Omset Penjualan Batik Grosir Setono Meningkat

Omset penjualan batik di Grosir Setono pada arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1440 H ini mengalami peningkatan mulai dari 20% sampai dengan keuntungan dua kali lipat. Ini karena adanya One Way yang diberlakukan di Jalan Tol sehingga masih banyak kendaraan yang melewati Jalan Pantura dan adanya Jalur Interchange di Kota Pekalongan yang memudahkan para pemudik untuk berbelanja ke Grosir Setono.

Hal ini diungkapkan Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE usai pantauan dan diskusi dengan Ketua Paguyuban dan para pedagang Grosir Setono, Minggu (9/6/2019). “Alhamdulillah grosir buka mulai jam tujuh pagi, tadi saya lihat jam delapan dan sembilan sudah ramai pengunjung. Di Grosir Setonono ini juga ada Batik Night Market, menurut cerita salah satu pedagang ada yang bertransaksi sampai pukul sebelas malam,” ungkap Afzan.

Batik di Kota Pekalongan menjadi salah satu andalan ekonomi Kota Pekalongan, Afzan tentu berharap bisa lebih baik untuk ke depannya. “Grosir Setono ini masih ditata, belum lama ini dilakukan pembongkaran warung dan dipindah di kios belakang sebagai sentra kuliner. Dengan penataan yang telah dilakukan ini lahan parkir di Grosir Setono semakin luas dengan kapasitas ratusan mobil yang dpaat ditampung,” terang Afzan.

Afzan berkeinginan agar papan penunjuk arah Grosir Setono bisa terpasang di Jalan Tol agar adanya Grosir Setono sebagai pusat belanja batik dan oleh-oleh bisa tersosialisasikan dengan luas.

Ketua Pengurus Koperasi Pasar Batik Setono (KPBS), Dzul Ilmi menyampaikan bahwa telah dibangun sebanyak 40 kios kuliner yang nyaman. “Kami membangun tapi bukan menambah sejumlah 50 kios batik karena di area Barat dekat dengan Brimob akan dibangun SPBU yang saat ini masih dalam penyelesain administrasi Pertamina, internal, dan perizinan Pemkot Pekalongan,” jelas Dzul.

Dikatan Dzul bahwa dari 540 kios yang buka ntuk Batik Night Market sekitar sepertiganya. Kendati demikian pendapatan para pedagang lebih meningkat dari hari biasanya bahkan untuk lebaran tahun ini lebih tinggi daripada tahun lalu. “Pada Sabtu dan Minggu Grosir Setono selalu ramai, puncaknya yani pada hari raya besar seperti Idul Fitri, ini masih akan berlanjut sampai dengan Libur Hari Natal dan Tahun Baru,” imbuh Dzul.

Salah satu pedagang batik, Soni Hikmalul menyatakan memang ada peningkatan omset pada arus mudik dan balik Idul Fitri 1440 H ini. Ini karena adanyanya Batik Nigh Market dengan jam yang lebih panjang untuk berjualan batik. Kalau biasanya Soni berjualan dari jam 9-5 sore, ini jam 7 pagi sampai 11 malam.

“Kelebihan jam itu ternyata sangat berpengaruh di omset. Yang di kios luar bisa untung smapai dua kali lipat yang di dalam 1,5 kali lipat. Misal penghasilan Rp10 juta bisa jadi Rp20 juta. Yang pasti ini lebih ramai dari tahun kemaren karena adanya interchange ini pemudik yang fokus belanja di Grosir Setono,” tukas Soni.