Nguri-Uri Budaya, Pagelaran Wayang Kulit Ramaikan Pekan Batik

Turut meramaikan rangkaian kegiatan Pekan Batik Pekalongan 2019, pagelaran wayang kulit dengan lakon Kembang Wijaya Kusuma digelar di Lapangan Jetayu, Panjang Wetan, Kota Pekalongan, Senin malam (7/10/2019). Pagelaran ini dibawakan dalang asli Pekalongan Ki Wiwit Sri Kuncoro sebagai salah satu upaya untuk nguri-uri budaya.

 

Pagelaran wayang yang difasilitasi oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah tersebut dibuka oleh Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih SE MSi yang secara simbolis ditandai dengan penyerahan wayang oleh Sekda Kota Pekalongan kepada Dalang wayang kulit, Ki Wiwit Sri Kuncoro.

 

Sri Ruminingsih menyampaikan bahwa pagelaran wayang tmerupakan cara nguri-uri budaya, tentu yang disampaikan ini merupakan cerminan dari komitmen Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif dari jejaring Kota Kreatif UNESCO. “Malam hari ini kita teguhkan segala aktivitas dan kreativitas untuk nguri-uri kebudayaan Jawa khususnya Pekalongan, serta sebagai komitmen kita sebagai Cities of Crafts and Folk Art,” terang Sri Ruminingsih.

 

Menurut Sri Ruminingsih, melalui pagelaran wayang kulit ini akan tertanam pada jiwa para aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat Kota Pekalongan untuk mencintai, menghargai, dan melestarikan budaya. “Dalam pagelaran wayang ini, Ki Wiwit Sri Kuncoro menceritakan tentang lakon Kembang Wijaya Kusuma yang berupaya membangun keberhasilan, ini menjadi tauladan yang pesannya dapat kita petik,” tandas Sri Ruminingsih.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan, Sutarno SH MM mengungkapkan, pagelaran wayang kulit yang merupakan rangkaian Pekan Batik Pekalongan tahun 2019 ini adalah upaya dari Pemerintah Kota Pekalongan untuk melestarikan budaya dengan harapan generasi muda di Kota Pekalongan tidak melupakan sejarah. “Mari lestarikan budaya nenek moyang kita termasuk wayang ini. Jangan sampai lupa dengan budaya dan sejarah,” tegas Sutarno.

 

Dikatakan Sutarno bahwa, Dinparbudpora Kota Pekalongan berkolaborasi dengan Disporapar Jateng untuk penyelenggaraan pagelaran wayang kulit ini. “Saya berharap melalui kegiatan ini Pemerintah Kota Pekalongan dapat lebih profesional melestarikan budaya serta masyarakat umum semakin menghargai budaya yang ada sejak zaman dulu,” pungkas Sutarno.