NCCF, Upaya Sinergitas Dukung Pemulihan Ekonomi dan Potensi Ekraf Unggulan

Memperingati Pekan Kreatif Nusantara Tahun 2022 sekaligus Peringatan Sewindu Penganugerahan Kota Kreatif Dunia dari UNESCO, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) setempat menyelenggarakan Nusantara Creative City Forum (NCCF) Tahun 2022 dengan mengundang sejumlah Kementerian, Pemda yang tergabung dalam Jejaring Kota Kreatif Dunia di Indonesia, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dan OPD terkait secara hybrid, berlangsung di Hotel Horison Kota Pekalongan, Rabu (30/11/2022). Dalam catatan UNESCO, ada 4 kota di Indonesia yang masuk ke dalam daftar jejaring kota paling kreatif yakni Kota Pekalongan sebagai Kota Batik", Kota Bandung sebagai Kota Desain, Ambon sebagai Kota Musik, dan Kota Jakarta sebagai Kota Literature.

Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UKM Sutarmo mengapresiasi dan menyambut baik adanya Nusantara Creative City Forum Tahun 2022 yang berjalan dengan lancar. Menurutnya, penyelenggaraan forum ini mendukung rangkaian Pekan Kreatif Nusantara Tahun 2022 sekaligus Peringatan Sewindu Penganugerahan Kota Kreatif Dunia dari UNESCO dengan diadakan sejumlah acara di Kota Pekalongan, salah satunya pameran produk UMKM dan karya kreatif daerah. 

"Kita bersyukur rangkaian acara ini bisa diadakan Tahun 2022 ini dan mudah-mudahan tidak ada sejumlah pembatasan karena adanya pandemi Covid-19 lagi, sehingga masyarakat bisa bebas melakukan usaha terutama sektor UMKM dan sektor perekonomian daerah maupun nasional bisa kembali bangkit," tutur Sutarmo.

Sutarmo menegaskan, seiring perkembangan zaman, masyarakat maupun pelaku UMKM dan pelaku kreatif lainnya harus terus berinovasi dan kreatif serta menyesuaikan teknologi yang berkembang agar bisa terus maju ke depannya.

"Pasca pandemi Covid-19 kemarin, saat ini kondisi sektor UMKM maupun koperasi sudah mulai bergeliat, apalagi mereka sudah memaksimalkan pemanfaatan potensi pemasaran offline dan online yang bisa mendorong usaha mereka tetap bertahan dan terus berkembang," tegasnya.

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menerangkan bahwa, forum ini terselenggara sebagai salah satu upaya Pemkot Pekalongan untuk lebih meningkatkan sektor perekonomian Kota Pekalongan, terutama yang ditopang dari sektor pelaku UMKM. Dimana, seiring perkembangan waktu, suatu daerah dan potensi masyarakatnya dituntut untuk terus kreatif, inovatif, dan melihat pangsa pasar.

"Sebagai pelaku UMKM harus kreatif dan inovatif untuk pengembangan usaha ekonomi kreatif (ekraf)nya baik dari segi motif, corak, model, produknya," jelas Aaf, sapaan akrabnya.

Disamping itu, kata Aaf, pelaku UMKM juga harus memanfaatkan digital marketing, dimana saat ini semuanya sudah dimudahkan seiring dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi. Aaf menilai, menjaga kualitas produk dan kepercayaan konsumen menjadi hal terpenting dalam pengembangan usaha.

"Dari pantauan kami, di sektor ekonomi Kota Pekalongan sebesar 80 persen sudah pulih. Memang, ada beberapa momentum tertentu yang membantu geliat ekonomi daerah ini tumbuh, seperti momentum liburan Lebaran, Natal dan Tahun Baru, dan sebagainya, sektor kuliner,  hotel, UMKM menjadi ramai lagi. Mudah-mudahan, kita berupaya dorong agar sektor ekonomi maupun kreatif dari Kota Pekalongan ke depannya bisa semakin berkembang maju," paparnya.

Ditambahkan Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Budiyanto menyebutkan bahwa, Pekan Kreatif Nusantara ini terselenggara bertepatan dengan Peringatan Kota Pekalongan Sewindu Penganugerahan Kota Kreatif Dunia dari UNESCO. Selain pelaksanaan NCCF ini, adapun rangkaian acaranya diantaranya Pekan Kreatif Nusantara selama 5 hari, mulai tanggal 30 November-4 Desember 2022 berupa pameran UMKM, ekraf, dan sebagainya agar sektor perekonomian daerah ini bisa semakin meningkat lagi," beber Budiyanto.

"Forum ini diikuti oleh beberapa daerah, karena UNESCO memberikan legalisasi untuk kota-kota kreatif dunia di Indonesia seperti Kota Ambon, Kota Jakarta, Kota Pekalongan, Kota Jakarta, dan Kota Bandung. Masing-masing kota tersebut mematenkan potensi produk unggulan dan ekonomi kreatif daerahnya, misalnya di Kota Pekalongan yang dijuluki Kota Batik ini terus menguri-uri potensi daerah tersebut. Setiap tahun peringatan ini dilaksanakan agar bisa mempertahankan predikat dari UNESCO tersebut," pungkas Budiyanto.