Matangkan Pelaksanaan Mulok Mitigasi Bencana PAUD, Dindik Segera Lakukan Uji Coba

Setelah dilaunching di akhir tahun 2023, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan segera melaksanakan uji coba pelaksanaan kurikulum muatan lokal (mulok) mitigasi bencana bagi pendidikan anak usia dini (PAUD)  pada bulan Februari mendatang. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim melalui kepala bidang PAUD dan PNF, Sherly Imanda Hidayah saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (24/1/2024).

Sherly menuturkan sosialisasi terkait persiapan uji coba telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan kepada 20 lembaga PAUD, Selasa (23/1/2024), “Kita pilih beberapa lembaga yang kami harapkan bisa melaksanakan uji coba setelah dilakukan nanti evaluasi apa yang perlu kita perbaiki dalam mulok ini,” tuturnya.

Dijelaskan Sherly, kota Pekalongan merupakan salah satu wilayah yang rawan terjadi bencana seperti banjir air laut atau rob, hal inilah yang melatarbelakangi pelaksanaan kurikulum tersebut, namun masih terdapat bencana lain yang harus dikenalkan kepada anak usia dini, “Kalau dikaitkan dengan kebencanaan nanti anak-anak akan diajak bermain peran bagaimana simulasi kaitan kebencanaan, ketika misalkan terjadi banjir, gempa bumi, akan ada simulasi terkait hal tersebut apa yang harus dilakukan,” katanya. 

Lebih lanjut dijelaskan Sherly, yang paling penting pelaksanaan uji coba harus menyenangkan. Dengan adanya mitigasi bencana ini, Dinas Pendidikan ingin anak-anak semakin peduli terkait dengan lingkungan bagaimana pencegahan pemanasan global yang luar biasa, penurunan muka tanah serta bencana alam lainnya, “Kalau kita sudah menyiapkan anak-anak dengan edukasi yang baik tentu akan tercetak generasi yang aware terhadap lingkungan sehingga dampak-dampak kedepan bisa dicegah sejak saat ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Siti Nurbiyati, penilik PAUD Dinas Pendidikan Kota Pekalongan menyebutkan dalam kurikulum mulok mitigasi bencana dibagi menjadi beberapa sub tema diantaranya macam bencana seperti bencana banjir, tsunami, angin puting beliung, kebakaran, bagaimana bersikap ketika menghadapi bencana serta upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana, “Semua harus dikenalkan dengan cara bermain dan menyenangkan, jangan sampai meskipun ini membahas bencana anak-anak justru takut jadi pendidik juga harus bisa mengemas dengan sebaik mungkin, juga harus kita tanamkan bagaimana menjaga lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarang yang mana hal ini bisa mencegah terjadinya bencana banjir dan lainnya,” tutupnya.

Sebagai informasi, usai dilakukan uji coba mulok mitigasi bencana akan mulai diterapkan di satuan PAUD pada tahun ajaran baru 2024/2025.