini sebagai wadah untuk menemukan rekomendasi dan solusi kedepan agar sistem pemerintahan berbasis elektronik berjalan lebih baik lagi.
“Saya bersyukur saat ini indeks di semua lini terutama non fisik seperti administrasi, keterbukaan informasi publik, pelayanan Alhamdulillah semua lebih baik. Peningkatan dari tahun 2021 sampai 2023 sangat luar biasa. Di tahun 2024 ada beberapa hal yang turun ranking bukan berarti performa kita turun tetapi Kota dan Kabupaten lain kenaikannya lebih signifikan. Jangan terlena dan puas dengan kenaikan yang luar biasa, kita harus gas pol tingkatkan apa yang sudah kita capai,” ujar Aaf sapaan akrab Walikota Pekalongan.
Terkait smart city, Aaf mengatakan bahwa konsep tersebut sudah lama dicanangkan, namun menurutnya perkembangan di Kota Pekalongan belum sangat signifikan, sebab sebelumnya Pemerintah Kota Pekalongan tengah fokus pembangunan fisik antara lain penanganan banjir rob, pasar Banjarsari, pengerukan sungai Kupang dan lainnya.
“Sejumlah pembangunan fisik sudah berjalan, sehingga kedepan smart city harus dikejar lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkominfo Kota Pekalongan, Arif Karyadi melalui Kepala Bidang Aplikasi dan Persandian setempat, Kusuma Adi Achmad mengungkapkan forum ini menjadi upaya menjaring feedback dari stakeholder dari dewan TIK, dewan pendidikan, dewan smart city, relawan TIK dan pemangku kepentingan kesakaan Pramuka yaitu saka millenial.
“Disini mereka berbagi wawasan, best practice dan future practice, yang bisa jadi masukan Pemerintah Kota Pekalongan terkait perbaikan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik atau smart city. Harapannya Pemerintah Kota mendengar masukan dari para stakeholder yang menjadi bahan masukan perbaikan ke depan,” tutupnya.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)