Menengok Kemeriahan Festival Seni Budaya Jalan Blimbing Kota Pekalongan *Guyub Rukun Berbagai Etnis

Sepasang barongsai berwarna merah muda dan ungu beratraksi di tengah kerumunan pengunjung Festival Seni, Budaya, dan Kuliner Indonesia di Jalan Blimbing Kota Pekalongan. Sempat hujan, Kamis malam (30/1/2020) itu tetapi alunan musik pengantar barongsai dan aneka penampilan di tiga panggung tetap menyedot antusias pengunjung untuk tetap menyaksikan.

Kemeriahan festival semakin memuncak ketika Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz didampingi Kepala Dinparbudpora, Sutarno, Kapolres Pekalongan Kota, Egy Adrian Suez, dan Ketua Panitia, Nur Fatoni menabuh tambur bersama-sama. Sekejap, kembang api sepanjang lima menit menampakkan keindahannya di langit. Para pengunjung sontak bertepuk tangan riuh.

Festival yang tujuan awalnya sebagai ajang silaturahmi Komunitas Tionghoa ini ternyata dihadiri oleh berbagai etnis di Kota Pekalongan. Ini menunjukkan masyarakat Kota Pekalongan yang selalu guyub tanpa membeda-bedakan etnis. Penampilan bertemakan akulturasi budaya juga disajikan.

Ketua Panitia, Nur Fatoni menyampaikan keinginan Komunitas Tionghoa kepada Walikota Saelany agar ada gapura di Jalan Blimbing. “Bangunan di Jalan Blimbing ini merupakan bangunan tua dan masuk dalam kategori heritage. Harapannya aka nada gapura penunjuk bahwa Jalan Blimbing ini jadi Kampung Pecinan seperti di Kota Semarang,” ujar Fatoni.

Walikota Saelany menyampaikan kebhinekaan yang diunggulkan di Kawasan Budaya Jetayu Kota Pekalongan dan Kawasan Jalan Blimbing ini digadang-gadang menjadi Kampung Pecinan. “Kita sudah ada kampung batik, kampung arab, dan ini kampung pecinan. Khazanah keragaman di Kota Pekalongan semakin kaya,” tutur Saelany.

Dikatakan Walikota Saelany bahwa Pemerintah Kota Pekalongan memiliki grand desain untuk ini. Pembuatan gapura di Jalan Blimbing di sebelah gereja ini akan diupayakan.