Meski Dibuka, Sejumlah Obyek Wisata di Kota Pekalongan Masih Sepi Pengunjung

Kota Pekalongan - Sejumlah obyek wisata di Kota Pekalongan yang sudah dibuka kembali pasca libur lebaran kemarin masih relatif sepi pengunjung. 

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan, Sutarno,SH,MH mengungkapkan bahwa meskipun kasus Covid-19 melonjak, Obyek Wisata di Kota Pekalongan masih dibuka. Kendati demikian, dibukanya obyeknya wisata tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan diberlakukan sejumlah pembatasan. Sejumlah obyek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kota Pekalongan, yakni Museum Batik Pekalongan, Pantai Slamaran, Pantai Pasir Kencana, Pusat Informasi Mangrove (PIM), Wisata Batik Grosir Batik Setono, Kampung Batik Pesindon dan Kauman.

Diakui Sutarno, di tengah pandemi yang belum kunjung usai ini memang cukup berdampak terhadap sektor pariwisata. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung obyek wisata yang masih sedikit, yakni 10 orang setiap harinya.

“Adanya pandemi Covid-19 ini memang sangat berpengaruh di sektor wisata. Wisata di Kota Pekalongan tetap kami buka,namun sangat kami batasi dengan melakukan penerapan protokol kesehatan. Kendati demikian, di satu sisi, dari para wisatawan sendiri masih enggan untuk berwisata,”terang Sutarno,Senin(21/6/2021).

Sutarno menuturkan, dengan sepinya wisatawan yang berkunjung ke sejumlah obyek wisata, menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat mulai bangkit. Dimana,mereka enggan keluar rumah dan mengurangi aktivitas di luar untuk menjaga kesehatannya dan tidak tertular virus Covid-19.

Lebih lanjut, Sutarno menjelaskan, saat ini pihaknya masih menyiapkan program desa wisata yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia. Dengan harapan, usai kasus pandemi ini mengalami penurunan, desa wisata tersebut dapat menjadi paket perjalanan wisata, dimana Kota Pekalongan ikut dilibatkan di dalamnya.

“Saat ini tengah persiapan fisik, nanti InshaAllah saat pandemi ini sudah selesai, secara fisik sudah siap nantinya. Dari Kemenparekraf RI sendiri selama ini dukungannya disamping mengadakan diskusi-diskusi dan promosi, mereka beberapa waktu lalu datang kesini dalam rangka menjadikan Kota Pekalongan ini masuk dalam paket pola perjalanan wisata budaya batik,namun setelah itu pandemi,sehingga sedikit tertunda. InshaAllah saat kasus pandemi ini mengalami penurunan, kami akan ke Jakarta menemui Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Wisata Buatan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menindaklanjuti hal tersebut,”pungkasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)