Melalui Photography, Bangun Citra Institusi

Peningkatan mutu dan pengetahuan insan humas pemerintah dalam bidang digital photography diharapkan mampu meningkatkan citra dan reputasi aparatur pemerintah dan negara, melalui pembentukan opini publik yang positif terutama dalam bidang kehumasan. Tugas utama humas pemerintah antara lain membangun citra positif pemerintah di mata masyarakat. Dengan digital photography, pemerintah dapat memanfaatkannya untuk memotret kegiatan yang berkenaan dengan peran dan fungsinya. Hal ini disampaikan oleh Dosen Pengajar Fotografi Udinus Semarang sekaligus Jurnalis Foto Suara Merdeka, Maulana M Fahmi saat menjadi narasumber dalam kegiatan pertemuan Monitoring dan Evaluasi (Monev) 35 Kontributor Berita Daerah Kabupaten/Kota se-Jateng pada lama website jatengprov.go.id Tahun 2023 yang dikelola oleh Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah, berlangsung di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, selama 2 hari, Senin- Selasa (13-14/3/2023).
Fahmi menuturkan, sebagai sebuah profesi, seorang Humas harus mampu untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu untuk membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Humas juga dapat diartikan sebagai jembatan untuk membangun suasana yang kondusif dalam menciptakan winwin solutions antar berbagai stake holder organisasi, baik internal maupun eksternal dalam rangka membangun citra positif dari institusi atau pemerintah di mata publik. Menurutnya, pencitraan atau branding jika dikelola dengan baik, jeli dan konsisten terutama dalam bentuk visual (fotografi) akan menghasilkan image positif. Sehingga, bahasa penyampaian visual lebih dipercayai daripada tulisan.
"Cara pencitraan melalui foto efektif untuk menegaskan fakta, mempengaruhi pikiran dan menggerakkan emosional. Foto selain digunakan untuk kepentingan dokumentasi juga untuk membangun citra institusi," ucapnya.
Dijelaskan Fahmi, foto pencitraan untuk portal berita sebaiknya mengangkat konten yang aktual dan bernilai berita, kekinian, secara teknik menarik, baik dari segi lighting, angle, komposisi, tidak menampilkan sesuatu yang lebay namun realistis, penting dan menarik diketahui publik, memotret dengan berbagai angel, hindari banyak foto yang formal/mejeng, dan perlu diberi caption foto yang ringkas, jelas, mudah mengerti, memenuhi standar 5 W+1H. Dalam memotret, yang paling penting adalah melihat objek secara seksama. Apa dan bagian objek mana yang menarik harus ditentukan dan segera dibidik. Gambar yang tampak pun harus tampak menjadi satu kesatuan.
Lanjutnya, memotret jangan asal cekret, namun harus menggunakan logika bukan hanya teori. Di lapangan, Fahmi menegaskan, permasalahan yang sering dijumpai oleh fotografer ataupun jurnalis foto adalah penggunaan cahaya. Dengan memanfaatkan cahaya yang minim tetapi bisa memperoleh moment yang diharapkan.
“Kita harus benar-benar memanfaatkan 3 komponen penting dalam pengaturan cahaya di kamera, yaitu ISO, diafragma, dan speed. Selain itu, seorang jurnalis foto atau fotografer harus bisa mengeksplor situasi saat itu. Bagaimana dia bisa membuat gambar itu bercerita dan dipahami oleh masyarakat,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah, Riena Retnaningrum melalui Sekretaris Dinasnya, Hermoyo Widodo mengapresiasi dan menilai peran para kontributor berita daerah sangat penting dalam menginformasikan program dan kegiatan serta hasil-hasil pembangunan daerah kepada masyarakat.
"Disadari atau tidak, program, kegiatan dan hasil-hasil pembangunan daerah tidak diketahui masyarakat jika tidak diinformasikan melalui media. Sebagai seorang kontributor berita daerah khususnya pada media website jatengprov.go.id memiliki kewajiban memviralkan hasil-hasil pembangunan tersebut," tegasnya.
Pihaknya melihat berita-berita yang dikirimkan para kontributor ini merupakan berita kegiatan-kegiatan pemerintah baik yang ada di provinsi maupun kabupaten yang terkait kepentingan masyarakat luas sehingga informasi yang disajikan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini terbukti banyak respon masyarakat luas terkait dengan pemberitaan di kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
" Berdasarkan evaluasi sementara, sampai dengan Bulan Februari 2023, realisasi pemberitaan daerah pada website jatengprov.go.id secara umum telah terlaksana dengan baik dan berita yang terupload ke website sudah sesuai dengan harapan, berita yang dikirimkan pun tetap up to date dan tidak basi," pungkasnya.
Acara diselenggarakan selama dua hari mulai tanggal 13-14 Maret 2023 dan menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya masing-masing, seperti Setiawan Hendra Kelana Sekretaris PWI Jawa Tengah, Maulana Muhammad Fahmi, Roffiudin Anggota Bawaslu Jawa Tengah, Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, Deny Septiviant, dan Fuad Hidayat.
Fahmi menuturkan, sebagai sebuah profesi, seorang Humas harus mampu untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu untuk membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Humas juga dapat diartikan sebagai jembatan untuk membangun suasana yang kondusif dalam menciptakan winwin solutions antar berbagai stake holder organisasi, baik internal maupun eksternal dalam rangka membangun citra positif dari institusi atau pemerintah di mata publik. Menurutnya, pencitraan atau branding jika dikelola dengan baik, jeli dan konsisten terutama dalam bentuk visual (fotografi) akan menghasilkan image positif. Sehingga, bahasa penyampaian visual lebih dipercayai daripada tulisan.
"Cara pencitraan melalui foto efektif untuk menegaskan fakta, mempengaruhi pikiran dan menggerakkan emosional. Foto selain digunakan untuk kepentingan dokumentasi juga untuk membangun citra institusi," ucapnya.
Dijelaskan Fahmi, foto pencitraan untuk portal berita sebaiknya mengangkat konten yang aktual dan bernilai berita, kekinian, secara teknik menarik, baik dari segi lighting, angle, komposisi, tidak menampilkan sesuatu yang lebay namun realistis, penting dan menarik diketahui publik, memotret dengan berbagai angel, hindari banyak foto yang formal/mejeng, dan perlu diberi caption foto yang ringkas, jelas, mudah mengerti, memenuhi standar 5 W+1H. Dalam memotret, yang paling penting adalah melihat objek secara seksama. Apa dan bagian objek mana yang menarik harus ditentukan dan segera dibidik. Gambar yang tampak pun harus tampak menjadi satu kesatuan.
Lanjutnya, memotret jangan asal cekret, namun harus menggunakan logika bukan hanya teori. Di lapangan, Fahmi menegaskan, permasalahan yang sering dijumpai oleh fotografer ataupun jurnalis foto adalah penggunaan cahaya. Dengan memanfaatkan cahaya yang minim tetapi bisa memperoleh moment yang diharapkan.
“Kita harus benar-benar memanfaatkan 3 komponen penting dalam pengaturan cahaya di kamera, yaitu ISO, diafragma, dan speed. Selain itu, seorang jurnalis foto atau fotografer harus bisa mengeksplor situasi saat itu. Bagaimana dia bisa membuat gambar itu bercerita dan dipahami oleh masyarakat,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah, Riena Retnaningrum melalui Sekretaris Dinasnya, Hermoyo Widodo mengapresiasi dan menilai peran para kontributor berita daerah sangat penting dalam menginformasikan program dan kegiatan serta hasil-hasil pembangunan daerah kepada masyarakat.
"Disadari atau tidak, program, kegiatan dan hasil-hasil pembangunan daerah tidak diketahui masyarakat jika tidak diinformasikan melalui media. Sebagai seorang kontributor berita daerah khususnya pada media website jatengprov.go.id memiliki kewajiban memviralkan hasil-hasil pembangunan tersebut," tegasnya.
Pihaknya melihat berita-berita yang dikirimkan para kontributor ini merupakan berita kegiatan-kegiatan pemerintah baik yang ada di provinsi maupun kabupaten yang terkait kepentingan masyarakat luas sehingga informasi yang disajikan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini terbukti banyak respon masyarakat luas terkait dengan pemberitaan di kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
" Berdasarkan evaluasi sementara, sampai dengan Bulan Februari 2023, realisasi pemberitaan daerah pada website jatengprov.go.id secara umum telah terlaksana dengan baik dan berita yang terupload ke website sudah sesuai dengan harapan, berita yang dikirimkan pun tetap up to date dan tidak basi," pungkasnya.
Acara diselenggarakan selama dua hari mulai tanggal 13-14 Maret 2023 dan menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya masing-masing, seperti Setiawan Hendra Kelana Sekretaris PWI Jawa Tengah, Maulana Muhammad Fahmi, Roffiudin Anggota Bawaslu Jawa Tengah, Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, Deny Septiviant, dan Fuad Hidayat.