Optimalkan Penanganan Banjir, Tahun 2021 DPUPR Tambah Stasiun Pompa di 8 Titik

Kota Pekalongan - Sebagai upaya menangani permasalahan banjir secara optimal, di tahun 2021 ini Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat akan menambah pembangunan stasiun pompa atau kolam retensi di 8 titik wilayah yang ada di Kota Pekalongan. Hal ini dilakukan untuk menangani permasalahan genangan-genangan yang ada di titik-titik tersebut sekaligus memecah beban pompa yang sudah ada agar penanganan banjir dapat lebih maksimal. Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada DPUPR Kota Pekalongan, Khaerudin,ST saat dikonfimasi di ruang kerjanya,Senin(1/2/2021).

“Dalam kegiatan tahun 2021 ini, bidang SDA DPUPR ada beberapa kegiatan perencanaan yang telah kami susun berdasarkan kondisi permasalahan di tahun 2020 kemarin seperti drainase, penanganan banjir, irigasi yang ada di beberapa titik. Kegiatan tersebut salah satunya adalah pembangunan stasiun pompa atau kolam retensi yang ada di 8 titik mulai dari wilayah Kramatsari tepatnya di Jalan Angkatan 66 yang masih banyak genangan,karena pompa yang ada belum optimal menyedot genangan yang ada disana. Sehingga, di tahun 2021 ini kami telah menganggarkan Rp1,5  Miliar untuk penambahan pompa permanen yang diletakkan di sebelah selatan pompa existing dengan membebaskan tanah seluas 200 meter persegi untuk menjadi kolam retensi,” terang Khaerudin.

Penambahan stasiun pompa yang ada di wilayah tersebut sebagai langkah agar saluran drainase yang dari Wilayah Kramatsari dan sekitarnya bisa diarahkan masuk ke kolam retensi sebelum dipompa oleh pompa permanen. Titik penambahan pompa selanjutnya ada di Jalan Manunggal 2, Kelurahan Padukuhan Kraton dengan anggaran 170 juta untuk pembelian pompa dalam menangani genangan dimana tahun 2020 sebelumnya, di wilayah tersebut telah terbangun rumah pompa. Kemudian, di Jalan Patiunus juga telah dianggarkan sebesar Rp500 juta untuk penambahan pompa permanen sekaligus rumah pompa dan rumah jaga.

“Di Jalan Patiunus sudah ada pompa mobile tetapi belum optimal, karena masih banyak genangan dan kapasitasnya terbatas hanya 50 liter/detik,nanti kami tambah kapasitasnya berupa pompa permanen sekaligus ada rumah pompa dan rumah jaga dengan anggaran 500 juta. Disamping itu, di wilayah Panjang Baru sisi timur akan dibangun rumah pompa baru yang cukup besar dengan tanah yang dibebaskan seluas 729 meter persegi, di pompa yang kami anggarkan sebesar Rp2 Miliar tersebut untuk mengatasi genangan yang ada di wilayah  Panjang Baru sisi Utara dan sisi Timur dan di wilayah Panjang Wetan (Gang Umbul) sebesar Rp 2 Miliar jika sewaktu-waktu air limpasan dari laut bisa mengurangi beban Stasiun pompa Sipucung,” paparnya.

Khaerudin melanjutkan, di Stasiun Pompa yang ada di Panjang Wetan, dari saluran yang ada di Kandangayam dari Selatan menuju Kerkop atau sebaliknya Kerkop ke Sipucung konsepnya akan dibendung secara crossing ke Timur hingga ke Gang Umbul tersebut.

 “Sehingga nantinya Stasiun Pompa Sipucung difokuskan untuk mengatasi genangan yang ada di Jalan Kusuma Bangsa dan Kampus IAIN Panjang Baru dan sekitarnya. Keenam titik pembangunan pompa tadi dibiayai oleh APBD Kota Pekalongan, sementara untuk 2 titik selanjutnya yakni di wilayah Degayu (sebelah Selatan Pompa lama) sebesar Rp3 Miliar dan di Jalan Seruni sebesar Rp4 Miliar akan dibantu anggaran dana dari dana Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Tengah. Anggaran-anggaran tersebut sudah fix dan Alhamdulillah tidak mengalami refocussing di tahun ini. Mudah-mudahan pembangunan Stasiun Pompa tambahan tersebut bisa mengatasi permasalahan banjir yang selama ini terjadi di beberapa wilayah rawan banjir tersebut,” tandasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)