Miliki Beban Ganda, Pekerja Perempuan Harus Dapat Fasilitas Kesehatan yang Memadai

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mendorong agar perusahaan formal maupun informal untuk memperhatikan kesehatan pekerjanya. 

Terutama para pekerja wanita yang memiliki beban ganda sebagai pekerja juga sebagai seorang wanita yang harus menghasilkan generasi berkualitas. 

Hal ini diungkapkan Sanitarian Muda pada Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Maysaroh usai menjadi narasumber pada Kegiatan Pembinaan Fasilitasi Kesejahteraan Bagi Pekerja di Kota Pekalongan di Ruang Buketan Setda setempat, Senin (24/6/2024).

"Kami mendorong perusahaaan formal untuk menerapkan program GP2SP (Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif), tujuannya agar para pekerja perempuan sehat. Pasalnya mereka memiliki beban ganda sebagai pekerja juga sebagai seorang wanita, bagaimana agar bisa menghasilkan generasi yang berkualitas tentu ibunya juga harus berkualitas," terangnya. 

Dijelaskan Maysaroh, GP2SP ini ada lima program pokok, salah satunya penyediaan ruang laktasi, pemeriksaan kehamilan, dan jaminan gizi pekerja perempuan.

"Terkait sektor informal memang berbeda, dari pemerintah turun untuk membentuk pos Usaha Kesehatan Kerja (UKK) untuk menyediakan pemeriksaan kesehatan sederhana yang bisa dilakukan oleh kader itu sendiri," katanya. 

Sejak awal dilakuka pemeriksaan kesehatan sebenarnya, apakah status gizi kurang atau gizi lebih. Pekerja yang gizinya kurang berbahaya sebaliknya kelebihan gizi juga tidak bagus. "Kenali lingkungan kerja mereka apa yang bisa dilakukan agar tetap sehat," tegasnya. 

Saat ini ia mendampingi 10 perusahaan. Setiap puskesmas memiliki pos UKK ada yang 1 dan ada yang 2. Di Kota Pekalongan ada 1 yang belum memiliki pos UKK yakni Puskesmas Jenggot. "Targetnya ke depan seluruh puskesmas di Kota Pekalongan memiliki pos UKK," tukasnya. (Dinkominfo/Laila/Dian)