Museum Batik Terima Koleksi Kain dan Selendang Batik Pribadi dari Keluarga Bung Hatta

Koleksi kain di Museum Batik Pekalongan saat ini kian bertambah. Setelah beberapa waktu lalu mendapatkan tambahan koleksi kain batik dari berbagai daerah, kini koleksi tambahan kain datang dari keluarga besar Wakil Presiden Indonesia pertama Muhammad Hatta atau yang akrab disapa Bung Hatta. Penyerahan hibah berupa 1 buah kain batik dan 1 buah selendang milik istri Bung Hatta, Rachmi Hatta ini diserahterimakan dari anak Bung Hatta, Meutia Farida Hatta kepada Kepala UPTD Museum Batik, Akhmad Asror, berlangsung di Museum Batik setempat, Senin (5/6/2023)

Asror mengaku bersyukur dan mengucapkan terimakasih atas sumbangsih dari keluarga Bung Hatta yang telah memberikan perhatiannya terhadap pelestarian budaya batik Indonesia dengan menyumbangkan kain dan selendang batik yang selama ini mereka telah lestarikan sebagai warisan bangsa.

"Kalau dilestarikan secara pribadi belum tentu masyarakat luas akan mengetahui. Oleh karena itu, keluarga Bung Hatta menyumbangkan koleksi kain dan selendang batiknya ke Museum Batik Pekalongan dengan harapan bisa sebagai sarana edukasi kepada masyarakat dan kain batik ini bisa lebih terawat lagi sehingga warisan budaya ini bisa lebih bertahan lebih lama lagi dibandingkan hanya sebagai koleksi pribadi," terang Asror.

Asror juga mengapresiasi bahwa, Museum Batik Pekalongan masih dianggap sebagai agen pelestari warisan budaya yang bukan hanya mendapat perhatian dari tokoh lokal saja melainkan juga ada koleksi tambahan kain yang diberikan dari tokoh nasional yakni istri proklamator bangsa Indonesia, Bung Hatta. Asror menyebutkan, usai pemberian hibah ini, koleksi kain dan selendang batik dari keluarga Bung Hatta langsung diregistrasikan ke inventaris dan bisa menambah koleksi kain batik di Museum Batik Pekalongan.

"Pemberian kain batik ini masuk ke koleksi yang ke-1311. Kain batik yang diberikan ini merupakan karya Iwan Tirta yang sudah dibuat sejak  masa pasca kemerdekaan Indonesia," terangnya.

Lanjut Asror menambahkan, karena pencipta kain yakni Iwan Tirta ini dalam membuat karya terpengaruh dari budaya motif batik terdahulu Kraton Solo- Jogja yang kuat meskipun ada kombinasi pengaruh motif batik Pesisir berupa motif phoenix ini.

"Kain ini ada pengaruh batik peranakan Thionghoa, motif banji dengan teknik hasil karya Iwan Tirta yang ada pengaruh pedalaman Kraton yang penuh akan filosofinya sebagai lambang keabadian (phoenix) dan penjagaan. Motif kain ini menggambarkan penjagaan atau pelestarian agar bisa kekal abadi selama-lamanya," paparnya.

Sementara itu, putri Bung Hatta, Meutia Farida Hatta menuturkan bahwa, koleksi kain yang diberikan ini merupakan koleksi pribadi yang sering digunakan oleh sang ibu, Rachmi Hatta pada acara-acara penting seperti momentum pernikahanan, upacara kenegaraan saat mendampingi Bung Hatta selama masih menjadi Wakil Presiden Indonesia pertama.

"Motif kain ini pernah digunakan ibu Saya untuk menghadiri resepsi maupun Upacara 17 Agustus di Istana Presiden kala itu," ujar Meutia yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu.

Meutia menyebutkan, pemberian kain batik ke Museum Batik Pekalongan ini dilatarbelakangi karena pilihan sang ibu, Rachmi Hatta untuk bisa tetap menyimpan karya sang maestro batik, Iwan Tirta sebagai upaya pelestarian (konservasi) budaya agar bisa lebih awet dan terawat.

"Usia kain ini sekitar 33 tahun dan sangat istimewa kainnya dari sutra alam, simbolnya sangat bermakna adanya motif phoenix dan baji yang melambangkan keberkahan dan keabadian. Mudah-mudahan tambahan koleksi kain ini bisa dinikmati di Museum Batik Pekalongan dan bisa menginspirasi masyarakat lain untuk tetap melestarikan budaya batik terutama dari hasil karya sang maestro-maestro yang sudah ada," tandasnya.