Optimalisasi Penanganan PMK, Dinperpa Pasang Eartag Digital Hewan Ternak

Kota Pekalongan - Usai melakukan upaya vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) setempat mulai melakukan penandaan dan pendataan hewan ternak berupa pemasangan anting telinga atau Eartag Secure QR Code yang terhubung secara digital. Tak hanya ternak yang telah divaksin, ternak yang belum divaksin dan tidak divaksin turut diberi eartag.

Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ilena Palupi mengungkapkan bahwa, pemasangan Eartag Secure QR Code terhubung dengan aplikasi Identik PKH. Aplikasi ini bisa diunduh langsung pada handphone berbasis android melalui aplikasi Play Store. Menurutnya, pemasangan eartag bertujuan memudahkan pencatatan dan pendataan sekaligus pemantauan jumlah populasi hewan, status reproduksi dan distribusi hewan ternak.

"Kami dari Dinperpa Kota Pekalongan melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan Program penandaan dan pendataan sapi dan kerbau di seluruh wilayah Kota Pekalongan secara bertahap berupa pemasangan anting telinga atau eartag yang didalamnya ada barcode untuk dimasukkan ke aplikasi bernama ' Identik PKH' ," ucap Ilena di sela-sela pelaksanaan pemasangan eartag pada sapi-sapi di kandang KTT Eka Muncul Baru Degayu, Kamis (22/9/2022).

Disampaikan Ilena, vaksinasi PMK bagi sejumlah hewan ternak di Kota Pekalongan sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu  dalam rangka pencegahan dan penanggulangan wabah PMK. Untuk mengoptimalisasi vaksinasi tersebut, maka hewan ternak seperti sapi dan kerbau perlu dilakukan penandaan dan pendataan hewan ternak agar diketahui identitas setiap hewan dan jumlah populasi hewan ternak yang sudah divaksinasi secara nasional. 

"Dalam aplikasi tersebut, petugas akan menginput semua data ternak dari mulai foto, NIK peternak, lokasi, status kesehaatan hewan seperti Tinggi Badan, Bobot Badan sapi, hingga status vaksinasi PMK hewan tersebut," terangnya.

Ilena menyebutkan, dari target populasi sapi dan kerbau di Kota Pekalongan sebanyak 600 ekor, pada hari ini pelaksanaan pemasangan eartag difokuskan menyasar 50 ekor sapi dan kerbau milik para Kelompok Tani Ternak (KTT) di Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara dan Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan. Penandaan dan pencataan ini dilakukan untuk
mencatat hewan ternak yang ada, sebab Indonesia sudah terindikasi wabah PMK. Maka, sesuai Instruksi dari Pemerintah Pusat yang telah mengagendakan pembebasan wabah PMK kembali, dimana setiap ternak harus dicatat apakah hewan tersebut sudah divaksin atau belum hingga vaksin dosis keempat. Harapannya dengan penandaan dan pendataan secara digital ini dapat mendukung optimalisasi antisipasi PMK. Termasuk pelaksanaan, pengendalian, dan pencegahan perluasan kejadian PMK di lapangan.

"Dimanapun ternak itu pindah alur distribusi, petugas teknis  di masing-masing Kabupaten/Kota bisa menyecan barcode lewat androidnya, sehingga bisa diketahui asal hewan tersebut darimana, sudah vaksin atau belum untuk penuntasan wabah PMK di Indonesia khususnya di Kota Pekalongan," pungkasnya.