Obat Kusta Baru Dilaunching Penuhi Kebutuhan Pengobatan Penderita

Saat ini Kota Pekalongan menjadi salah satu kota endemis kusta di Jawa Tengah, karena itu penemuan kasus, pengobatan dan pencegahan penyakit kusta harus di lakukan. Pada tahun 2024 ini, terdapat obat kusta baru yang telah dilaunching oleh Kementerian Kesehatan pada Rabu, (6/3/2024). Obat kusta baru tersebut diperoleh gratis di Puskesmas terdekat.

Seringkali penderita kusta datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah dalam keadaan terlambat dan dalam keadaan cacat. Padahal, penyakit kusta sebenarnya dapat disembuhkan tanpa harus disertai kecacatan. Kuncinya adalah pengobatan secara tepat dan tuntas.

Pengelola Program (Wasor) Kusta pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Iva Tri Wahyuanasari menjelaskan bahwa, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, di Tahun 2023, ada 5 kabupaten/kota  di Jawa Tengah yang masuk menjadi daerah endemis kusta, salah satunya Kota Pekalongan. Terkait peluncuran obat baru kusta, sebetulnya obatnya tidak jauh berbeda dari obat sebelumnya. Namun, yang membedakan hanya dari segi kemasan.

"Selama ini jumlah kebutuhan obat kusta lebih tinggi dibandingkan ketersediaan. Dari Kemenkes RI berupaya agar semua penderita kusta dapat obat. Sehingga, Pemerintah Pusat menganggarkan untuk pengadaan obat kusta sendiri melalui APBN. Sebab, selama ini obat kusta didapat dari WHO,"ucap Iva.

Menurutnya, pengobatan penyakit kusta dilakukan berdasarkan tipe penyakit kusta yang diderita. Kusta dapat diobati dengan obat kombinasi MDT, yaitu pengobatan dengan lebih dari satu macam obat yang sudah direkomendasikan. Dimana, setiap didapati gejala penyakit kusta seperti bercak putih seperti panu atau bercak kemerahan tidak disertai gatal atau sakit (hilang rasa) diharapkan masyarakat bisa segera periksa ke puskesmas terdekat sehingga bisa diketahui tipe kustanya baik kusta basah (multi basiler) ataupun kusta kering (pausi basiler). 

Lanjutnya, untuk peluncuran obat kusta baru ini baru untuk tipe kusta basah (multi basiler). Sementara, untuk tipe pausi basiler masih menggunakan obat yang lama.

"Jika tipe multi basiler pengobatan dilakukan selama 12-18 bulan. Sedangkan, pausi basiler, obat harus dikosumsi selama 6-9 bulan. Kusta itu penyakit yang dapat disembuhkan, namun kalau tidak melakukan pengobatan secara rutin, dikhawatirkan akan menularkan ke orang lain, bahkan bisa menyebabkan kecacatan,"bebernya.

Wasor Kusta Kota Pekalongan pada Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Indayah Dewi Tunggal menyebutkan, saat ini jumlah penderita kusta di Kota Pekalongan yang masih menjalani pengobatan ada 37 orang. Dari jumlah tersebut, pada Tahun 2023 lalu sempat membuat angka prevalensi penderita kusta di Kota Pekalongan tertinggi di Jawa Tengah sebesar 2,5. Artinya, setiap 10 ribu jumlah penduduk, 2 atau 3 diantaranya merupakan penderita kusta. Sedangkan target eliminasi kusta di Kota Pekalongan harus 10 ribu per 10 ribu jumlah penduduk atau  kurang dari 1.

"Yang masih pengobatan kusta di Kota Pekalongan ada 37 orang, termasuk yang masih menjalani pengobatan di Puskesmas Kusuma Bangsa Panjang Wetan. Dengan jumlah penduduk sekitar 35 ribu, di Puskesmas Kusuma Bangsa sudah melayani 7 penderita kusta. Sehingga, angka prevalensinya masih cukup tinggi," paparnya.

Indayah membeberkan, obat kusta baru yang baru diluncurkan Kemenkes RI terdiri dari obat kusta multi basiler anak dan obat kusta multi basiler untuk dewasa. Tak jauh berbeda dari obat sebelumnya, namun yang berbeda hanya kemasannya saja. Dimana, untuk obat penderita kusta anak ada dosis bulanan yang terdiri dari 1 tablet Rifampisin 450 mg, dan 3 tablet Klofazimin 50 mg, dan Dapson 100 mg. Untuk penderita anak, obat dapson dikonsumsi hanya 50 mg (separuh). Di dalam kemasan, disediakan alat pemotong obat Dapson. Sedangkan, untuk dosis harian penderita kusta anak terdapat klofazimin 50 mg diminum setiap 2 hari sekali (selang seling), dan 14 tablet dapson 100 mg diminum sebanyak 50 mg selama 28 hari. Setelah itu, baru mengonsumsi dosis bulanan.

Lanjutnya, untuk penderita kusta dewasa juga terdapat 2 dosis yaitu dosis bulanan dan dosis harian. Untuk dosis bulanan terdiri dari 2 tablet rifampisin  300 mg, 3 tablet klofazimin 100 mg, dan tablet dapson 100 mg yang diminum semua di depan petugas. Kemudian, untuk dosis hariannya terdapat obat klofazimin 50 mg dan dapson 100 mg yang diminum setiap hari.

"Adanya obat baru ini harapannya bisa mencukupi kebutuhan obat penderita kusta multi basiler di Indonesia khususnya Kota Pekalongan. Sebab, tidak harus menunggu pasokan obat dari WHO. Mengingat, beberapa waktu sebelumnya sempat kosong persediaan obat kusta. Setelah launching, langsung di dropping ke kota/kabupaten di Indonesia,"pungkasnya.